chapter {4}🥀

93 5 0
                                    


Assalamu'alaikum warahmatullahi wa barokatuh

Hai gays semoga ada yang baca ya walaupun ceritanya aneh dan gak nyambung hehe

Dunia terlalu kejam untuk kita yang menginginkan kebahagiaan
Zalika & Rifana

🥀 Happy reading 🥀

Setelah mereka semua kumpul di ruang makan yang ada di ndalem lalu mereka duduk di kursi yang telah di sediakan hanya ada beberapa orang saja yang umma khozaah,Gus kembar, zalika dan Rifana, gefi, Kinan, Syafa dan Kamila, juga pengurus pesantren Nurul iman yaitu kang Sholeh dan mbak Rita, dan 5 asatizah dan 4 asatiz, tidak ada santriwan karena di sini ada santriwati, karena peraturan di pondok pesantren Nurul iman santriwati tidak boleh berdekatan dengan santriwan atau ada di dalam ruangan yang sama.

Kalau ada yang menyakan Abah Khidir, Abah Khidir sedang mengisi kajian di Surabaya, dan berangkatnya baru tadi pagi setelah sholat subuh jadi sekarang yang memimpin pembacaan doa adalah Gus Zayan.

"Assalamu'alaikum". Ucap zalika Rifana dan gefi yang baru saja datang.

"Wa'alaikumussalam warahmatullahi". Jawab orang orang yang berbeda di situ.

"Nah karena semua orang sudah ngumpul sekarang kita mulai ya dan jangan lupa membaca doa yang di pimpin oleh Gus Zayan". Kata umma khozaah lalu mereka duduk di kursi masing-masing dan Gus Zayan mulai membaca doa dan di aminkan oleh yang lain.

Setelah Gus Zayan membaca doa lalu mereka mulai makan.

Ohya tadi mereka memasak sup ayam, perkedel, telur balado, tumis kangkung dan nasi liwet. Dan untuk makan penutupnya tadi mereka membuat salad buah dan es jeruk.

🥀🥀🌹🥀🥀

Setelah acara makan makan selesai Zalika, Rifana, gefi, Syafa, Kinan dan Kamila sedang berda di halaman depan asrama santriwati, mereka sedang duduk di kursi yang tersedia di situ dan sambil bercengkerama.

"Eh aku mau cerita boleh". Ucap Kinan kepada yang lain.

"Boleh boleh sok mau cerita apa". Heboh Syafa yang tidak sabaran.

Dan yang lainnya hanya mengangguk.

"Kemaren yah kan aku di suruh beli bubur ayam". Ucap Kinan.

"Terus". Ucap Kamila.

"Hm iya terus terus". Kata Syafa.

"Nah terus aku beli bubur ayam, pas aku dah beli buburnya, buburnya gak ada ayam nya loh, padahal yah kalo ada ayam nya nanti sama aku mau di pelihara loh tapi nggak ada". Ucap Kinan.

"Astaghfirullahal'adzim". Ucap mereka semua kecuali Zalika dan Rifana.

"Ya kagak gitu juga kali Kinan". Kesal Syafa yang tadinya sudah serius serius mendengarkan.

"Kamu otak nya di mana sih ketinggalan apa di rumah kamu atau nyangsang di pohon". Ucap gefi.

"Ya Allah, nan kamu tuh berdosa banget". Celetuk Kamila karena kesal.

"Dih, pada kenapa sih orang bubur ayam ya pasti ada ayamnya lah tapi kemarin aku beli gak ada tuh ayamnya kalo ada pasti ayam nya berkokok". Kata Kinan.

Sahabat hijrah & Gus kembar Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang