"Bukan begitu maksud saya Dok, Pak Galih bilang mungkin Melati bisa menolong, sudah dua jam kondisi anggota saya tidak sadar dalam keadaan mata melotot, sudah ada perawat juga yang memeriksanya tapi mereka bilang tidak di temukan gejala penyakit apapun" terang Gunawan karena sudah buntu solusi.
"Ijinkan aku melihatnya sebentar, siapa tahu aka bisa membantu, kalau masalah ini sampai tersebar keluar, nama Rumah sakit juga bisa tercemar" bujuk Melati karena Ramzi masih terlihat keberatan.
"Baiklah, tapi aku ikut"
Ketiganya lalu turun ke mushola sementara Karla di minta menunggu di kantor. Ketika tiba di sana, Ramzi dan Melati melihat kondisi petugas tersebut, persis seperti yang di ceritakan Gunawan.
Ternyata yang merasukinya adalah salah satu hantu linglung yang memang biasa berkeliaran di sekitar ruang jenazah, mereka tidak sengaja bersinggungan dan karna kondisi mental petugas itu yang sedang takut, arwah itu terjebak dan tidak bisa keluar makanya kondisinya di antara sadar dan tidak.
Melati hanya menyentuh ubun-ubun petugas itu dan dia-pun sadar dan langsung menutup matanya yang perih karena dua jam tidak berkedip.
Gunawan dan Pak Galih terlihat takjub, tapi justru Ramzi yang terlihat biasa saja. "Sudah kan? Ayo kita pergi sayang, permisi!" Ucapnya lalu keluar dari Musholla.
🌸
Karla bukannya menunggu di kantor, malah datang ke ruangan Raya, ia memohon untuk di bantu agar tidak di keluarkan dari Rumah sakit, tapi jawaban cantik itu membuat Karla makin putus asa.
"Jangankan dirimu, posisiku saja bisa terancam jika masih mengusik Melati, kau seharusnya tidak bertindak berlebihan, kembalilah dan tunjukkan penyesalanmu pada atasanmu"
Sepeninggal Karla, Raya bercermin pada dirinya sendiri, ia pandai menasehati orang lain tapi sampai sekarang dia bahkan belum pernah minta maaf pada Ramzi dan Melati.
🌸
"Daripada tidak melakukan apapun di kantormu, aku mau ke lantai enam saja, di sana ada temanku, aku mau ngobrol dengannya saja"
"Kau bosan denganku?"
"Menurutmu? Di rumah sudah ketemu dan disini kau juga mau mengekang ku? Lagi pula kau kan bekerja, kau tega membiarkanku jadi obat nyamuk di ruangan mu?" Balas Melati sengit, keduanya sekarang sedang berada di dalam lift menuju lantai atas.
"Ya sudah, tapi kali ini kau harus makan siang denganku, ada kafe yang baru buka di ujung jalan, aku ingin mengajakmu kesana" tawar Ramzi mengalah.
"Oke, sekarang keluarlah, ini sudah di lantai empat, selamat bekerja ya, cari uang yang banyak untuk istrimu yang pengangguran ini?" Seru Melati mendorong pelan tubuh Ramzi, dia masih sempat melambaikan tangan dan tersenyum sebelum pintu lift tertutup kembali.
🌸
Rumor yang diyakini fakta karena disaksikan langsung oleh banyak mata segera menyebar di segala penjuru Rumah sakit. Hampir semua terkejut karena setahu mereka Dokter Raya-lah yang di gembar-gemborkan akan menikah dengan Dokter Ramzi, tapi malah Melati yang di akui sebagai istri.
KAMU SEDANG MEMBACA
I See You (End)
Ficção GeralDiantara semua petugas kebersihan yang bekerja di Rumah Sakit Wijaya, hanya Melati yang berani bertugas di Ruang Jenazah. Banyak yang enggan berteman dengannya karena menganggp ia juga menakutkan sama seperti ruangan yang ia bersihkan. Namun sebena...