14

27.7K 2.1K 60
                                    

Levana berada di kamarnya, gadis itu menikmati teh hijau yang disiapkan oleh Hailey. Tidak lupa juga beberapa kue di atas meja makan, Hailey duduk di kursi depannya.

"Nona Levana." Ucap Hailey.

"Ya, ada apa?" Ucap Levana menatap ke arah Hailey.

"Usia anda sudah cukup untuk menikah, tapi kenapa belum mau menikah?" Ucap Hailey menunduk kepalanya karena takut dengan tatapan tajam Levana.

Brak

Levana menggebrak meja sehingga Hailey sedikit takut dengan nona mudanya, seharusnya dia tidak bertanya hal yang begitu sensitif terhadapnya.

"Saya minta maaf, nona Levana." Ucap Hailey sedikit ketakutan dan gugup.

"Kali ini aku maafkan tapi kalau kau menanyakan hal itu lagi,maka aku tidak segan-segan menghukum cambuk diri mu." Ucap Levana datar melihat pelayan pribadinya.

Levana tidak peduli Hailey pelayan pribadinya atau bukan, karena dia paling tidak suka di tanya kapan menikah.

"Saya berjanji tidak akan mengulangi lagi, nona Levana." Ucap Hailey.

Krieet

Levana dan Hailey menatap ke arah pintu yang di buka, terlihat Lydia memasuki ruang santai milik anak pertamanya. Hailey langsung meninggalkan tempat itu, sekarang hanya Levana dan Lydia di sana.

"Jadi ada gerangan apa mama datang menemui ku?" Ucap Levana sambil menyilangkan kedua kakinya dan menatap datar Lydia.

"Kenapa kamu tidak membela adik mu kemarin? seharusnya kamu membelanya." Ucap Lydia menatap ke arah anak pertamanya.

"Itu salahnya, jadi untuk apa aku membelanya." Ucap Levana sambil minum teh dengan begitu tenang.

"Salahnya?adikmu Bianca tidak pernah membuat masalah, Levana. Dia anak yang baik." Ucap Lydia.

"Mama tidak tahu seperti apa Bianca yang sebenarnya, dia selama ini hanya memasang topeng polosnya." Ucap Levana menatap datar Lydia.

"CUKUP, LEVANA!"

Levana tidak takut dengan Lydia yang berteriak di depannya, apalagi ucapannya benar kalau Bianca itu hanya memasang topeng polosnya. Dia juga tahu kalau adiknya membenci dirinya.

"Jangan berbicara seperti itu tentang Bianca, Levana. Mama tahu kalau kamu iri kepadanya karena kamu tidak mendapatkan perhatian dari kami." Ucap Lydia.

"Untuk apa aku iri kepada Bianca?" Ucap Levana datar.

"Kamu harus meminta maaf kepada Bianca sekarang atau mama akan menghukum mu." Ucap Lydia menatap Levana dengan tatapan tajam.

"Aku tidak mau dan aku tidak takut dengan hukuman dari mama." Ucap Levana tanpa emosi.

"Kamu sudah berani dengan mama ya?" Ucap Lydia.

Lydia langsung menarik tangan Levana lalu menyeretnya ke halaman depan, semua para pelayan di sana menatap terkejut melihat sang duchess tanpa berperasaan menyeret nona pertama. Sedangkan Levana hanya diam saja.

'kita lihat sampai mana mama bertindak.' batin Levana.

Hailey terkejut melihat Levana di seret Lydia, dia ingin sekali menolongnya nona mudanya tapi dia tidak bisa karena Levana memberikan kode kepadanya untuk tidak ikut campur.

Lydia dan Levana tiba di halaman depan, Bianca dan kedua sahabatnya tidak jauh dari sana. Mereka bertiga tersenyum melihatnya, sedangkan para ksatria tidak bisa berbuat apa-apa.

Ctar

Ctar

Ctar

MENJADI KAKAK FEMALE LEAD Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang