3: 🔞

277 4 0
                                    

Arcel kini mengajak Diagra ke apartemen nya, sebenarnya Diagra menolak namun Arcel memaksa nya. Jadi ia pun terpaksa ikut. Di dalam apartemen yang cukup mewah itu Diagra duduk di sofa.

Apartemen ini terlihat mewah, sepertinya Arcel benar-benar dari keluarga yang kaya, apa lagi saat tadi ia mendengar bahwa Arcel pernah membuat anak orang koma namun ayah nya lah yang menanggung biaya dan menutupi kasus itu.

"Duh gabut banget, pengen main game..", kode Diagra sembari menatap Arcel yang kini mengganti baju nya.

Arcel lalu menoleh, "HP lu mana emang?".

"Mati".

Arcel lalu melangkah mendekat pada Diagra, ia lalu duduk di samping pria itu. "Gak usah main game, main sama gue aja".

"Main apa coba?".

"Kuda-kudaan", bisik Arcel yang membuat Diagra membulatkan mata nya.

"Gak mau, pengen main ML".

"Making love kan?".

"Njir", spontan Diagra.

Arcel terkekeh pelan, membuat Diagra terpanah. Ini pertama kalinya Diagra melihat Arcel terkekeh, menampilkan senyumnya yang begitu tampan!.

"Pinjem HP boleh gak?, pengen main Mobile legends, ada kan?".

Arcel lalu mengangguk, ia memberi ponselnya pada Diagra

"Gue mau ranked, boleh kan?".

Arcel terdiam sejenak, namun ia pun mengangguk.

"Sini ke pangkuan gue", ucap Arcel.

Diagra melirik itu sejenak, tubuh yang lebih kecilnya itupun naik ke pangkuan Arcel dan menyandarkan kepalanya di dada Arcel. Kaki mereka lalu memanjang di sofa yang panjang itu.

Kedua tangan Arcel lalu melingkar di perut Diagra, mata nya terus menatap Diagra yang kini memainkan game nya.

"Gra, itu ada musuh, Gra".

"Iya sabar", tangan Diagra berusaha cepat memencet tombol-tombol di sana, namun sayangnya Diagra malah mati.

Ntah berberapa menit berlalu, Diagra kini kalah dari game itu.

"Yahh, kalah..", Diagra menatap Arcel.

Arcel lalu melihat skor nya yang turun begitupun rank nya.

"Terus kenapa?, biarin aja kali".

"Loh?, ini kan rank lu turun".

"Udah lah gak papa, ntar malam gue bisa push lagi".

"Yaudah gue main lagi ya?".

Tanpa di duga Arcel mengangguk, "Udah main aja".

"Ranked nih?, gak papa?".

Arcel lalu mencium pipi putih mulus Diagra dan mengangguk.

"Main aja sepuas lu, sekalian turunin aja ke Elite".

"Ah yang bener, lu udah mythic nih".

"Tapi bayar pakai jatah kalo sampe turun banyak".

Diagra lalu mengeluarkan game itu, membuat Arcel bingung. "Loh, kenapa?".

Diagra menoleh ia lalu menggeleng, "Gak papa, cape aja gitu".

Arcel mengangguk paham, tangannya yang sejak tadi memeluk Diagra kini perlahan masuk ke dalam baju Diagra dan mengelus perut rata Diagra.

Lalu Arcel pun mengisap leher kanan Diagra.

"Mhh Cel, gak usah aneh-aneh deh".

"Hmm?", Arcel kini menjilat telinga Diagra, ia lalu menggigit pelan telinga itu, membuat Diagra kini mencengkram tangan Arcel.

Arcel dan DiagraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang