Ini sudah hari ke-3 Sae sakit...
[Name] berusaha menyempatkan diri untuk merawatnya walau terkadang pekerjaannya memberatkan.
Pagi itu [Name] menerima telefon.Telefon itu tak berhenti berdering, karena [Name] khawatir Sae akan terbangun. Ia segera menyalakan telefonnya walau nomornya tidak di kenal.
"... Siapa ini?" Tanya [Name] sembari mengaduk kopi.
"Isagi.. Pak Ego ngajak liburan nih di luar kota. Lu ikut kaga?" Tanya Isagi (rekan kerjanya).
"Owalah.. dikira siapa, sori sori kontak lu ke apus" Jawab [Name]."Lu ikut kaga?" Tanya Isagi.
"... Emang perginya kapan si?" Tanya [Name].
"Besok" Jawab Isagi.
"Ntar gw dm deh kalo gw g sibuk" Jawab [Name].
"Oke, kabarin ntar biar g di tinggal"
Jawab Isagi sembari menutup telpon.
Emang temen monyet...Sae yang menguping merasa cemburu karena ia mendengar suara isagi.
"Si brengsek itu ngapain ngajak² [Name]? Sok deket pula" Gumamnya di pikiran (Sae).
[Name] datang ke kamar sembari meminum segelas kopi.
"Loh? Udah bangun ya" Ujar [Name].
"Udah.." Jawab Sae dengan cuek.
[Name] merasa aneh karena Sae memalingkan wajahnya dengan sengaja.Tapi ia tetap tersenyum.
"Kamu masi panas ya?" Tanya [Name] sembari menyentuh kepalanya (Sae).
Namun tiba² tangannya di tepis dan tidak mau di sentuh.
"??" Tampak ekspresi [Name] yang kebingungan.
"Aku udah sembuh.." Ujar Sae sambil menunduk.[Name] dengan cepat membaca gerak-geriknya. Ia mengetahui kalo Sae sedang merasa ga nyaman atau ada masalah.
*Kamu kenapa?" Tanya [Name].
"Gapapa.." Jawab Sae.
"Hmm masa.." Jawab [Name]
"Di bilangin ga papa.. kenapa sih" Jawab Sae dengan malas karena terbakar rasa api cemburu.[Name] dengan cepat membaca pikirannya.
Biasanya ia bereaksi seperti ini kalau ia merasa sakit, malas berinteraksi, atau cemburu dengan pria lain.
Namun.. Isagi memang ngomongnya agak kenceng sih..
[Name] menghela napasnya
"Memang anak babi itu.." dalam pikiran [Name] mengenai Isagi.Sae tidak menyukai Isagi karena [Name] berteman dekat sejak SMA.
[Name] menjelaskan situasi tersebut kepada Sae.
Namun Sae dengan dingin menjawab
"Emang gw peduli?"
[Name] menahan emosi dan menghela napas."Yaudah aku ikut liburan aja ya. Kamu udh sembuh kan ga usah ku urus lagi" Jawab [Name] dengan nada tenang.
"Hmph.. kalo mau liburan mending sama gw aja" Jawab Sae dalam pikirannya.
"Gimana?" Tanya [Name]Sae aslinya berpura" sudah sembuh padahal ia masih sakit.
"... Gw ga suka klo lu pergi ama Isagi.. mending ama gw aja" Sae menatap [Name].
Menurut Sae ia memberikan tatapan yang dingin. Tapi menurut [Name] Sae memberikan tatapan memelas..
"Masa iya sih nolak.. padahal jarang banget dia ngajak pergi²" Dalam pikiran [Name].[Name] memegang dagunya (Sae)
"Yaudah mau kapan?" Tanya [Name]
Wajah Sae memerah seketika.
"Besok' Jawab Sae.
"Oke" [Name] tersenyum sembari membisikkan di telinganya (Sae)
"Hotelnya mau sekamar ato dua kamar~"Sae terkejut, dan ia mengerti apa maksudnya.
"T-terserah! Pokoknya biar enak terserah kamu" Jawab Sae.
[Name] tertawa tipis.
Namun dari memegang dagunya (Sae), ia mengetahui panas suhu tubuhnya yang masih sakit.
[Name] hanya mengikuti permainannya. Kalau Sae merasa lemah, [Name] tidak sabar bisa merangkulnya.Ya gitulah kalo udah bucin, semuanya dilakuin buat Sae. Kalo dia ngambek aja ga bakal marah, karena menurutnya lucu..
KAMU SEDANG MEMBACA
Tsundere Sae X Cegil (Y/N)
RomanceSae dan [Name] sudah berpacaran selama 3 tahun. Namun tingkah laku Sae yang pemalu dan pemarah(aka tsundere) membuat [Name] selalu ingin menggodanya [Name] suka menggoda Sae dan membuatnya marah karena baginya lucu. kira" gimana ya reaksi Sae kalo d...