Sekarang Levana menatap ke arah adik perempuan Hailey, Angeline Inez yang bekerja sebagai pengasuh di panti asuhan Eleanor. Dan tidak juga pemilik panti asuhan yakni countess Tiffany.
Sebenarnya countess Tiffany tidak mau datang,tapi karena dia penasaran apa yang membuat Levana menyuruh Hailey untuk menjemput Angeline ke manor Duke Fraxeller. Mau tidak mau, countess Tiffany ikut bersama kedua bersaudara itu. Kini dia berhadapan dengan Levana, gadis yang terkenal pemalu dan pendiam.
"Jadi?" Ucap Levana.
"Kami merawat anak yatim-piatu,di buang orang tua mereka,dan anak-anak yang tidak memiliki biaya. Kami merawat dengan penuh kasih sayang, nona pertama." Ucap countess Tiffany sambil tersenyum lembut.
"Itu benar, nona pertama." Ucap Angeline sambil tersenyum tipis.
"Silahkan di minum tehnya." Ucap Levana menawarkan teh kepada kedua tamu nya.
Tiba-tiba terlihat Hailey menghampiri Levana dan membisikkan sesuatu kepada nona mudanya.
"Duchess Lydia sedang menuju ke sini, nona Levana." Bisik Hailey.
"Benarkah?" Ucap Levana terkejut mendengar ucapan Hailey.
"Iya, nona Levana." Ucap Hailey.
"Kalau begitu ambil secangkir teh satu lagi untuk mama." Ucap Levana.
"Baik, nona Levana." Ucap Hailey langsung meninggalkan tempat itu.
Angeline melihat kedekatan kakaknya dengan Levana,dia sedikit senang melihat kakak perempuannya sedikit terbuka dengan orang lain. Karena Hailey juga sama pendiam dan tertutup seperti Levana.
"Jadi ada alasan apa nona pertama menanyakan panti asuhan saya? apakah nona pertama ingin mengangkat anak?" Tanya countess Tiffany.
"Siapa yang ingin mengangkat anak?"
Lydia masuk ke dalam ruang santai milik Levana, wanita itu berjalan dengan anggun menghampiri mereka.
"Pertanyaan anda sama seperti Hailey, countess Tiffany. Aku tidak berniat mengangkat anak dari panti asuhan,aku hanya ingin memasukkan 2 orang anak yatim-piatu ke panti asuhan mu." Ucap Levana sambil bersedekap dada menatap countess Tiffany.
"Levana, jelaskan kepada mama kenapa countess Tiffany dan Angeline bisa di sini?" Ucap Lydia menatap ke arah anak pertamanya.
"Mama duduk diam dan dengarkan saja." Ucap Levana menatap ke arah Lydia.
Lydia duduk di samping Levana,dia benar-benar sangat terkejut mendengar countess Tiffany dan Angeline datang menemui anak pertamanya. Padahal yang dia tahu kalau anak pertamanya itu pendiam dan pemalu.
"Benarkah, nona pertama?" Tanya countess Tiffany terkejut mendengar ucapan Levana bahwa gadis itu akan memasukkan 2 anak yatim-piatu ke panti asuhan Eleanor.
"Iya, tadi pagi aku tidak sengaja berjumpa dengan mereka berdua. Evan dan Louis nama kedua anak kecil itu,aku kasihan melihat mereka berdua. Jadi aku ingin memasukkan mereka berdua ke panti asuhan." Ucap Levana sembari mengingat Evan dan Louis.
"Saya dengan senang hati menerima kehadiran mereka berdua di panti asuhan Eleanor, nona pertama." Ucap countess Tiffany sambil tersenyum lembut.
"Levana, kenapa kamu tidak membicarakan hal ini kepada mama dan papa mu terlebih dahulu?" Ucap Lydia menatap ke arah anak pertamanya.
"Aku sudah besar, mama. Jadi aku berhak mengambil keputusan ku sendiri." Ucap Levana menatap datar Lydia.
Lydia terkejut melihat Levana menatapnya dengan tatapan datar, karena selama ini anak pertamanya selalu menunduk kepalanya dan tidak berani menatap orang lain.
"Jadi kapan nona pertama akan memasukkan mereka ke panti asuhan Eleanor?" Tanya countess Tiffany.
"Paling lambat lusa, karena besok aku harus menemui mereka lagi dan membicarakan hal ini kepada mereka berdua." Ucap Levana sambil minum teh dengan begitu anggun.
Hailey berjalan menghampiri mereka sambil membawa nampan berisi secangkir teh, lalu dia meletakkan ke atas meja. Setelah itu dia berdiri di belakang Levana.
