🎬 Dancing with the devil : Sunghoon

4.4K 55 0
                                    

Jangan lupa vote nya yaa!

•••••••

Di sebuah ruangan dengan cermin besar itu seorang laki-laki yang mengenakan jas hitam yang dalamnya tidak terlapisi apapun, ditambah dengan kalung, gelang dan cincin emas yang menghiasi tubuh indah itu, Park Sunghoon laki-laki berusia dua puluh empat tahun itu tengah memegang ponsel yang menempel ditelinga nya.

“Sial! Kenapa tua bangka itu selalu menyuruhku mencari pasangan?” umpat nya dengan kesal membuat orang yang disebrang telpon terkejut.

“Carikan wanita yang bisa membantuku untuk bersandiwara.” ujar Sunghoon dan memutuskan panggilan secara sepihak.

Matanya menelisik cermin yang menampilkan wajahnya yang rupawan, dengan tubuh tinggi semampai Sunghoon tersenyum kecil sambil membenarkan surai yang sudah lumayan panjang itu.

••••

Kaki jenjangnya yang dibalut celana bahan hitam itu keluar dari balik pintu besar dan megah itu, dengan suara ketukan sepatu pentofel yang menggema dilantai empat belas ini membuat beberapa pegawai yang lewat langsung membungkuk hormat.

Setelah masuk kedalam lift khusus untuknya, Sunghoon kembali membuka ponselnya yang bergetar karena notifikasi pesan masuk dari Lee Heeseung ─ teman semasa kecilnya dulu yang sampai sekarang masih menjalin hubungan baik.

“Elena kim, 22 tahun. Bagaimana?” begitulah kira-kira isi pesan yang dikirim Heeseung dengan dua buah foto wanita cantik tengah melamun di dalam sebuah butik miliknya.

Sunghoon tersenyum senang sambil bersiul saat kakinya keluar dari dalam lift, matanya menikmati kemewahan bangunan empat belas lantai itu, yang dibangun dengan jerih payahnya. Sunghoon sudah meniti karir sejak usia dua puluh tahun, mengingat kemampuannya yang sering dikira semua kekayaannya berasal dari ayahnya, Sunghoon rasanya muak.

Sunghoon keluar lewat pintu basement, dengan sang supir yang mengikuti dari arah belakang, basement khusus untuk mobil-mobil nya terparkir apik itu begitu luas dan bersih, sengaja ia memisahkan parkiran untuknya dan untuk para pegawai.

“Ingin aku antar tuan?” tanya sang supir yang langsung sigap berdiri disamping mobil, kepala Sunghoon menggeleng membuat tubuh supir pribadinya itu mundur.

Sunghoon membuka pintu mobil Porsche 718 berwarna hitam pekat itu, niatnya hari ini ia akan mengunjungi Heeseung sekaligus membicarakan perihal Elena.

Suara mesin mobil yang membuat telinga supir pribadi Sunghoon itu masih saja terpukau sebab mobil dengan harga fantastis itu begitu tampan, ya warna hitam pekat itu begitu cocok untuk diri Sunghoon.

••••

Mobil hitam itu membelah jalanan sibuk kota Seoul, sore hari yang lumayan ramai ini karena pas sekali diwaktu pulang kerja, banyak mobil-mobil yang berlalu lalang, hingga matanya menangkap seorang wanita tengah berdiri menunggu taksi, Sunghoon menatap wanita itu ditengah lampu lalu lintas yang berwarna merah.

Matanya menelisik dari ujung kepala sampai ujung kaki, hingga sudut bibirnya tersenyum begitu mata dengan bola mata indah itu menatap kearah mobilnya, tubuh ramping itu dilapisi dress hitam dengan dengan stiletto hitam yang membuatnya makin terlihat menawan.

“Hai nona! Ingin ku antar?” tanya Sunghoon setelah ia menurunkan kaca mobilnya, membuat wanita itu menujuk dirinya sendiri.

“Iya kau nona,” wanita itu tersenyum kecil kemudian menggeleng pelan sebagai jawaban.

“Tidak terimakasih atas tawarannya.” setelah mengatakan itu wanita itu membungkuk sopan kemudian tubuhnya masuk kedalam taksi.

Sunghoon tertawa sesaat ia sadar jika ini kali pertamanya ia ditolak mentah-mentah oleh wanita, biasanya para wanita lah yang mengemis agar bisa merasakan empuknya mobil mewahnya. Sunghoon terkekeh lalu melanjutkan perjalanannya menuju rumah Heeseung.

Obsessed, ENHYPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang