chapter {2}🥀

134 7 0
                                    

🥀🥀🥀

🥀 Assalamu'alaikum warahmatullahi wa barokatuh🥀

Bismillahirrahmanirrahim semoga ada yang baca cerita ini

🥀Berpura pura kuat itu 🥀 melelahkan ya
{Zalika & Rifana}

🥀 Happy reading 🥀

Malam haripun tiba

Zalika dan rifana sedang melipat mukena, Setelah sholat isya dan tadarus Al-Qur'an.

Setelah itu mereka duduk di kasur masing masing dan melihat jam masih pukul 20.30 artinya setengah sembilan dan biasanya mereka tidur jam sebelas karena ngaji malam satu jam dan kumpul kumpul dengan santriwati yang lain sambil bercanda gurau walaupun mereka berdua hanya menonton saja karena sifat mereka yang cuek.

"Zal bosan ya". Kata rifana

"Iya". Kata zalika

"Ke balkon yu". Ajak rifana

Zalika hanya berdehem lalu mereka berdua berjalan ke arah balkon dan duduk di kursi kayu yang ada di balkon.

"Kenapa ya kita sama sama memiliki masalah tentang keluarga". Kata rifana

"Mungkin takdir, karena takdir hanya Allah yang tahu". Kata zalika

"Iya ya, dan kita hanya tinggal menjalani kehidupan di dunia ini". Ucap rifana.

"Terus lah bahagia walau dunia tahu kita tak sebahagia mereka". Kata zalika.

"Zal nyanyi yuk". Ajak rifana

"Boleh tapi kenapa gak sholawatan aja". Kata zalika

"Kali kali lah nyanyi lagu Ya, boleh ya". Kata rifana.

"Iya". Kata zalika

Setelah itu rifana masuk ke kamar dan mengambil gitar yang ada di pojok kamar mereka.

"Saya nyanyi kamu main gitar". Kata zalika.

Zalika mengubah anda menjadi kamu tapi masih menggunakan kata saya karena sudah terbiasa katanya.

"Oke sip". Kata rifana menyetujui nya.

"Nyanyi lagu apa?". Tanya Zalika.

"Lagu jiwa yang bersedih". Kata rifana

"Oke". Kata zalika

Lalu rifana mulai memetik gitar dan menghasilkan irama yang merdu lalu zalika mulai bernyanyi.

(Ta-na)
(Ta-na-na-na)

Kemarilah

Singgah dulu sebentar

Perjalanan mu jauh

Ta ada tempat berteduh

Menangis lah

Kan kau juga manusia

Mana ada yang bisa

Berlarut larut

Berpura pura sempurna

Sampai kan pada jiwa yang besedih

Begitu dingin dunia yang kau huni

Jika tak ada tempat mu kembali

Bawa luka mu biar aku obati

Tidak kah letih kakimu berlari

Sahabat hijrah & Gus kembar Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang