Chapter 5

958 95 4
                                    

Sekarang aku dan Pak Kim sudah berada di mobilnya; mobil yang diberi oleh Ayahku kepada Pak Kim agar sekaligus bisa menjadi supir pribadiku. Disepanjang jalanan, kami tidak banyak mengobrol, masing-masing hanya memandang jalanan yang masih menjadi sangat asing bagiku, aku tidak pernah melewati jalanan ini ketika pergi ke rumah nenek.

“Kita ada dimana Pak Kim?”

“Seoul.” Pantas saja jalanan nya asing, ternyata aku berada di pusat Ibu Kota Korea Selatan, sedangkan tempat tinggalku sangat jauh dari Seoul. Aku tidak ingin bersikap terkejut seolah-olah masih tidak percaya dengan segalanya, aku harus bersikap tenang dan jangan gegabah. Sekarang aku harus memainkan peran dimana semua orang menganggap ku sebagai Tuan Muda Taeyomi, mungkin saja ketika aku bangun dipagi hari esok, semuanya menjadi normal kembali.

“Apakah Pak Kim sudah memberitahukan kepada keluargaku bahwa aku sudah siuman?” Pak Kim membalasnya dengan anggukan.

“Kita pulang ke rumah mertuamu” Dan disinilah berawal dimana aku tidak sanggup membayangkan menjadi suami orang lain yang notabenya hubungan Gay, sesama jenis. Apakah ini benar-benar karma untukku karena setiap harinya mengatakan hal-hal buruk kepada mereka? Di kehidupan sebelumnya aku selalu meminta kepada Tuhan agar tidak terlibat hubungan seperti itu, namun sekarang sudah lebih parah dari apa yang kubayangkan.

Aku melihat ke cermin mobil yang diturunkan kebawah pada kursi penumpang. Jika aku boleh jujur, hari ini adalah hari dimana pertama kalinya aku menaiki  mobil. Aku sering melihat hal-hal apa saja yang disediakan oleh mobil melalui televisi toko serba ada dan ponsel ku. Ah! Sekarang aku baru teringat dimana aku menyimpan ponsel pribadi milikku.

“Pak Kim apakah kau tahu dimana aku menyimpan ponsel?” Pak Kim membuka setengah jas nya dan mengambil seuah ponsel dari saku jas tersebut. Benar-benar ponsel yang sangat mahal.

Saat aku menyalakan ponsel tersebut dan sudah terhubung ke internet, tiba-tiba saja ribuan notif masuk ke ponsel ku berkali-kali tiada henti, entah dari message atau notifikasi berita, semuanya tercampur menjadi satu. Akupun mengabaikan notifikasi-notifikasi yang masuk itu dan melihat tanggal yang tertera pada lockscreen nya. Hari ini adalah keesokan harinya dari aku tertabrak dengan truk, namun aku terbangun di tubuh pria yang sudah terbaring di rumah sakit selama enam bulan lamanya.

Kebetulan atau memang sudah ditakdirkan? Entahlah, aku hanya ingin menjadi normal lagi ketika esok hari tiba.

“Pak Kim”

“Iya?”

“Apakah kau bisa menjaga rahasia denganku?”

“Apapun itu” Pak Kim meyakinkanku dengan serius.

“Bagaimana jika hanya ad akita berdua, kau boleh memanggilku Tuan Muda Taeyong saja, jangan Tuan Muda Taeyomi.”

“Tapi Tuan Muda Taeyomi adalah nama aslimu meskipun kau sedang amnesia.”

“Aku tidak menerima penolakan. Hanya ketika kita berdua saja.”

Akhirnya Pak Kim mengalah dan menyetujui permintaanku sambal menghela nafasnya, “Baiklah.”

“Ngomong-ngomong, kau mengatakan bahwa tujuan kita ke rumah mertuaku, apakah suamiku juga ada disana? Dan apa mereka sudah tau bahwa aku sudah siuman?”

“Kau dan suamimu tinggal dirumah mereka selama pernikahan sudah berlangsung. Tentang mereka sudah tau kau siuman atau tidak, jawabannya adalah iya. Mereka sangat antusias menunggu kepulanganmu”

Pembohong.

###

Kami menempuh perjalanan selama tiga puluh menit lamanya dari rumah sakit tempat tubuh lelaki ini dirawat. Tak lama kemudian, kami melalui sebuah gerbang utama dari rumah milik orang tua suami lelaki ini yang sangat luas, perkarangannya penuh dengan tumbuh-tumbuhan dan pepohonan yang asri, semuanya terawatt dengan bagus dan rapi. Rumah ini memiliki halaman yang sangat luas untuk dijadikan sebagai jalan masuk utama rumah nya, meskipun tidak terlalu jauh untuk menempuh ke rumah utama karena jalanannya mengambil rute yang cepat. Aku sedikit terkejut dengan apa yang kulihat saat ini, rumah itu sangatlah besar dan cat tembok nya didominasi oleh warna putih, interior nya begitu elegan, siapapun yang menatap rumah ini akan terhipnotis untuk mengatakan hal-hal yang bagus.

Me & My Other Body | JaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang