6

36.1K 2.4K 16
                                    

Malam harinya...

Levana sedang bersantai di balkon kamarnya, gadis itu menatap ke arah langit. Bintang-bintang bertaburan dan tidak lupa juga bulan sabit. Angin sepoi-sepoi menerpa dirinya.

"Saat aku masih menjadi Cecily kalau malam-malam seperti ini, aku selalu kabur dari mansion untuk ikut balapan motor dan mobil. Tapi sekarang aku tidak bisa lagi,aku sudah menjadi Levana. Di sini tidak ada motor dan mobil,mana mungkin aku balap kuda." Gumam Levana.

"Aku rindu dengan kehidupan pertama ku,aku merindukan kebebasan. Bebas melakukan apa pun yang aku mau, kedua orang tua ku yang menyayangi ku dan keluarga ku yang protektif kepada ku. Aku merindukan semuanya." Lanjutnya sambil menatap ke arah bulan sabit.

"Ooo iya kan sekarang aku berusia 19 tahun seharusnya usia ku yang sekarang sudah menikah tapi tidak apa-apa, lebih baik nikmati masa muda dulu sebelum menikah."

Hailey berjalan menghampiri Levana sambil membawa sebuah amplop, Levana menyadari kedatangan pelayan pribadinya. Gadis itu langsung membalikkan badannya dan menatap ke arah pelayan pribadinya.

"Nona Levana, ini ada surat undangan dari nona Karine." Ucap Hailey sambil menyodorkan amplop kepada Levana.

Levana langsung mengambil amplop tersebut, lalu dia mulai membaca isi surat undangan dari Karine.

Untuk Lady Levana Oletta Fraxeller.

Semoga dewa selalu menyertai anda, Lady Levana.

Salam hangat dari saya Karine, saya datang mengundang anda ke acara minum teh pagi. Saya mengharapkan anda hadir besok pagi.

Dari Karine Olive Robinson.

  Levana memegang surat undangan dari Karine, gadis itu menghela nafasnya. Padahal besok dia ingin menemui Evan dan Louis tapi Karine mengundangnya ke acara minum teh besok pagi.

"Apakah ada masalah, nona Levana?" Tanya Hailey menatap ke arah Levana.

"Karine mengundang ku ke acara minum teh besok pagi, tapi aku juga harus menemui Evan dan Louis." Ucap Levana sambil menggigit bibir bawahnya.

"Biasanya acara minum teh tidak lama, nona Levana. Jadi anda bisa menemui Evan dan Louis setelah acara minum teh selesai." Ucap Hailey.

"Saran mu cukup bagus, Hailey. Terima kasih sudah memberikan aku saran." Ucap Levana sambil tersenyum tipis.

"Sama-sama, nona Levana. Sudah kewajiban saya membantu anda." Ucap Hailey sambil tersenyum tipis.

"Kalau begitu siapkan gaun untuk acara minum teh besok pagi." Ucap Levana menatap ke arah Hailey.

"Baik, nona Levana." Ucap Hailey.

Hailey masuk ke dalam kamar milik Levana, gadis itu mulai mencari gaun yang harus dipakai nona mudanya untuk ke acara minum teh. Sedangkan Levana masih berada di balkon sambil menatap surat undangan dari Karine.

"Kenapa surat ku baru sampai sekarang?ooo iya pasti Bianca di undang juga ke pesta minum teh ini, aku jadi penasaran dengan hari besok. Pasti akan ada drama gratisan di acara besok, di saat semua orang menonton drama itu. Aku harus membawa semua makanan di sana." Gumam Levana sambil cengengesan.

"Oh aku lupa kalau adik Maxson pasti akan datang ke acara ini, aku yakin dia pasti akan membela Karine." Lanjutnya.

Maxson memiliki adik perempuan bernama Elysia Regina Curxus adik satu-satunya Maxson, mereka berdua hanya dua bersaudara saja. Kaisar sangat setia kepada permaisuri, bisa dikatakan kalau kaisar bucin kepada sang permaisuri. Usia Elysia sekarang 16 tahun.

Elysia sangat dekat dengan Karine, mereka berdua berteman dekat. Dia juga sedikit tidak suka dengan Bianca,namun di akhir cerita. Elysia menikah dengan Rowan, mereka berdua menikah karena di jodohkan. Namun demikian Rowan tidak pernah bermain wanita lain, meskipun tidak saling cinta tapi mereka berdua saling menghargai. Mereka berdua di karuniai 3 orang anak.

Namun Levana tidak pernah dijelaskan dia menikah dengan siapa,dia hanya dijelaskan kalau dia anak pertama Duke Fraxeller dan duchess Lydia.

"Kira-kira seperti apa ya masa depan ku?aku menikah dengan siapa ya?" Gumam Levana.

"Nona Levana, sudah saatnya anda beristirahat." Ucap Hailey menatap Levana yang masih berdiri di pagar balkon.

Levana membalikkan badannya dan gadis itu masuk ke dalam kamarnya,tidak lupa Hailey mengikutinya dari belakang. Dia mengunci pintu balkon agar tidak ada yang masuk ke dalam kamar nona mudanya.

"Selamat malam, Hailey." Ucap Levana sambil membaringkan tubuhnya ke kasur.

"Selamat malam juga, nona Levana." Ucap Hailey.

Hailey meninggalkan tempat itu, Levana menatap ke arah langit-langit kamarnya. Beberapa menit kemudian dia pun tertidur pulas.


⭐⭐⭐⭐⭐

Di istana Curxus...

Maxson sedang duduk termenung di ruang kerjanya, tak lama kemudian terlihat seorang pria tampan memakai pakaian seorang kaisar. Pria itu tidak lain adalah Magnus Lennon Curxus sang kaisar dan ayah Maxson juga Elysia.

"Kamu sedang memikirkan apa, Maxson?" Tanya Magnus menatap ke arah anak laki-lakinya yang sedang duduk termenung.

"Lady Levana." Ucap Maxson.

"Kenapa dengan lady Levana?" Tanya Magnus.

"Tidak ada." Ucap Maxson.

"Tidak lama lagi akan ada pemilihan calon putri mahkota, ibu mu sedang memilih calon-calon nona muda bangsawan untuk mengikuti pemilihan ini." Ucap Magnus.

"Apakah aku tidak boleh memilih pasangan ku sendiri,ayah?" Tanya Maxson menatap ke arah sang ayah.

"Memangnya kamu sudah menemukan perempuan pilihan mu?" Ucap Magnus duduk di sofa.

"Belum, tapi aku akan berusaha menemukan perempuan pilihan ku." Ucap Maxson.

"Kamu mencintai Karine anak Duke Robinson?" Ucap Magnus.

"Tidak, dia adalah temanku." Ucap Maxson.

"Tapi dia sepertinya menyukai mu, Maxson." Ucap Magnus.

"Aku tahu, ayah." Ucap Maxson.

"Ayah tidak melarang mu untuk memilih pasangan sendiri, karena kamu yang akan menjalani nya." Ucap Magnus.

"Ayah, tolong bicarakan hal ini kepada ibu." Ucap Maxson menatap ke arah sang ayah.

"Baiklah,ayah akan membicarakan hal ini kepada ibu mu." Ucap Magnus sambil mengangguk kepalanya.

  Maxson dan Karine belum bertunangan atupun di jodohkan, tapi orang-orang tahu kalau Karine menyukai sang pangeran mahkota.

TBC...

MENJADI KAKAK FEMALE LEAD Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang