Chapter 16

1K 98 4
                                    

Dulu, aku sempat berpikir bahwa menikah dengan sesama jenis itu menggelikan. Iya, memang sering aku lihat mereka yang tidak menyembunyikan hubungannya diluar sana. Terkadang ada yang berciuman di depan toko serba tempat aku bekerja, melakukan sex bebas di gang yang sempit, atau sesuatu yang memang sering dilakukan oleh pasangan biasa pada umumnya.

Berbeda dengan sekarang, situasi yang harus aku hadapi secara mau tidak mau, harus menerimanya meskipun terbilang tidak pernah terbayang oleh benakku akan terjadi seperti ini. Aku berada di tubuh lelaki yang menyandang sebagai suami Jung Jaehyun dan harus berpura-pura bahwa aku benar Lee Taeyomi dalam keadaan hilang ingatan.

Aku tahu bahwa tidak sepenuhnya bisa berpura-pura menjadi Taeyomi karena dari pandangan keluarga Jung, Taeyomi adalah lelaii feminim yang kapan saja bisa ditindas oleh mereka. Berbeda denganku, aku tidak tahan jika ditindas seperti itu dan langsung membalasnya meskipun ada konsekuensi yang harus aku terima. Salah satu contohnya adalah diabaikan oleh satu keluarga Jung kecuali Jaehyun dan anak kecil imut itu yang Bernama Mark.

“Kita sudah sampai.” Jaehyun  memastikan mobilnya setelah diparkirkan di area khusus.

Tempat ini sama luasnya dengan rumah Tuan Jung. Aku tidak terkejut lagi jika Tuan Lee; Ayah dari Taeyomi memiliki rumah seluas dan sebagus ini, karena sudah diberitahu oleh Jaehyun bahwa rumah Ayahku hampir sama dengan milik Ayahnya. Jaehyun bercerita tentang hal tersebut ketika tadi kami sedang dijalan.

“Welcome!” Senandung ria salah satu pelayan dari pintu rumah yang menghampiri kami, “Sudah lama saya tidak melihat Tuan Muda Taeyomi kemari. Bagaimana kabar anda?”

“Syukurlah, aku lebih dari kata sehat dan baik-baik saja.”

“Senang mendengarnya! Perkenalkan saya Pak Shin, salah satu kepala pelayan di rumah ini.” Ia melihat ke arah lenganku yang tidak membawa apa-apa. “Apakah anda tidak menginap?” Tanya Pak Shin.

“Tidak. Aku kesini hanya untuk melihat-lihat kamarku.”

“Sayang sekali, beliau tidak ada dirumah hari ini karena sedang ada rapat perusahaan. Seharusnya Tuan Muda mengabari Tuan Lee terlebih dahulu —Sebentar! Barusan Tuan Muda mengatakan berkunjung kesini hanya untuk melihat kamar anda?” Aku membalasnya dengan anggukan.

“Apakah Tuan Muda tidak ingin menemui Tuan Lee?”

“Mungkin dia cukup sibuk untuk bertemu denganku, Ayo Jaehyun!” Aku dan Jaehyun pun memasuki rumah ini tanpa menghiraukan Pak Shin yang masih kebingungan dengan tujuan ku ke rumah Tuan Lee. Aku tidak perlu menggunakan waktuku untuk bertemu dengannya karena Tuan Lee tak kuanggap sebagai orangtua. Juga entah kenapa hatiku seolah-olah mengatakan tidak perlu menemui orang tua itu dan fokus saja dengan tujuan utama berkunjung ke rumah ini. Tak lupa pula, Pak Shin mengikuti kami dari belakang.

“Wah lihat! Kita kedatangan tamu di rumah ini.” Belum sempat kami ke lantai atas, tiba-tiba saja diberhentikan oleh wanita berpenampilan cukup mewah dengan wajahnya yang masih tergolong muda untuk menjadi istri dari Tuan Lee, sepertinya dia berumur empat puluhan.

Ya, wanita itu adalah Ibu Tiri Taeyomi.

“Sudah sangat lama ketika terakhir kali kami melihatmu, Taeyomi. Kau seperti terburu-buru ingin keatas. Bagaimana jika kita minum teh terlebih dahulu?” Wanita tersebut memegang lenganku tanpa paksaan, namun senyumannya sedikit meragukan ku untuk menyetujui ajakannya.

“Tidak. Aku kesini hanya untuk melihat kamarku saja. Oh, dan sepertinya kau tahu bahwa aku hilang ingatan sebab kecelakaan enam bulan yang lalu.”

“Sifat sombong mu itu masih sama seperti dulu meskipun ingatanmu hilang. Kau benar-benar tidak sopan telah menolak ajakan dari Ibu mu.”

Me & My Other Body | JaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang