🍦🍦🍦
"Ibu, ini hari apa?" tanya Rain, menoleh pada Mea yang duduk di sampingnya.
Mereka bertiga duduk berjejer, mengingat mobil yang mereka bawa adalah mobil pick up, mobil yang mereka gunakan untuk membawa barang-barang pindahan. Pada hari itu, adalah hari mereka berpindah untuk memulai kehidupan baru.
Kehidupan baru mereka. Erga dan Mea yang hidup bersama Tuhan serta Rain yang hidup sendiri.
Semua belum sempat mereka lakukan, tetapi sudah hilang seakan ditelan. Bukankah itu sangat menyakitkan. Gadis kecil dengan rambut terurai sepunggung itu harus hidup tanpa ucapan "selamat ulang tahun" dari siapapun bahkan kedua orang tuanya.
Antara terlambat atau memang tidak diberi sempat. Sedih sekali jika pertanyaannya harus dijawab langsung oleh sang Pencipta: ini adalah hari kematian kalian.
Di saat terakhir mereka, dirinya bahkan tidak diberi kesempatan untuk hanya sekedar mengucap "selamat tinggal". Mereka berpisah begitu saja tanpa adanya sentuhan tangan.
"Ibu sama bapak ada di mana?" lirihnya dengan pandangan kabur, ia mencoba untuk mencari sosok dekat itu. Dalam keadaannya yang terlentang sendirian, dengan luka yang sakit tidak karuan.
"Aku sekarang sendirian."
🍦🍦🍦
KAMU SEDANG MEMBACA
Ice Cream [SELESAI]
Novela Juvenil[CERITA INI SUDAH DINYATAKAN LOLOS TERBIT DALAM EVENT PENSI VOLUME 6 OLEH TEORI KATA PUBLISHING] 🍦🍦🍦 Sebuah cerita tentang pertemuan antara Rain dan Air melalui dinginnya ice cream. Dalam waktu 30 hari, Rain mengikuti sebuah tantangan bersama ice...