chapter {15}🥀

87 7 1
                                    


🥀Assalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh

Sebelum membaca jangan lupa vote dan komen.

“Akan ku relakan dirimu bersama orang lain jika memang engkau mencintai nya dan aku tak akan memaksa dirimu untuk mencintai ku”
~
Muhammad Zayan ar-shaka


Happy reading 🥀

"Kalo kamu ada masalah cerita sama aku, kan aku sahabat kamu zal." Ucap Rifana.

"Tapi jangan bilang siapa-siapa ya." Ucap Zalika lalu Rifana, Syafa dan Kinan mengangguk serius.

"Janji ya?" Ucap Zalika sekali lagi.

"Iya janji." Ucap Rifana, Syafa dan Kinan bersamaan.

"Saya di khitbah seseorang." Ucap Zalika dengan suara lirih namun masih bisa di dengar dengan jelas.

"APA." Ucap mereka bertiga bersamaan.

"Jangan keras-keras ngomongnya." Ucap Zalika menatap mereka dengan tatapan tajamnya dan membuat mereka meringis.

"Zal jangan bercanda lah, bercanda mu nggak lucu tau." Ucap Rifana.

"Memang kau pernah melihat saya bercanda." Ucap Zalika dengan wajah datarnya.

"Enggak sih, tapi bener kan kamu nggak bohong." Ucap Rifana dan Zalika hanya berdehem.

"Kamu di khitbah kapan zal?" Tanya syafa kepo dan Zalika hanya mengangkat bahunya acuh.

"Terus kamu terima?" Tanya kinan.

"Saya memang tidak menerima nya, tapi orang tua saya yang menerima khitbahhan tersebut tanpa meminta pendapat saya." Ucap Zalika.

"Tapi kamu tau siapa yang ngekhitbah kamu?" Tanya syafa dan Zalika hanya menggeleng.

"Tapi namanya kamu taukan?" Tanya Rifana dan Zalika menggeleng kembali lalu membuat Rifana Syafa dan Kinan melongo.

"Emang kamu nggak di kasih tau?" Tanya kinan dan Zalika hanya menggedikan bahunya.

"Hehe ternyata kisah kita hampir sama ya zal." Ucap Rifana.

"Seperti perkataan mu kemarin ketika kita sedang mencintai seseorang malah di paksa mencintai orang lain." Kata Zalika dengan tatapan kosongnya dan membuat Rifana Syafa dan Kinan menatap iba pada Zalika.

"Memang kamu sedang mencintai siapa zal?" Tanya kinan pada Zalika.

"Mencintai makhluk Allah." Ucap Zalika dengan wajah datarnya, memang beginilah nasip bicara dengan orang yang cuek dan berwajah datar. Lalu mereka bertiga hanya bisa mengucapkan istighfar dalam hati.

"Iya kami tau itu makhluk ciptaan Allah tapi siapa orang nya zal?" Tanya syafa dengan sabar.

"Dia adalah manusia, ia juga memiliki tubuh dan bisa bernafas. ia adalah seorang yang paham agama, dia juga seorang lelaki." Ucap Zalika membuat Rifana Syafa dan Kinan melongo karena setiap orang pasti punya tubuh dan bisa bernafas dan orang yang paham agama juga banyak dan yang pasti banyak laki-laki yang ada di dunia ini.

"Please zal kasih tau aku dong siapa laki-laki tersebut." Ucap Syafa memohon.

"Iya zal aku pengen tau siapa sih laki-laki yang bisa meluluhkan Zalika yang begitu dingin dan cuek ini." Ucap Kinan.

"Nama awalnya adalah ABUL." Ucap Zalika memberi teka-teki.

"Hah Abdul, kamu tahu lah zal banyak manusia yang namanya Abul." Ucap Syafa dan Zalika hanya mengangkat bahu acuh.

Sahabat hijrah & Gus kembar Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang