chapter 6. teman baru

7 2 0
                                    

Sudah lebih dari 3 Minggu Cecep menjalani kehidupan baru nya dan mungkin dia sekarang sudah mulai terbiasa juga membantu ayahnya di ladang. Suatu hari saat Cecep sedang ada di ladang "hmmm apa lebih baik aku mencoba membuat skill baru lagi ya, tapi terakhir kali aku mencoba bukan nya papan hologram (add skill) tapi malah papan hologram lain yg tulisan nya (poin pengalaman anda tidak cukup) ucap Cecep dalam hati sambil duduk di bawah pohon.

"Poin pengalaman? Hah seperti aku kurang wawasan tentang dunia ini mungkin si Rey dan riko tau tapi.... Mereka ada dimana ya, arghhh kenapa kami harus berpisah seperti ini" batin Cecep sambil mengacak-acak rambut karena kebingungan.

Karena sudah cukup beristirahat nya Cecep pun lanjut mengerjakan tugas lain nya yaitu membersihkan ilalang dan mengusir hama.

"Akhirnya selesai juga, ini morkot terakhir yg aku tangkap hari ini" ucap Cecep sambil membersihkan tangan dan badannya yg di penuhi debu dan kotoran.

"Apakah sudah selesai Shen? Klo sudah kamu bisa kembali ke rumah" ucap ayah Cecep.

"Baik yah kalo begitu aku pulang dulu" jawab Cecep.

Cecep pun pergi meninggalkan ladang dan pulang kerumah, di tengah perjalanan Cecep bertemu beberapa anak sesuai dia (5-6 thn) yg sedang asik bermain.

"Di pikir-pikir kek nya aku jarang berinteraksi dengan anak sebaya, coba deh sesekali kali ikut main" ucap Cecep sambil menuju ke arah mereka.

Dari kejauhan mereka terlihat sedang memainkan peran seorang pahlawan

"tenang semuanya pahlawan kalian ada disini jangan khawatir" ucap salah satu anak yg membawa mainan pedang yg terbuat dari kayu.

Cecep pun menanyakan mereka "hey kalian lagi main apa? Aku ikut boleh gak".

Lalu salah satu anak mengatakan "pahlawan tolong selamatkan kami dari iblis itu".

"Hah iblis? Siapa? Aku?" Ucap Cecep.

"Tenang semuanya pahlawan ada di sini, aku akan mengusir iblis ini" ucap anak yg membawa pedang mainan lalu pedang itu di ayun kan ke arah Cecep dan mengenai nya.

"Hey itu sakit" Cecep pun yg tidak terima pun langsung mengambil kayu yg ada di sekitarnya dan seolah-olah menantang balik pahlawan gadungan itu.

"Owhh kamu mau menantang ku ya?" Ucap anak yg membawa pedang mainan.

Tanpa basa-basi Cecep pun langsung menerjang ke arah anak tersebut sambil mengatakan "rasakan ini tebasan rembulan" Cecep yg berfikir dengan menggunakan skill nya akan membuat anak itu terjatuh tetapi serang itu tidak menimbulkan efek apapun dan Cecep pun di tertawa oleh anak-anak itu

"hei lihat si bodoh itu hahahaha (tawa menghina)".

Tanpa berfikir panjang Cecep pun langsung lari dan pulang kerumah, sesampainya dia di rumah dia berkata

"kenapa serangan ku tidak berefek nya padahal aku sudah mengaktifkan skill ku" tanya cecep kepada diri sendiri.

"Tapi yg lebih penting sekarang adalah aku harus mencari tau agar bisa mendapatkan poin pengalaman".

Cecep pun mencari tau dengan cara membaca semua buku yg ada di rumah nya

"loh tumben banget rajin baca buku kamu Shen?" Tanya ibu.

"Ga papa kok Bu hehe" jawab Cecep.

Sudah banyak buku yg dibaca Cecep tetapi hasilnya nihil tidak ingin menyerahkan dia pun pergi ke perpustakaan yg ada di desanya untuk membaca dan mencari informasi, tapi bsk.

Keesokan harinya Cecep bergegas menuju ke perpustakaan yg ada di desanya, dia dengan gigih mencari informasi tentang dunia ini tapi sangat lah sulit hingga pada suatu ketika saat sedang membaca buku Cecep di hampir seorang gadis kecil

"ehh kamu siapa kok aku belum pernah liat kamu" tanya gadis tersebut.

"Aku Shen dan siapa kamu?" Tanya balik Cecep.

"Owhh Shen anak yang kemarin melakukan tebasan rembulan ya? Hehehe" ucap gadis itu sambil menahan tawa.

"Udh Jangan di bahas, aku tanya kamu siapa" tanya keras Cecep dengan muka cemberut sambil menghadap buku.

"Aku Lily dan paman ku adalah pustakawan disini, kamu cari apa emang nya? Buku dongeng?" Jawab Lily.

"Aku jelasin juga kamu ga bakal ngerti" Ucap Cecep.

"Belum juga di jelasin" saut Lily.

"Memang nya Kamu tau apa itu poin pengalaman?" Tanya Cecep.

"Owhh itu tau aku". Jawab Lily.

"Serius? Lalu kamu tau ga cara dapatinnya gimana?" Jawab Cecep dengan penuh semangat.

"Setau aku cara dapatinnya itu dari kenaikan level, jadi setiap naik level kita akan di beri poin 5 dan juga klo ga salah bisa di dapat dari ngalahin monster tapi kemungkinannya sih kecil buat dapat poin". Ucap Lily menjelaskan ke Cecep.

"Terus kamu tau ga cara biar naik level cepet?" Tanya Cecep lagi.

"Dengan mengalahkan monster, membuka peti misterius yg di temukan di dungeon atau menyelesaikan misi selain bisa naik level juga bisa dapat uang" jawab Lily.
Dan mereka pun terus tanya jawab hingga waktu yang lama.

Hari-hari telah berlalu Cecep dan Lily pun mulai semakin akrab, karena berbagai informasi yg di berikan oleh Lily setiap hari setelah selesai dari ladang Cecep pergi ke Padang rumput untuk mencari slime untuk di basmi agar bisa mendapatkan poin walaupun peluangnya kecil tapi Cecep tetap gigih, perlahan tapi pasti Cecep mulai naik level dari level 1 dan sekarang menjadi level 7 selama 6 bulan lebih ya itu karena drop exp dari slime itu kecil. Dari menaikkan level itu Cecep mendapatkan 35 poin dan di tambah 5 poin dari membasmi slime, dia menggunakan nya untuk mengupgrade skill dan membuat skill baru (biaya membuat skill dan mengupgrade skill adalah 5 poin) Cecep pun langsung menggunakan semua nya tanpa pikir panjang dan dia pun mengetahui kenapa skillnya saat itu tidak berfungsi itu karena skill nya hanya khusus untuk senjata seperti sabit dan tidak berlaku bagi senjata seperti pedang dan tongkat.

Setiap hari Cecep terus menjalani kehidupan dengan pagi membantu ayahnya di ladang di lanjut berburu slime lalu membaca dan mengobrol dengan Lily, Cecep juga sering melatih teknik berpedang nya sendiri hanya dengan menggunakan pedang kayu yg dibuat kan oleh ayahnya dan segumpal jerami yg di bentuk menyerupai orang.

Our Journey In The World Of Fantasy [Vol 1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang