Chapter 6

885 84 0
                                    

Keadaan di meja makan sekarang menjadi hening, hanya ada suara dentuman piring kecil dari salah satu bocah yang duduk tak jauh diriku, usia nya seperti masih berumur lima tahun. Balik lagi ke topik utama kita, yaitu perempuan yang mengaku menjadi calon istri yang akan dinikahkan oleh Jung Jaehyun. Bukankah ini lucu? Suaminya: Lee Taeyomi masih menjadi status sebagai keluarga di rumah ini, namun mereka memperlakukannya seperti orang asing, memperolok-oloknya karena memiliki sifat yang lemah.

“Oh, berita yang bagus.” Aku tidak mau diam karena ditindas wanita itu, “Biar aku tebak, pasti aku adalah pihak bawah dari hubungan suami-suami bersama Jung Jaehyun ini. Kalau begitu aku patut bersyukur, karena aku tidak perlu repot-repot lagi mengurusnya setiap hari, apalagi memenuhi kebutuhan fisik atau biologisnya. Lelah.” Aku kembali menyantap daging tadi tanpa memikirkan perasaan mereka. Eksresi wanta itu membuatku hampir tertawa, dia seperti orang bodoh yang kebingungan.

Ketika aku lihat anak kecil yang tak jauh berada dihapanku, ia ikut tertawa dan aku membalasnya. Anak kecil yang seharusnya bermain dan tidak usah tahu-menahu tentang masalah keluarganya, malah dididik menjadi dewasa lebih awal dan mendengarkan celotehan sampah seperti mereka.

Wanita tua itu; Ibu Jaehyun langsung berdiri dari meja makan, “Aku sudah tidak selera makan.”  Katanya. Ia bergegas bangkit dari kursi dan keluar dari area meja makan, sebenarnya aku juga tidak ingin berlama-lama disini, namun daging mahal yang sedang kusantapi bukanlah hal yang mudah untuk ditinggalkan begitu saja. Rasanya sangat enak.

Semua orang yang berada di meja makan pun sudah tidak melanjutkan percakapan tadi, masing-masing dari mereka menyantap daging itu dengan cara makan yang berbeda daripada diriku. Taka da lagi komentar atau cercaan yang keluar dari mereka, mungkinkah sudah takut untuk aku balas? Atau tidak? Siapa yang tahu.

Ah, ngomong-ngomong, aku tidur dimana?

“Sebentar.” Suara dentuman piring berhenti, “Aku tidak tidur satu kamar dengan lelaki ini, kan?”

“Tidak!” Perempuan yang berada di samping Jaehyun meninggikan suaranya ketika aku menanyakan hal tersebut, “Yang tidur dengan Jaehyun itu seharusnya aku! Meskipun kalian sudah pisah ranjang dari awal pernikahan.” Fakta lain pun terungkap lagi dengan tidak sengaja, sepertinya aku tak usah mencari tahu panjang lebar tentang lelaki Taeyomi ini, hanya mendengar celotehan dan hinaan mereka sudah tau bagaimana masa lalu nya.

“Terserah. Lagian aku juga penasaran, mengapa kau menikah denganku jika tujuannya hanya untuk pisah ranjang?” Aku menoleh kesamping untuk menunggu jawaban dari Jaehyun, ia pun diam tak menjawab, mengambil gelas wine yang berada dihadapannya dan meneguk sedikit.

Jika aku mengambil kesimpulan lagi dari referensi drama-drama yang aku tonton di televisi tempat aku bekerja, pernikahan ini didasarkan oleh bisnis, bukan tanpa rasa cinta sama sekali. Jung Jaehyun adalah anak dari ketua konglomerat yang memiliki perusahaan dimana-dimana, begitupula denganku. Mungkin Tuan Lee; Ayah Taeyomi dan Tuan Jung saling berkenalan dan menjodohkan anak mereka demi kepentingan bisnis yang menurut kedua pria tua itu akan semakin sukses.
“Pernikahan bisnis bodoh. Kau seperti pecundang tak menjawab pertanyaanku.” Setelah itu aku pun berhentin menyantap daging karena sudah habis dan merasa kenyang. “Aku permisi.” Tanpa melihat kebelakang, aku meninggalkan mereka yang memasang wajah kesal, termasuk Tuan Jung.

“Mark juga permisi.” Anak kecil itu juga sepertinya sudah tidak betah di atas meja makan, makanan nya belum habis dan buru-buru pindah dari hadapan orang jahat yang tak layak bergaul dengannya.

“Kak!” Aku memberhentikan Langkah karena berhenti dipanggil anak kecil yang Bernama Mark. “Tungguin Mark.” Ia berlari ke arahku untuk saling memegang tangan masing-masing seperti sudah menjadi teman yang sangat akrab, “Ayo ke kamar kakak. Kakak pasti cape kalua beresin barang sendirian, biar Mark bantu.” Ia berceloteh saat kami menaiki tangga menuju lantai dua, kata pelayan yang berada di pintu masuk ruang makan, kamarku berada di lantai dua; Aku segera bertanya setelah meninggalkan meja makan.

Me & My Other Body | JaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang