Awal kisah ini dimulai ketika sekelompok remaja sedang asik bertukar pesan (chattingan) di sebuah grup chat.
Di grup chat tersebut, semua orang dengan asik mengobrol seperti biasanya. Sampai pada tengah malam terjadilah suatu keanehan, ponsel yang sedang mereka pakai tiba-tiba mengeluarkan cahaya flash yang sangat menyilaukan mata sehingga semua orang mulai memejamkan matanya.
Saat mata mereka terbuka, alangkah terkejutnya mereka melihat 'dunia' yang bukan lagi 'dunia' mereka. Entah bagaimana, mereka sudah berada di suatu tempat yang asing.
Disaat semua orang sedang keheranan, ada sesosok entitas asing yang mulai berbicara.
"Wanjir ini tempat apaan ceog wadehel." ucap Rey.
"Lah lu siapa bjirt." saut Riko.
"Harus nya gw yang nanya sat, tapi bentar diliat-liat perawakan lu kek ga asing hmmm... Bingo! lu Riko kan?" Jawab Rey.
"Lah anjir kok lu tau nama gw." balas Riko.
Rey, dengan gaya sombongnya pun mulai menjawab "Woo yo jelas lah siapa dulu kalo bukan mas-mas dengan plot armor segede gaban."
"Owalah lu Rey ternyata, gw kira siapa bjirtt. Btw ini mimpi kah?" Tanya Riko sambil keheranan.
Disaat Rey dan Riko sedang mengobrol sambil menyusun teori konspirasi dari apa yang sedang terjadi. Mendadak ada sesosok entitas asing lagi yang mulai berbicara "Aku ada dimana ini dan kalian siapa?" Tanya sosok tersebut dengan kebingungan.
"Gw tebak pasti dia Cecep." saut Rey selagi percaya diri dengan pendapatnya.
"Darimana lu tau jir klo dia si Cecep." tanya Riko.
Rey pun menjawab "feeling bos ku mantap."
Riko mulai menatap sesosok entitas asing yang sedang terbaring tersebut, sambil menanyakan "Lu Cecep bukan bang?"
"lya gw Cecep." saut si Cecep.
"Owalah." jawab Riko.
**
Disaat mereka bertiga sedang asik membahas teori konspirasi dunia. Ada lagi sesosok entitas asing yang muncul, dan kali ini ada dua.
"Aduhh aku dimana ini, wait bukan nya itu Rey? Tumben amat dia ada di mimpi dan siapa kedua sosok misterius itu." ucap Nika dengan kebingungan.
Disamping Nika, ada sesosok entitas lain lagi. Dia menatap Nika dengan tatapan tajam lalu berkata "kamu siapa?" dengan nada mengancam.
"Lah harusnya aku yang nanya kamu siapa" saut Nika.
"Aku Olin, kamu siapa?" Jawab Olin, masih dengan nada mengancam.
"Owalah Olin yg ada di gc itu kan? Btw nama aku Nika salken hehe" ucap Nika.
Akhirnya, mereka berdua pun berbaikan dan menjadi akrab. Saking akrabnya, mereka mulai berbincang panjang lebar dan hanya tuhan yang tau apa yang mereka bahas.
Sementara, di tempat yang lain. Rey, Riko, dan Cecep masih membahas tentang konspirasi dunia. Mereka bertiga mulai berdebat tentang keberadaan mereka.
"Ini mimpi ya?" Tanya Cecep.
"Ga, kita udah mati" jawab Rey.
"Ngawur amat lu bng" saut Riko dengan muka pucat.
"Gw ga ngawur, liat aja tuh ada orang yg pakek jubah serba hitam" jawab Rey sambil menunjuk sosok hitam tersebut.
Riko dan Cecep pun shock melihat kenyataan tersebut. "Apakah kita benar-benar udh mati" ucap mereka berdua dengan muka pucat dan pasrah sambil duduk di lantai.
Tiba-tiba sosok tersebut menghampiri mereka berlima "Apakah hanya ini saja? Apa yang lain belum ke panggil?" Tanya sosok tersebut.
Olin dan Nika pun menghampiri sosok hitam tersebut karena rasa penasarannya. Sosok hitam tersebut mulai memperhatikan mereka satu persatu, jadilah mereka berlima tatap-tatapan dengan malaikat maut.
Dengan rasa agak ragu dan takut, Rey mulai memantapkan hati dan bertanya "Maksudnya apa ya banh?"
"Banh banh, pala lu sini gw genjreng bilang bang kok pakek (h) dasar pesatir" jawab sosok hitam tersebut dengan nada yang marah.
"Jir gw kira bakal qna kek di alam kubur ternyata tidak" ucap Rey dalam hati.
"Ya udah lah gw panggil bang Ireng aja lah biar gampang hehe" kata Rey.
"Terserah lu dah" saut bang Ireng.
Mereka berempat keheranan melihat Rey berani berbicara seperti itu. Tetapi karena keberanian Rey, salah satu dari mereka mencoba memantapkan hati untuk berbincang dengan bang ireng.
"Anuu bang Ireng, sebenarnya kita lagi ada di mana ini dan kenapa kita bisa kumpul disini juga?" Tanya Riko penuh keraguan.
"Hedeh di panggil bang Ireng beneran gw, pertanyaan mu bagus tapi belum saatnya ku jawab tunggu teman mu yg lainnya nanti ku jelaskan" jawab bang Ireng.
"Hilih bilang aja gtw juga kenapa kita ada di sini" ucap Rey dengan nada mengejek.
"Lama-lama gw genjreng pala lu, beneran" saut bang Ireng. Karena tidak ada pilihan lain mereka pun menunggu teman-teman yang lain nya di panggil kesini
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Journey In The World Of Fantasy [Vol 1]
AdventureAwal kisah ini dimulai ketika ada beberapa orang sedang asik bertukar pesan di sebuah grup chat hingga larut malam tetapi Pada pukul 00.00 cahaya terang dan silau keluar dari smartphone mereka, seketika mereka pun terteleportasi ke suatu tempat dan...