24. Saya Istrinya

24.5K 2.2K 84
                                    

Ternyata bukan hanya Gunawan yang melihat Ramzi dan Melati bersama, tapi juga Karla, bergegas ia memberi tahukan hal itu kepada Raya melalui pesan singkat karena Sang Dokter anak sudah pulang sejak satu jam yang lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ternyata bukan hanya Gunawan yang melihat Ramzi dan Melati bersama, tapi juga Karla, bergegas ia memberi tahukan hal itu kepada Raya melalui pesan singkat karena Sang Dokter anak sudah pulang sejak satu jam yang lalu.

Sementara itu di sebuah restoran yang berjarak lima menit dari Rumah sakit tampak pasangan suami istri itu baru saja menyelesaikan makan malam mereka dan sedang menikmati hidangan pencuci mulut.

Suasana restoran tidak terlalu ramai karena memang masih terlalu awal untuk makan malam, tapi Ramzi justru menyukainya, karena ia merasa leluasa menikmati kebersamannya dengan Melati.

"Sudah kubilang jaga jarak denganku jika di Rumah sakit, kita harus profesional" Melati akhirnya melayangkan protesnya setelah sejak tadi menahannya.

"Kau kan sedang istirahat sayang, lagian tidak ada yang melihat kita, aku ingin makan malam berdua denganmu karena malam ini aku tidak akan pulang"

Melati menghentikan suapannya, kue tiramisu yang sedikit lagi masuk ke mulutnya ia letakkan kembali. "Kenapa?" Tanyanya lirih, ada rasa tidak nyaman di hatinya mengetahui ia akan sendiri malam ini.

"Aku akan ke rumah orang tuaku untuk membicarakan tentang pernikahan kita, kurasa ini sudah saatnya dan segera, aku akan mengenalkan mu kepada mereka"

Malati tahu Ramzi serius dengan ucapannya dan itu membuatnya jadi gugup, ia tidak siap mendapatkan penolakan dan karena dirinya Ramzi akan berselisih dengan keluarganya.

"Jangan mencemaskan apapun" Ramzi menggenggam tangan Melati yang ada di atas meja, ia bisa melihat kekhawatiran di mata istrinya itu "serahkan semuanya padaku, aku tidak akan pernah meninggalkanmu, aku sudah mengesahkan pernikahan kita di catatan sipil, kita sudah sah secara hukum dan agama"

"Kenapa kau bisa menyukaiku? aku punya banyak kekurangan dan status sosial kita.."

"Aku juga bukan orang yang sempurna, jangan merendahkan dirimu karena bagiku kau berharga, itu yang penting, jangan terlalu memikirkan pandangan orang. Nah sekarang giliranku yang bertanya, apa kau sudah menyukaiku?"

Melati tidak langsung menjawab, ia mengalihkan pandangan ke tempat lain karena tatapan Ramzi seolah bisa menembus isi hatinya.

"Emm.., yang bisa kukatakan adalah, aku sudah terbiasa dan nyaman denganmu sekarang"

Ramzi tergelak mendengarnya, sikap malu-malu Melati sungguh membuatnya gemas, untuk kali ini ia hanya akan mengecup tangannya saja, nanti baru yang lain.

"Itu cukup bagiku sayang, ayo habiskan kue mu!"

🌸

Begitu mendapat kabar dari Karla, Raya bergegas kembali Rumah sakit, ia ingin melihat sendiri dengan mata kepalanya kebersamaan Ramzi dengan gadis bernama Melati itu.

Sudah hampir setengah jam ia menunggu di parkiran, ketika mobil Ramzi di mana di dalamnya terlihat seorang perempuan berkepang satu dan mengenakan cardigan hitam untuk menutupi seragamnya.

I See You (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang