Sore hari nya Diagra kini mendatangi rumah Arcel. Ia lalu memasuki kamar pria itu. Arcel kini terlihat lebih baik dari pada kemarin, bahkan pria itu kini terlihat tengah mengambil sesuatu di atas meja.
"Udah sembuh?", tanya Diagra. Arcel menoleh, ia hanya menoleh tanpa merespon apapun, ia lalu kembali duduk di kasurnya sembari menyalakan televisi.
Diagra kembali berjalan mendekat, ia lalu duduk di sebelah Arcel.
"Arcel, gimana?, udah sembuh kan?", Diagra hendak mengecek suhu tubuh Arcel, namun pria itu menepis tangannya.
"Cel, kamu kenapa sih?".
"Kamu lupa apa gimana?", tanya Arcel menatap kesal ke arah Diagra.
"Cel ayo ngomong biar aku tau".
"Mana janjinya katanya bakal datang tadi pagi?".
Diagra mengangguk paham, ia lalu mengelus lembut jemari Arcel. "Arcel, maaf ya aku tadi pagi lupa, soalnya aku juga bangun terlambat. Yang penting aku udah di sini kan?".
"Tetap aja!".
"Arcel, aku udah telat loh, Papa gak bolehin aku bolos sekolah lagi kan kemarin udah bolos pas aku nginap disini", ucap Diagra lembut.
Arcel masih tetap ngambek. Diagra lalu mengusap lembut kepala Arcel, "Aku tau kamu sakit, tapi bisa kan kita saling ngertiin?, yang penting sekarang kamu udah sama aku kan?".
Arcel mengangguk pelan.
"Yaudah sini, mau peluk?".
Arcel lantas memeluk tubuh Diagra, Diagra pun mengelus lembut punggung Arcel.
"Heum, maaf ya sayangku", ucap Diagra gemas dan memeluk Diagra balik.
"Aku gak suka kalo janji gak di tepatin", ucap Arcel.
"Iya sayang iya, lain kali Diagra tepatin oke?".
•'•'•
Esok hari nya di sekolah, Diagra kini tengah bersama Avka dan kedua temannya berada meja kantin.
Ketiga temannya kini tengah sibuk makan, sedangkan Diagra kini fokus mengutak-atik ponselnya dan membiarkan makananya dingin begitu saja.
"Gra makan dulu, ada apa sih di HP lu?, orang pacar lu aja di kantin kok", ucap Pandu.
Diagra menoleh pada Pandu sejenak, "Apaan, orang gue chatan sama nyokap".
Diagra lalu kembali fokus pada ponselnya, disisi lain Arcel memperhatikan Diagra sejak tadi. Ia lalu melangkah mendatangi Diagra dan menarik ponselnya.
"Cel!", ucap Diagra terkejut karena kaget.
"Chatan sama siapa?hm?", belum sempat Diagra menjawab Arcel sudah lebih dulu melihat layar ponsel Diagra.
"Bunda doang kok".
Arcel menaikan alisnya, itu memang benar bunda Diagra, bunda Diagra meminta Diagra untuk membelikan bahan makanan untuknya di warung depan kompleks jika pulang sekolah nanti.
Arcel lalu mengembalikan ponsel Diagra, "Nih, pulang sama aku ntar".
Diagra mengangguk lalu Arcel pun melangkah pergi dari sana.
Ia lantas menatap teman-temannya yang menatapnya, "Apa? tuh gue chatan sama nyokap kan?, pikiran lu aja yang buruk!", cetus Diagra semabri menatap Pandu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arcel dan Diagra
Fiksi RemajaClub adalah awal kisah mereka di mulai. Ketertarikan Arcel kepada pria cantik bernama Diafra membuat Arcel sangat ingin memilikinya. Hingga pada titik dimana mereka saling mencintai. Arcel yang notabene nya adalah pria yang kasar dan selalu saja me...