°~°[Pesta halloween🎃]~>>

70 6 2
                                    

"gaun pesta malam ini sudah ku siapkan.. dan tinggal di rias"
Ujar [Name].
"Hufhh~ ku harap Sae tidak menganggap ini aneh." Ujar [Name] sembari memakai kostum burung gagak.

Baju berwarna hitam putih dengan pernak-pernik silver. Ia memakai anting dan topeng burung gagak dengan meletakkannya di samping kepala.
"Semoga taliku tidak copot.." Batin [Name] sembari membenarkan topengnya.
Ia memasang rok, walau terlihat berat akan tetapi bahan yang di pakai cukup ringan.

Dengan rok panjang yang terbelah 2, ia juga memakai rok pendek untuk menutupi lututnya. Tidak berat akan tetapi terasa panas. Oleh karena itu [Name] juga berencana mengajak Sae menuju bioskop untuk mendinginkan suasana.
"Okey.. sudah siap." Ucap [Name] dengan gemilang. 

"Ohh iya lupa!.." Ucapnya dengan terkejut. Ia lupa memakai sarung tangan dan choker yang sudah di buat. Padahal itu unsur terpenting agar tampak elegan. Dengan begitu ia berjalan menuju pesta yang tidak jauh dari rumahnya. "Tahun kemarin Sae memakai baju jas.. bukannya terlihat menakutkan malah memikat wanita lain di pesta itu.." Ucap [Name] dengan kesal karena akan rasa cemburu.

"Jadi kali ini, ia ku suruh berdandan ala penyihir kakek tua. Lumayan masuk akal jika aku adalah burung gagaknya." Ujar [Name] kepada dirinya sendiri.

Tak lama kemudian ada seorang bocah yang menghampirinya.
"Permen atau kejutan!" Teriaknya sembari menyodorkan keranjang basket. [Name] merasa kasihan, jadi ia memberi separuh permen yang ia rencanakan untuk teman-temannya.

"Tidak apalah.. bisa ku beli lagi" Batin [Name].
Sontak bocah itu pamit dan berterima kasih sembari menunjukkan hasilnya kepada kedua orang tuanya.
[Name] tersenyum, ia senang bisa memberi sesuatu kepada anak kecil. Mengingat, ia tidak bisa mendapatkan barang secara gratis.. dulu.

Bocah itu melambaikan tangan dan [Name] melambai balik, dan melanjutkan perjalanan.
Sesampainya di pesta itu, tempatnya sepi.
"Apakah aku datang terlalu awal ya?" Tanyanya kepada diri sendiri. [Name] menunggu selama 30 menit. Dan belum ada yang memasuki tempat yang sudah di sewa itu.

Mengingat teman-teman [Name] suka telat. Maka tidak heran ia menunggu.
[Name] melihat ke luar jendela sembari hampir tertidur. Namun ia melawan rasa kantuknya dengan memakan cemilan.

"Kalau yang lain memang sudah biasa telat.. tapi Sae kemana?" Tanya [Name] kepada dirinya sendiri.

Tsundere Sae X Cegil (Y/N)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang