17

24.8K 2K 30
                                    

Maxson tiba di istana Curxus, laki-laki itu tampak begitu bahagia karena besok Levana akan berkunjung ke istana. Semua kesatria tampak begitu bingung dengan pangeran mahkota yang terus tersenyum, begitu pula dengan para pelayan istana.

"Kakak."

Maxson menatap ke arah Elysia yang sudah berada di hadapannya, sedangkan Elysia sedikit penasaran apa yang membuat kakaknya yang terus tersenyum.

"Ada apa, Elysia?" Tanya Maxson.

"Kenapa kakak terus tersenyum seperti itu?" Ucap Elysia.

"Aku sedang bahagia sekarang, ooo iya besok Levana akan berkunjung ke istana. Jadi kamu harus menyambut kedatangannya." Ucap Maxson sedikit bahagia.

"Apa?besok?" Ucap Elysia sedikit terkejut mendengar ucapan Maxson.

"Iya, besok." Ucap Maxson sambil mengangguk kepalanya.

"Bagaimana kakak bisa tahu?" Tanya Elysia menatap Maxson dengan tatapan penasaran.

"Atau jangan-jangan kakak mengunjungi lady Levana ke manor Fraxeller?" Lanjutnya.

"Iya, aku mengunjungi Levana ke sana. Apakah kamu tidak tahu kalau dia di cambuk duchess Lydia?" Ucap Maxson.

"Astaga, aku tidak menyangka kalau duchess Lydia melakukan hal itu kepada lady Levana." Ucap Elysia sambil menutup mulutnya dengan kedua tangannya karena tidak percaya kalau duchess Lydia mencambuk Levana.

"Aku juga tidak menyangka, Elysia." Ucap Maxson.

"Apakah lady Levana baik-baik saja?" Tanya Elysia sedikit khawatir.

"Dia baik-baik saja, hanya saja masih ada sedikit luka di punggungnya." Ucap Maxson.

"Dia gadis yang kuat ya." Ucap Elysia.

"Dan dia akan menjadi kakak iparmu." Ucap Maxson sambil tersenyum tipis.

"Aku mengerti, kakak." Ucap Elysia sambil mengangguk kepalanya.

"Kalau begitu beristirahatlah, aku juga akan menyambut kedatangannya besok." Ucap Maxson.

"Baik, kakak." Ucap Elysia.

Maxson dan Elysia menuju ke kamar mereka masing-masing.

⭐⭐⭐⭐⭐

Keesokan harinya...

Di manor Fraxeller ...

Levana sedang bersiap-siap untuk berangkat ke istana, tidak lupa Hailey ikut bersamanya. Mereka berdua sedang menatap sang kusir sedang menyiapkan kereta kuda, tidak lupa Aston dan kesatria lainnya akan ikut bersama Levana ke istana.

"Kakak ingin kemana?"

Levana menatap ke arah Rowan yang berjalan menghampiri dirinya, sekarang adiknya sudah berada di hadapannya.

"Aku ingin ke istana." Ucap Levana.

"Kalau begitu aku akan ikut bersama kakak." Ucap Rowan.

"Tidak perlu, ada Aston dan beberapa ksatria yang ikut bersama ku ke istana. Apalagi mereka kesatria yang kuat." Ucap Levana.

"Aku akan tetap ikut bersama kakak, meskipun kakak melarangku." Ucap Rowan.

"Terserah dirimu saja." Ucap Levana sambil menghela nafasnya.

"Nona Levana, kereta anda sudah siap." Ucap Aston.

MENJADI KAKAK FEMALE LEAD Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang