🍦🍦🍦
"Jangan pernah lagi temui Rain!" perintahnya dengan kedua tangan mencengkeram kuat kerah seragam Elliot.
"Aduh jangan pada berantem," lerai Bi Ani—asisten rumah tangga di rumah mereka, seorang wanita dengan rambut tipis beruban yang digulung.
Setelah mengantar Rain kembali ke panti asuhan, Leo tidak pergi kembali ke sekolah. Dirinya langsung pulang setelah merasa dibohongi oleh Elliot. Pasalnya cowok yang tengah menatap datar padanya itu pergi begitu saja setelah dirinya sampai di Love Ice Cream. Bahkan Elliot tidak menampakkan dirinya sekalipun padanya. Ia sudah menahan rasa takutnya untuk menaiki taksi, tetapi Elliot dengan santainya tengah makan sendiri di rumah.
"Gue pikir..." Senyuman kecil yang sempat tercipta pada wajah Elliot kini hilang. "Lo takut naik kendaraan roda empat. Apa trauma lo semakin parah sampai mengira kalau taksi itu punya roda tiga?" ucapnya. Leo tidak menjawab, justru cowok dengan raut kesalnya bertambah kuat untuk mencengkeram adiknya.
"Sudah, sudah." Bi Ani kembali melerai dengan kedua tangannya yang memegangi tangan Leo, tetapi tidak diindahkan oleh mereka. "Sudah," pintanya dengan nada sedikit takut saat Elliot membalas mencengkeram jersey Leo.
"Cewek itu bukan siapa-siapa lo tapi dengan cepat lo samperin dia!" teriaknya. "Sedangkan untuk datangi ayah sama bunda aja banyak alasan!" lanjutnya. Sepertinya tingkat kemarahan Elliot lebih tinggi dari Leo saat ini.
Ini adalah bagian yang paling Leo tidak suka dari sifat Elliot. Cowok tinggi itu selalu menyebut ayah dan bunda di setiap mereka tengah bersama. Seakan dirinya ingin Leo harus selalu merasa bersalah karena itu.
"Leo! Elliot!" Suara tenor itu terdengar keras di area ruang makan rumah bergaya American Classic.
Sebelum menoleh pada suara yang ia kenal, Leo sempat mengatur napasnya lalu tersenyum palsu. Begitu juga Elliot. Mereka melepas cengkeraman masing-masing.
"Ini yang kalian lakukan jika kami tidak ada di rumah?" tanya lelaki paruh baya itu dengan suara yang masih sedikit tinggi.
"Kalian berantem?" suara itu kini datang dari Meghan—Ibu mereka. Wanita paruh baya yang mengenakan tulip dress berwarna cokelat.
"Untung saja Ibu sama Bapak dateng tepat waktu," ucap Bi Ani masih dengan raut wajah takutnya.
Meghan mendekat pada kedua anak laki-lakinya, berdiri di antara mereka. "Mau sampai kapan kalian seperti ini terus?"
"Sampai dia sadar kalau dia punya orang tua sendiri!" Elliot mendorong bahu Leo hingga cowok itu terhuyung.
"Kalau gitu, jangan panggil mereka ayah sama bunda lagi karena mereka orang tua gue!" ucapnya dengan tegas dengan membalas mendorong bahu Elliot.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ice Cream [SELESAI]
Teen Fiction[CERITA INI SUDAH DINYATAKAN LOLOS TERBIT DALAM EVENT PENSI VOLUME 6 OLEH TEORI KATA PUBLISHING] 🍦🍦🍦 Sebuah cerita tentang pertemuan antara Rain dan Air melalui dinginnya ice cream. Dalam waktu 30 hari, Rain mengikuti sebuah tantangan bersama ice...