chapter {8}

76 6 1
                                    

Assalamu'alaikum warahmatullahi wa barokatuh 🥀

Sebelum membaca jangan lupa vote komen dan tentunya baca bismillah.

Maaf ya jika banyak typo nya karena saya masih pemula hehe

"Kalo pernah melewati hujan badai, kenapa harus menggigil ketika melewati hujan gerimis"


🥀Happy reading 🥀

Pukul 22.10 WIB

Saat ini mereka masih saja duduk di balkon dengan tenang dan hanya ada suara hujan yang turun tapi sekarang hunjannya tidak ada petir dan guntur lagi seperti tadi.

Saat ini mereka masih saja duduk di balkon dengan tenang dan hanya ada suara hujan yang turun tapi sekarang hunjannya tidak ada petir dan guntur lagi seperti tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suasana balkon yang ada di kamar Rifana dan Zalika 🥀

"Zal kamu suka hujan nggak?". Tanya Rifana pada Zalika.

"Aku menyukai hujan tapi aku benci petir". Jawab Zalika.

"Hujan memang berisik tapi suara berisiknya itu membuat tenang". Gumam Rifana tapi masih bisa di dengar oleh Zalika.

"hujan memang berisik, tatapi hujan lebih menenangkan daripada omongan manusia." Celetuk Zalika.

"المطر هو أجمل هدية لي لأن المطر يجعلني هادئا
hujan adalah anugerah yang paling indah bagiku karna hujanlah aku bisa tenang". Ucap Rifana.

"Zal masuk yuk ke kamar?". Ajak Rifana kepada Zalika.

"Yuk". Kata Zalika sambil mengangguk dan mereka berdua masuk ke kamar.

"Zal kamu tau nggak lagu tentang hujan?". Tanya Rifana setelah mereka duduk di kasur masing-masing yang bersebelahan.

"Yang kayak gini bukan sih?". Ucap Zalika sambil memulai nyanyiannya.

"Rintik gerimis mengundang
Kekasih di malam ini
Kita menari dalam rindu yang indah". Nyanyi Zalika dengan suara merdunya.

"Nah iya itu !". Kata Rifana.

Lalu Rifana berjalan mengambil gitar.

"Zal kamu nyanyi lagu yang tadi kamu nyanyiin terus aku yang main gitar". Ajak Rifana pada Zalika.

Zalika hanya mengangguk dan Rifana mulai memainkan gitarnya dan Zalika pun mulai bernyanyi lagu  yang berjudul 'denting'

🎶
"Denting yang berbunyi dari dinding kamarku
Sadar kan diri ku dari lamunan panjang
Tak terasa malam kini semakin larut
Ku masih terjaga
🎶
Sayang kau di mana
Aku ingin bersama
Aku butuh semua untuk tepiskan rindu
Mungkinkah kau di sana merasa yang sama
Seperti dingin ku di malam ini
🎶
Rintik gerimis mengundang
Kekasih di malam ini
Kita menari dalam rindu yang indah
🎶
Sepi ku rasa hatiku
Saat ini oh sayangku
Jika kau di sini aku tenang
🎶
Sayang kau di mana
Aku ingin bersama
Aku butuh semua untuk tepiskan rindu
Mungkinkah kau di sana merasa yang sama
Seperti dingin ku di malam ini
🎶
Rintik gerimis mengundang
Kekasih di malam ini
Kita menari dalam rindu yang indah
🎶
Sepi ku rasa hatiku
Saat ini oh sayangku
Jika kau di sini aku tenang
🎶🎼🎶

Sahabat hijrah & Gus kembar Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang