The Thirteenth Forgotten Ice Cream

26 19 5
                                    

🍦🍦🍦

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🍦🍦🍦

ᴿᵃᵇᵘ, ²⁸ ᶠᵉᵇʳᵘᵃʳⁱ ²⁰¹⁸

"Happy birthday to you." Dari kebanyakan orang menyanyikan lagu Happy Birthday dengan nada yang ceria, dengan senyum, juga tak lupa dengan semangat. Namun berbeda pada kondisi ini, anak 12 tahun itu menyanyikannya dengan lirih, dengan menahan rasa sakit yang hampir tak dapat ia tahan lagi.

Nyanyian itu ia beri pada gadis yang juga tergeletak tak berdaya di sampingnya. Kini mereka tengah menggenggam sebuah lilin merah kecil berbentuk angka satu.

"Terima kasih sudah...." ucap gadis itu berhenti sejenak untuk merintih. "Sudah menyanyikan lagu ulang tahun...." Berhenti lagi untuk menelan ludah yang sudah bercampur dengan darahnya. "Ulang tahun terakhirku." Mata yang hampir tertutup itu kembali terbuka saat genggamannya pada cowok yang terlentang di dalam mobil yang sudah terbalik itu terlepas.

"Kamu bisa, kan, tahan sakitnya sebentar lagi?" Suaranya lirih. "Tolong bertahan. Aku belum pernah naik bianglala, kamu mau, kan, naik bianglala sama aku setelah ini?" lanjutnya memaksa untuk terlihat kuat pada gadis yang tengah tergeletak di luar dengan ditemani rintikan hujan deras.

Mungkin, di waktu itu Tuhan tengah kejam. Seakan ingin mematahkan langsung perkataan bocah laki-laki pada gadis itu. Seakan Tuhan tengah memperlihatkan jika Dirinya akan menjemput gadis itu dengan rintikan-Nya. Rintikan yang menambah derita pada orang-orang yang tergeletak di jalanan.

Dengan menahan perih di sekujur tubuhnya, gadis itu mencoba untuk menggenggam jari kelingking bocah laki-laki di sampingnya. Bocah laki-laki yang memberi kelingking untuk mengikat janjinya. "Aku akan bertahan jika Kakak juga bertahan. Mari bertemu kembali." ucapnya tanpa suara. Gadis itu tersenyum sebelum akhirnya menutup matanya.

🍦🍦🍦

ᴿᵃᵇᵘ, ¹³ ᴰᵉˢᵉᵐᵇᵉʳ ²⁰²³

Kamilla kini benar-benar naik pitam, setelah melihat foto-foto tentang Rain dan Elliot kembali tersebar. Istirahat ini, dengan menarik rambut pendek Rain, gadis dengan sepatu docmart itu membawa Rain ke area yang tidak pernah dilewati oleh anak lain.

Belakang perpustakaan. Ketiga gadis itu membawa Rain yang tengah meringis mengelus kepalanya yang terasa sakit karena tarikan kakak kelasnya.

"Gue udah bilang sama lo untuk jauhi Elliot!" ucapnya menekan.

"Nggak punya kuping kali makanya nggak dengerin apa yang lo bilang." Itu suara Ava yang berjalan mendekat padanya, merangkul Rain dengan senyuman palsunya.

PYUUK

Suara itu datang setelah Rista melempar sebuah telur yang tepat mendarat di kening Rain tanpa permisi. "Ini buat lo yang bego," ucap Rista yang terlihat tengah mengambil telur lagi dari dalam kantong plastik yang ia pegang.

Ice Cream [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang