Assalamu'alaikum warahmatullahi wa barokatuh
Sebelum membaca jangan lupa vote dan komen
Maaf ya up nya lama
Oh iya jangan lupa mampir ke cerita aku yang satu lagi judulnya :
Ilusi cinta
Masih on goingTandai jika typo
Happy reading 🥀
Rifana lailli al-karis gadis yang sering dipanggil Rifana, Rifana adalah anak dari ahmad albar dan liyani alara, ia memiliki satu adik perempuan yang bernama Riyana alaini putri.
Ahmad Albar lebih sering di kenal seorang jurnalis terkenal yaitu Mr. Albar, albar menikah dengan liyani (ibu Rifana) karena saling mencintai namun setelah beberapa bulan melahirkan Riyana, liyani selingkuh dari albar karena terjadi kesalah pahaman, hingga 2 tahun liyani berselingkuh dari albar tanpa di ketahui Albar namun pada satu tahun setelah nya terjadilah kesalah pahaman lagi dan liyani akhirnya memberi tahu bahwa ia berselingkuh dari albar dan pada akhirnya Albar dan liyani memutuskan untuk bercerai.
Albar mengambil hak asuh Rifana sedangkan liyani mengambil hak asuh Riyana, pada saat Albar dan liyani bercerai Rifana masih berusia 13 tahun sedangkan Riyana berusia 11 tahun, setelah beberapa bulan perceraian orang tuanya, Rifana merasa sendiri karena pada saat itu Albar (papanya) jarang pulang ke rumah karena sibuk bekerja dan pada akhirnya Rifana memutuskan untuk masuk pesantren.
🌹🌹🥀🌹🌹
"Papa kita pulang sekarang?." Tanya Rifana kepada papanya.
"Iya kita pulang sekarang." Ucap papanya.
Drrt..drrt..drrt
Tiba-tiba ponsel papanya berdering.
"Bentar dulu ya, papa mau ngangkat telepon dulu." Ucap papanya
"Iya." Ucap Rifana.
Setelah beberapa menit papanya kembali.
"Rifana maaf ya papa kayaknya nggak bisa nganterin kamu pulang, soalnya tiba-tiba ada meeting penting yang nggak bisa papa cancel, jadi kamu pulangnya Sama albian ya." Ucap papa Rifana.
"Tapi pa-." Ucapan Rifana terpotong.
"Permisi." Ucap albian yang tiba-tiba datang.
"Eh albian, anterin Rifana pulang ya, papa ada keperluan penting." Ucap papa Rifana.
"Oke om, tenang aja saya bakal nganterin putri om dengan selamat sampai ketujuan." Ucap albian dengan sedikit candaan.
"Maaf ya kalau ngerepotin." Ucap papa Rifana sambil tersenyum canggung.
"Nggak ngerepotin sama sekali kok, saya malah seneng bisa nganterin Rifana." Ucap albian sambil tersenyum senang dan di angguki papanya Rifana.
"Yasudah kalau begitu om pergi dulu ya." Ucap papa Rifana pada Albian.
"Rifana papa pergi dulu ya." Ucap papa Rifana dan di angguki Rifana lalu papanya pergi.
Setelah kepergian papanya susana tiba-tiba menjadi canggung.
"Ekhm, aku bawa mobil nya ke sini dulu ya, kamu tunggu di sini aja." Ucap Albian lalu pergi.
"Apa aku harus menerimanya?." Tanya Rifana pada diri sendiri sambil menatap kepergian albian sambil melamun.
"Sudahlah tidak usah berharap berlebihan, berharap itu memang menyakitkan." Ucap seseorang yang berdiri tidak jauh dari situ lalu pergi.
Tinn..
Suara klakson mobil membuyarkan lamunan Rifana lalu keluarlah albian dari mobil tersebut.
"Biar aku bantu masukkin kopernya ke bagasi." Ucap albian lalu di angguki Rifana.
Setelah albian menyimpan koper tersebut di bagasi lalu albian membukakan pintu mobil untuk Rifana.
"Silahkan." Ucap albian mempersilahkan dengan senyuman manis nya.
"Hm." Dehem Rifana lalu ia masuk ke mobil.
"Oh ya, kita mampir ke restoran dulu ya soalnya aku mau beli makanan buat di bawa pulang." Ucap Albian dan di angguki Rifana.
Setelah sampai di restoran albian dan Rifana keluar dari mobil lalu memasuki restoran yang cukup besar.
Setelah mereka duduk lalu datanglah seorang waiters.
"Selamat datang tuan, nona." Ucap waiters tersebut ramah.
"Silahkan, ini daftar menu nya." Ucap waiters tersebut sambil menyodorkan daftar menu nya lalu di ambil oleh albian.
"Saya pesan steak daging sapi nya 2, spaghetti bolognese 2, dan jus lemon tea nya dua juga, itu semua di bungkus." Ucap Albian pada waiters tersebut.
"Baiklah, ada lagi?" Tanya waiters tersebut.
"Sama jus alpukat satu dan kamu mau apa?" Ucap Albian pada Rifana.
"Terserah." Jawab Rifana datar.
"Berarti jus alpukat nya dua ya." Ucap albian pada waiters tersebut.
"Baiklah terima kasih, mohon di tunggu ya." Ucap waiters tersebut lalu pergi.
Setelah kepergian waiters tersebut terjadilah keheningan antara Albian dan Rifana mereka sama-sama terdiam.
"Albian!" Panggil seorang perempuan lalu tiba-tiba memeluk Albian dengan erat.
Sedangkan Albian yang di peluk hanya terdiam.
"Ini aku, Albian." Ucap perempuan tersebut sambil tersenyum dan belum melepaskan pelukannya.
"Siapa?" Tanya Albian tanpa melepas pelukan perempuan tersebut.
"Ini aku, masa kamu lupa, aku lezia." Ucap perempuan tersebut lalu melepaskan pelukannya dan menatap Albian dalam.
Deg
"L-lezia." Ucap Albian terbata sambil menatap lezia lekat.
"Iya, ini aku." Ucap lezia sambil tersenyum senang karena Albian mengingatnya.
"Bukannya kamu tinggal di USA?" Tanya Albian dengan wajah tidak percaya.
"Aku kembali ke Indonesia demi kamu." Ucap lezia sambil tersenyum manis dan menggenggam tangan Albian dengan erat.
Sedangkan Albian hanya diam sambil menatap lamat-lamat wajah lezia.
Sekian terimakasih 🌹
Jangan lupa tandai jika typo
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wa barokatuh
KAMU SEDANG MEMBACA
Sahabat hijrah & Gus kembar
Teen FictionINI MURNI HASIL PEMIKIRAN SENDIRI !!! KALAU ADA NAMA TOKOH ATAU KESAMAAN CERITA MURNI KE TIDAK SENGAJAAN !!! Jangan lupa vote dan komen! Cerita Ini menceritakan tentang persahabatan dan percintaan dan juga tentang keluarga ini menceritakan tentang...