chapter 18. misi

7 2 0
                                    

Keesokan paginya Shen dan yang lainnya pergi ke guild untuk mengambil misi pertama mereka, setelah mereka sampai di guild Elina mengajukan surat untuk bergabung dengan partyan milik Shen.

"Baiklah, sekarang kamu sudah satu regu dengan mereka semoga harimu menyenangkan" ucap resepsionis dengan senyuman manis.

"Terimakasih banyak" saut Elina.

Sementara itu Shen masih kebingungan untuk memilih misi pertama mereka.

"Apakah kau belum selesai memilih misi nya?" Tanya Elina sambil memakan roti.

"Aku masih bingung hehe" saut Shen.

"Astaga yang benar saja, kita akan memilih misi sesuai rank kalian" usul Elina.

"Hmmm bagaimana dengan membasmi gobiln?" Saut Danie.

"Lebih baik kita mencari tanaman obat saja yang mudah ehehe" ucap Elina sambil memalingkan wajahnya.

"Baiklah kita akan membasmi gobiln!!! Ayo semuanya kita pergi" ajak Shen.

Mereka pun pergi untuk membasmi gobiln tapi selama perjalanan Elina tampak murung dan takut.

"Kamu kenapa Eli?" Tanya Lily sambil memegang pundak kiri Elina.

"Bukan apa-apa, aku hanya trauma saja dengan para goblin itu"
"Habisnya sewaktu perjalanan ke sini aku pernah bertemu sebuah kelompok party pemula yang di bantai para goblin dan anggota yang perempuan di-di-di.... Ahahaha aku tidak kuat untuk mengingat nya hiks hiks" ucap Elina sambil mengeluarkan air mata.

"Ehh kenapa kamu menangis Eli? Apakah kamu sedih karena tidak bisa menyelamatkan mereka?" Tanya Lily.

"Bu-bukan itu tapi buku berharga ku ketinggalan di sana dan aku secara tidak langsung melihat goblin itu memainkan mereka secara brutal" saut Elina sambil menangis histeris.

Mereka bertiga hanya bisa terdiam dengan tatapan datar ke arah Elina, sementara itu Elina terus menangis histeris karena mengingat kejadian masalalu.

"Sudah-sudah Jangan menangis, Shen lakukan sesuatu" usul Lily sambil terus menenangkan Elina.

"Apa yang harus ku lakukan?" Tanya Shen.

"Apakah kita bisa mengganti misi nya yang lebih mudah? Aku juga takut gobiln" saut Lily.

"Trauma harus di atasi jadi kita tetap akan melawan gobiln" ucap Shen sambil menyeret Elina yang memberontak.

"Kau benar juga Shen, ayo kita pergi membasmi gobiln" saut Danie.

"Heii setidaknya jangan menyeretnya seperti itu" usul Lily.

Mereka pun mengambil misi pertama dan langsung pergi mencari sarang gobiln, saat di tengah perjalanan mereka di hadang oleh partyan yang pernah mengajak Elina bergabung di guild tempo hari.

"Wah wah wah liat siapa yang kita temui, ternyata sekelompok kroco" ucap petualang itu.

"Apa mau viro" gertak Elina.

"Tidak ada hanya ingin balas dendam saja, rasakan ini" saut viro sambil menerjang ke arah Shen menggunakan pedang.

Pertarungan antara Shen dan viro pun tidak terelakkan.

Viro terus menyerang Shen tanpa henti dan Shen hanya bisa terus menangkis nya terus menerus.

"Lumayan juga kau bocah" ucap viro.

"Jika terus begini, ini tidak akan berakhir" batin Shen.

Shen pun mengaktifkan skill lalu menghempaskan pedang milik viro ke udara tetapi kesempatan itu malah di manfaatkan oleh nya untuk merebut pedang milik Shen.

"Hahahaha bocah-bocah ingusan seharusnya tidak ikut campur" ucap viro sambil mengarahkan pedangnya ke arah Shen.

Tiba-tiba ntah dari mana ada yang melemparkan batu dan itu mengenai viro.

"Heii siapa yang melempari ku tadi" teriak viro.

Secara tiba-tiba ada seseorang muncul di belakang Viro dan memukul nya hingga terpental.

"Apakah kau baik-baik saja? Kata lelaki itu" ucap lelaki itu sambil mengulurkan tangan.

"Aku tidak apa-apa, terimakasih" saut Shen.

"Sama-sama, sekarang saatnya untuk membereskan semua ini" ucap lelaki itu.

Saat lelaki itu menoleh ke arah Viro dan rekan-rekannya mereka malah menghilang.

"Kemana mereka pergi!?" Ucap lelaki itu sambil melihat sekitar.

"Anuu mereka sudah melarikan diri tadi" saut Lily.

"Baiklah kalau begitu aku pergi dulu, kalian harus lebih berhati-hati lagi, sampai jumpa" lelaki itu pergi meninggalkan mereka.

"Apa ini hanya perasaanku saja?" Tanya Danie.

"Apa maksud mu?" Saut Shen.

"Dia selalu saja datang saat kita dalam masalah, apakah ini sudah di rencanakan?" Ucap Danie.

"Bisa jadi juga" saut Shen.

Mereka berdua pun langsung menatap ke arah Elina.

"Kenapa kalian menatap ku begitu? Aku juga tidak tau hmmph" ucap Elina sambil memalingkan wajah.

"Habisnya saat ada lelaki itu kau seketika membisu, sebenarnya apa yang terjadi" tanya Danie.

"Baiklah-baiklah akan ku ceritakan, sebenarnya aku pernah menolak cintanya" jawab Elina.

"Hah?" Ucap mereka berdua.

"Apakah kamu bisa memperjelas nya?" Tanya Lily.

"Kenapa kamu malah ikutan bertanya juga" saut Elina.

"Sudah lah jawab saja" ucap Lily.

"Astaga kalian ini"
"Dulu kami pernah satu party dan dia juga selalu melindungi ku saat menjalankan misi, kami sering bercanda, makan, dan berpetualang bersama sebagai teman satu tim"
"Lalu suatu ketika tiba-tiba saja dia menyatakan perasaan nya pada ku lalu ku tolak saja" cerita Elina.

"Sungguh kejam" ucap Shen.

"Lagi pula salah dia sendiri bawa-bawa perasaan segala dalam pertemanan" saut Elina.
"Sudah lah lebih baik kita mengerjakan misi dari pada memikirkan hal tidak penting" usul Elina.

"Tapi pedang ku di curi viro" jawab Shen dengan muka sedih.

"Kalau begitu kita ke kembali dan membeli pedang dulu" saut Elina.

"Heii Shen bukan kah kau punya hewan kontrak? Muncul kan saja dia untuk membantu pertarungan" usul Danie.

"Ahh benar juga ya" saut Shen.

"Summon"

Kemudian lingkaran sihir muncul di permukaan tanah dan memunculkan seekor direwolf.

"Ada apa memanggil ku?" Tanya Kuro dengan tatapan sinis.

"Heii kau tidak pernah bilang jika memiliki peliharaan" ucap Elina.

"Memang tidak, kuro bisa kau membantuku?" Saut Shen.

"Membantu apa?" Tanya Kuro.

"Apakah kau punya pedang?" Saut Shen.

"Tidak" jawab kuro.

"Kalau begitu bantu kami untuk memburu gobiln" ucap Shen sambil menarik ekornya.

Dan mereka pun pergi ke sarang para goblin dan membantai semuanya sampai ke akar-akarnya.

Our Journey In The World Of Fantasy [Vol 1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang