Diagra kini mendatangi Arcel di tongkrongan bolos nya dengan perasaan yang sangat kesal.
Ia lantaran berdiri di depan Arcel dan menatap pria itu penuh kemarahan.
Arcel yang melihat kedatangan Diagra pu segera mematikan rokok nya, ia lalu berdiri di depan Diagra.
"LU KOK JAHAT BANGET SIH?!", seru Diagra.
Arcel terkekeh sinis, "Lu tau gue jahat kenapa masih berani main-main di belakang gue?".
"LU BUAT RAVEN DI RAWAT DI RS ANJING!!, DIA GAK SALAH!", teriak Diagra penuh emosi.
"Gue jahat kan?, semua orang yang ngusik kebahagian gue berhak dapat itu atau bahkan lebih".
"TAPI LU HAMPIR BUNUH DIA, ARCEL!".
Arcel menaikan alisnya, apakah ia peduli?, sama sekali tidak.
"Sekarang lu ikut gue!", Arcel beralih menarik paksa tangan Diagra, hingga akhirnya mereka kini benar-benar berada di lorong yang sangat sepi.
"Gue gak akan kasar sama lu, tapi gue bakal ngancem lu", ucap Arcel dengan penekanan.
"Balikan sama gue atau Raven mati?, lu lihat kan keadaannya?".
"Gue gak bakal mau sama orang jahat kayak lu!".
Arcel terkekeh sinis, "Gue emang jahat, iya emang jahat kan?, tapi gue gak bakal pernah jahat sama pacar gue sendiri. Tapi ternyata pacar gue sendiri yang jahat ke gue!".
Diagra diam. Ia memang jahat, namun wajahnya terlihat seperti anak polos.
"Lu jahat banget nyelingkuhin gue, gue salah apa emang?, gue nurutin kemauan lu. Gue gak ngerokok, gue gak bolos, gue jauhi larangan-larangan dari lu, tapi cuman ini yang gue dapet?!".
"Tapi lu gak bisa ninggalin Averos kan?!".
"Gra, untuk apa gue ninggalin Averos?, keluarga ke dua gue demi pacar gue yang ternyata masih terikat sama masalalu nya?. Mantan lu kan yang pernah di kroyok sama Averos sampe lu juga ikut benci mereka?".
"LU AVEROS DAN LU JUGA ORANG JAHAT, NGERTI?!".
"YA, GUE JAHAT, IYA GUE JAHAT, PUAS?!", bentak Arcel balik.
"Gue sejahat itu ya di mata lu?, gue buat salah apa sama lu Gra?, gue buat salah apa?!. Jelas-jelas lu yang ke club tanpa izin terus lu salahin balik gue tentang Averos?. Gue serendah dan seburuk itu di mata lu ya?", nada Arcel merendah.
"Pergi dari kehidupan gue. Gue gak mau lihat lu lagi!", ucap Diagra.
"Gak ada harga dirinya gue di mata lu Gra, sumpah".
"Karena lu sampah!".
"Gue sampah ya?",Arcel menaikan alisnya. Jujur saja kata-kata Diagra selalu berhasil menusuk nya.
"Gue muak lihat muka lu, pergi dari kehidupan gue dan jangan ganggu gue sama Raven!".
Tangan Arcel mencekik leher Diagra. Emosinya benar-benar naik sekarang.
"LU GAK BAKAL BISA BAHAGIA SELAIN SAMA GUE!".
"TAPI GUE GAK MAU SAMA LU!".
"Gue gak peduli, intinya lu jadi milik gue lagi!", tekan Arcel memaksa.
Diagra menggeleng, tangan Arcel benar-benar mencekik nya hingga ia sulit bernapas.
"Oke?, lu terima balikan gue?", Arcel semakin mengencangkan cekikan itu agar Diagra cepat menjawab.
"Enggak Cel enggak", ucap Diagra terbata-bata.
"Lu harus terima, Diagra!", Arcel benar- benar mencekik Diagra dengan keras sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arcel dan Diagra
Teen FictionClub adalah awal kisah mereka di mulai. Ketertarikan Arcel kepada pria cantik bernama Diafra membuat Arcel sangat ingin memilikinya. Hingga pada titik dimana mereka saling mencintai. Arcel yang notabene nya adalah pria yang kasar dan selalu saja me...