"Hailey, tolong panggilkan Aston ke sini." Ucap Levana menatap ke arah Hailey.
"Baik, nona Levana." Ucap Hailey.
Hailey meninggalkan tempat itu, lalu Levana kembali minum teh dengan begitu anggun. Dia tidak peduli dengan Lydia yang menatapnya.
"Berapa kira-kira usia mereka berdua, nona pertama?" Tanya Angeline.
"Evan usia nya mungkin sekitar 7 tahun dan Louis sepertinya sekitar 6 tahun, mereka berdua itu kakak beradik." Ucap Levana.
"Kapan kamu bertemu dengan mereka, Levana?" Tanya Lydia.
"Tadi pagi aku pergi ke kota untuk berkeliling dan aku tidak sengaja berjumpa dengan mereka berdua." Ucap Levana.
Hailey dan Aston kini memasuki ruang santai milik Levana, sebenarnya Aston sedikit penasaran dengan nona mudanya kenapa dia menyuruh Hailey untuk memanggilnya.
"Aston." Ucap Levana menatap ke arah Aston.
"Saya, nona Levana." Ucap Aston sambil menunduk kepalanya sebentar,lalu dia kembali menatap Levana.
"Bisakah kamu mencari tempat tinggal Evan dan Louis?" Ucap Levana.
"Saya bersedia mencari tempat tinggal mereka berdua, nona Levana." Ucap Aston dengan lantang.
"Bagus kalau begitu dan katakan kepada mereka berdua kak Vana akan mengunjungi mereka besok." Ucap Levana sambil tersenyum tipis.
"Baik, nona Levana." Ucap Aston.
"Pergilah." Ucap Levana.
"Saya permisi dulu." Ucap Aston langsung meninggalkan tempat itu.
"Nona pertama sepertinya saya dan nona Angeline harus segera kembali ke panti asuhan, karena sekarang sudah mulai gelap." Ucap countess Tiffany beranjak dari tempat duduknya dan Angeline juga beranjak dari tempat duduknya.
"Mari saya antar ke depan." Ucap Levana beranjak dari tempat duduknya.
"Tidak perlu repot-repot, nona pertama." Ucap countess Tiffany.
"Tidak apa-apa, silahkan ikuti saya." Ucap Levana.
Levana berjalan paling depan,tidak lupa juga Hailey mengikutinya dari belakang. Countess Tiffany, Angeline,dan Lydia mengikuti kedua gadis itu dari belakang.
Tidak lama kemudian mereka tiba di halaman depan manor Duke Fraxeller, terlihat kereta milik countess berada di sana.
"Hailey, panggilkan beberapa kstaria ke sini." Ucap Levana menatap ke arah Hailey.
"Baik, nona Levana." Ucap Hailey langsung meninggalkan tempat itu.
Beberapa menit kemudian Hailey dan beberapa prajurit tiba di sana, Levana menatap ke arah beberapa ksatria di depannya.
"Tolong kalian jaga countess Tiffany dan Angeline dalam perjalanan pulang mereka ke panti asuhan." Ucap Levana.
"Baik, nona Levana." Ucap mereka.
"Nona pertama, anda tidak perlu melakukan hal ini." Ucap countess Tiffany menatap ke arah Levana.
"Keselamatan kalian itu penting, apalagi ini sudah mulai gelap. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi, jadi kalian pulang akan di antar oleh beberapa kstaria." Ucap Levana.
"Terima kasih, nona Levana." Ucap countess Tiffany dan Angeline.
"Sama-sama, sekarang kalian berdua boleh pulang." Ucap Levana.
Para ksatria sudah menaiki kuda mereka, countess Tiffany dan Angeline masuk ke dalam kereta kuda. Lalu sang kusir mulai menjalankan kereta kuda.
Melihat countess Tiffany dan Angeline sudah tidak terlihat lagi, Levana membalikkan badannya.
"Levana, kenapa kamu berubah?" Tanya Lydia menatap anak pertamanya.
"Setiap manusia pasti akan berubah, ma." Ucap Levana menatap datar Lydia.
Levana meninggalkan tempat itu dan Hailey mengikutinya dari belakang, sedangkan Lydia menatap kepergian anak pertamanya dengan tatapan sulit diartikan.
TBC...
KAMU SEDANG MEMBACA
MENJADI KAKAK FEMALE LEAD
Hayran Kurguberawal dari tidak sengaja membaca novel dan mengumpat semua karakter yang berada di sana, Cecily bertransmigrasi ke novel itu dan lebih sialnya lagi dia menjadi kakak female lead yang terkenal sangat pendiam dan pemalu. jangan lupa vote dan coment...