🍦🍦🍦
Hari ini, benar-benar indah. Jika boleh, mungkin Rain akan meminta untuk roda kehidupan dilenyapkan. Memang terdengar egois, tetapi itulah yang diinginkan. Sayang sekali jika harus berakhir begitu cepat. Jika boleh meminta lagi, mungkin waktu akan ia hentikan.
Di tengah gelembung sabun, mereka tertawa bersama seakan lupa bahwa masalah tengah menanti keduanya. Mereka tertawa, seakan taman kota adalah milik berdua. Semua hilang, hanya mereka yang tinggal.
Tidak pernah terbayang dalam dirinya, jika ia akan senang seperti ini. Ia tidak tahu lagi akan berkata apa. Semua terkunci oleh senyuman yang selalu menyapa.
Selesai dengan gelembung sabun, sepeda adalah objek senang mereka yang kedua. Mengelilingi kota dengan sepeda sore ini pun tak kalah indah. Saling menunjuk hal aneh, lalu tertawa dengan egois. Bahkan jika sepeda bukan benda mati, pasti ia akan menghentikan proses menikmati. Tak ingin lagi melihat mereka tertawa sesuka hati.
Lalu ice cream adalah hal ketiga yang mungkin. Ini adalah ice cream kedua untuk hari ini. Ice cream kedua Rain dengan teman dekat. Belum 30 hari memang, tetapi sepertinya ia sudah berhasil mendapat teman dekat itu.
"Kenapa rasa sebanyak ini, yang dipilih selalu cokelat, vanilla, matcha, strawberry?" Leo bertanya, mungkin suaranya sudah kembali setelah ditinggal oleh tawa. Tangannya menggenggam buku menu, sedangkan matanya menatap mata gadis di depannya, seakan ingin memeluk.
"Karena aku nggak mau khianati rasa yang baru." Jawaban demikian tentu mendapat raut tak paham dari Leo. "Aku selalu takut kalau harus bertemu dengan rasa baru," lanjutnya tetap menatap mata dengan warna kombinasi antara coklat terang dengan aksen hijau dan oranye.
Memang dapat dibilang jika Rain tidak pernah sekalipun mencoba hal baru. Ia selalu takut. Takut akan gagal ataupun takut karena ekspektasi diri yang tinggi. Sudah cukup ia takut terhadap proses kehidupan, tidak ingin lagi menambah harapan.
Leoka Airaka, cowok bermata indah yang selalu merubah alur seseorang. Jika gadis di depannya berkata "tidak" maka dirinya harus berkata "iya"
"Cookies and Cream." Rain tahu, jika sudah menjelaskan pada orang, pasti orang demikian akan berlawanan. "Mint Choco Chips." Yang hanya Rain lakukan adalah tersenyum ragu. Ragu akan pilihan rasa dari Leo. Keduanya adalah rasa belum sama sekali ia coba. Sangat menakutkan.
"Sekarang lo bisa keluar dari zona nyaman," ucap cowok itu setelah memberikan buku menu kepada Eva.
"Zona nyaman?"
"Selalu merasakan rasa yang sama."
Sekali lagi gadis itu merasa takut: bagaimana bisa demikian. Zona nyaman saja sudah cukup membuat sakit, apalagi jika keluar. Namun, sepertinya tidak apa, jika bersama Leo tentunya. Pasti menyenangkan.
Menikmati ice cream pun mereka selingi dengan candaan. Hari ini benar-benar hari yang sangat berbeda dengan hari sebelumnya. Dalam hari Rain, ia sudah berjanji untuk tidak melupakan.
Minggu, 24 Desember 2023. Mereka tengah bahagia. Namun, ini bukanlah sebuah akhir belaka. Mereka masih memiliki waktu untuk bersama setelahnya. Melengkapi ice cream hingga 30.
Mereka berpikir bersama: apa yang akan mereka lakukan sebelum festival dimulai? Senang atau malang. Haruskah malam ini keduanya harus merayu sang Pencipta, agar tercipta rasa suka?
Mari lalukan. Mari tetap senang.
🍦🍦🍦
[CERITA INI SUDAH DINYATAKAN LOLOS UNTUK TERBIT DI TEORI KATA PUBLISHING]
Untuk bab-bab selanjutnya akan ada di versi novel ya teman-teman.
Jadi, tunggu dan ikut untuk pre-order.
Lovyu
KAMU SEDANG MEMBACA
Ice Cream [SELESAI]
Teen Fiction[CERITA INI SUDAH DINYATAKAN LOLOS TERBIT DALAM EVENT PENSI VOLUME 6 OLEH TEORI KATA PUBLISHING] 🍦🍦🍦 Sebuah cerita tentang pertemuan antara Rain dan Air melalui dinginnya ice cream. Dalam waktu 30 hari, Rain mengikuti sebuah tantangan bersama ice...