Untuk menjelaskan semuanya, cerita harus mulai dari sebelum Jeno lahir.
Tidak, kisah tidak dimulai dari ayah maupun ibu Jeno, namun dari seorang Omega bernama Kim Doyoung.
Kim Doyoung dan Kim Dongyoung adalah sepasang Omega kembar yang lahir dalam keluarga Kim. Bukan keluarga Kim saudagar metal, namun Keluarga Kim penjaga kuil Kalér yang terhormat. Paras mereka berdua begitu indah, memikat jelita, sekaligus begitu mirip—meski mereka kembar fraternal berbeda gender. Saking miripnya, pendeta yang membantu kelahiran mereka menganugerahkan si kembar nama serupa—hanya berbeda pada aksara bundar "o" milik kembar yang wanita.
Kembar di beberapa kebudayaan berarti berkah, namun dalam dingin gunung-gunung kekaisaran Kalér, kembar berarti kutukan. Doyoung dan Dongyoung dipisahkan sejak kecil, Doyoung lanjut mengemban nama keluarga Kim sementara Dongyoung disingkirkan ke pertapaan di gunung. Identitas Dongyoung dihapuskan sebagai putri sah pewaris keluarga Kim, namanya dicoret dari silsilah keluarga dan dijadikan pendeta pendoa perawan yang suci sampai mati.
Lima belas tahun tidak bertemu dengan saudara satu-satunya, Doyoung tak percaya hal pertama yang ia ingat adalah asal usul nama mereka yang tidak mutu. Doyoung tak pernah menyangka reuninya dengan sang saudari akan terasa begitu janggal; dalam koridor harem luas kekaisaran Kalér, tempat sama yang Doyoung tinggali sepuluh tahun terakhir. Siapa yang sangka si Omega yang seharusnya perawan ternyata menggamit seorang bocah cilik berusia tujuh tahun dalam gendongannya.
Harem kekaisaran Kalér sebesar kampung kecil dengan lebih dari lima ratus orang penghuni; istri-istri kelima saudara kaisar, selir, anak, beserta segenap pelayan. Kaler begitu mengagungkan kemakmuran, hingga kalau Doyoung boleh jujur, ia sendiri belum tentu mengenal seluruh selir keluarga kerajaan. Meski demikian bukan berarti berita tak bisa menjalar, apalagi menyangkut sang kaisar. Bahkan Doyoung yang sibuk mengurus urusannya sendiri cukup tahu kaisar Lee Baekyang membawa istri siri misterius masuk dalam harem beberapa saat sebelum pembunuhan brutal yang merenggut nyawanya. Cukup mengagetkan karena sang kaisar yang kaku dikabarkan membangun bilik besar dan baru lalu mengunjungi Omega tersebut nyaris setiap malam.
Sama seperti gosip pada umumnya, begitu kacau kalut kudeta dan pergantian tahta, berita panas tentang seorang Omega baru berangsur ciut mengempis, hingga tak ada lagi yang membicarakannya. Ia membaur dengan cepat dalam keramaian harem berpopulasi padat, jarang bicara, dan hampir selalu bersembunyi di balik cadar.Kaisar Baekyang benar gila. Gila tapi tidak main-main. Baekyang serius berniat menikahi Dongyoung, sampai mengundang sang pendeta masuk istana, apalagi yang ternyata sudah ia kawini enam tahun sebelumnya. Baekyang terlalu dimabuk cinta hingga berani menjalin hubungan dengan pendeta suci. Terlebih dari Baekyang, Doyoung heran Dongyoung membiarkan dirinya melakukan kesalahan besar. Bagaimana murka Dewa-Dewa? Omega pendoa yang seharusnya suci malah berakhir dimadu Kaisar dalam hubungan terlarang. Tiga tahi lalat menghiasi garis wajah tajam anak yang terlelap dalam gendongan Dongyoung, bukti kegilaan mereka berdua. Beruntung harem Kalér terlewat besar nan ramai; anak-anak kecil datang dan pergi—berlarian, tumbuh, sakit, mati, silih berganti sulit dibedakan hingga tak ada yang curiga kala bertambah satu orang.
Doyoung yang paling tahu, betapa mudah menyembunyikan orang di dalam harem. Iya ketika ia sendiri tidak melaporkan kelahiran anaknya. Bertahun-tahun Baekyin mendambakan anak dari Doyoung, namun semakin Baekyin menginginkannya,semakin Doyoung tak sudi membiarkan Baekyin menang. Rasa benci akan Baekyin, sang suami, membuat Doyoung muak.
Lagipula begitu Baekyin tahu anak mereka kembar, Baekyin pasti akan langsung membunuh keduanya. Doyoung tentu tak mau itu terjadi, memilih melahirkan dan diam-diam menyembunyikan anaknya di padepokan keluarga Kim. Sayang salah satu dari mereka mati sakit, menyisakan Baekyin seorang putra dari Doyoung, yang membuat Doyoung semakin getol rahasiakan keberadaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
melati (noren | reupload)
Fiksi PenggemarHuang Renjun, Pangeran ke dua Kerajaan Taiyang dinikahkan pada Lee Jeno, Pangeran Ketujuh kekaisaran Kalér -kekaisaran besar di Utara-sebagai bukti keberhasilan takluknya monarki independen terakhir dari Sabuk Kepulauan. [ARCHIVE - Reupload melati (...