🎬 Step Brother : Heejake (Heeseung ver)

4.2K 80 6
                                    

••••••

Kim Rohee perempuan berusia dua puluh satu tahun itu kini sedang mengunjungi makam ayahnya, sambil membawa sebuket bunga Rohee duduk bersimpuh diatas rerumputan di sore hari, sambil telapak tangannya mengelus batu yang bertuliskan nama ayahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kim Rohee perempuan berusia dua puluh satu tahun itu kini sedang mengunjungi makam ayahnya, sambil membawa sebuket bunga Rohee duduk bersimpuh diatas rerumputan di sore hari, sambil telapak tangannya mengelus batu yang bertuliskan nama ayahnya. Rohee ingin rasanya ayahnya hidup lagi, karena sejak ayahnya pergi Rohee seperti kehilangan semangat hidup.

Ibunya sayang padanya tapi rasanya berbeda karena Rohee hanya mendapatkan kasih sayang dari ibunya saja selama tiga tahun ini, ia ingin mendapatkan kasih sayang yang lengkap seperti tahun-tahun sebelumnya.

Rasanya Rohee ingin mengutuk pelaku tabrak lari yang menyebabkan ayahnya meninggal, dulu sewaktu di pengadilan Rohee sudah cukup melampiaskan amarahnya dengan melemparkan batu yang beruntung nya mengenai kepala pelaku itu ya walaupun Rohee harus ditahan selama tiga hari tapi masa bodoh yang terpenting ia sudah membuat tanda di tubuh laki-laki brengsek itu.

Balik lagi, Rohee kini tengah bercerita mengenai pernikahan ibunya dengan laki-laki baru, bagaimanapun juga ibunya harus tetap melanjutkan hidup maka dari itu Rohee sangat mendukung ibunya untuk menikah lagi, sehancur nya Rohee tapi ia tetap ingin ibunya bahagia walaupun buka dengan sang ayah lagi. Cinta mereka akan abadi walaupun salah satunya sudah mati.

“Hikss...” Rohee terisak di pusara ayahnya, sudah lama sekali bahkan Rohee hampir lupa bagaimana wangi ayahnya, dikala rindu ia selalu memutar rekaman yang selalu kedua orang tuanya abadikan.

“Sudah mau hujan, ayo pulang.” ujar suara laki-laki dari arah belakang tubuh Rohee.

Laki-laki dengan celana jeans hitam itu berdiri sambil memegang payung, kala angin berhembus kencang disertai langit yang mendung. Rohee menoleh dengan wajah sedihnya, kemudian Rohee ikut berdiri.

“Kak boleh peluk?” ujar Rohee dengan ragu, tapi sejurus kemudia tubuhnya tenggelam dalam pelukan hangat yang rasanya hampir sama seperti pelukan ayahnya.

Telapak tangan besar itu mengelus surai Rohee saat perempuan itu kembali terisak, dengan tubuh yang hanya setinggi bahunya membuat Rohee dengan mudahnya menyembunyikan wajahnya didada bidang milik seseorang yang ia panggil kakak.

Ya, laki-laki ini adalah calon kakak tirinya namanya Lee Heeseung sebenarnya masih ada satu lagi yaitu Lee Jaeyun yang lebih akrab dipanggil Jake, ini adalah salah satu point plus karena Rohee mendapatkan ayah sekaligus dua kakak.

Mereka berdua datang untuk menyapa salah satu orang tersayangnya, ironisnya Heeseung juga sudah kehilangan ibunya sejak ia berumur dua tahun, lebih parah dari Rohee.

“Kak,” panggil Rohee dengan suara parau nya, sedangkan Heeseung menjawab dengan deheman dan satu alis yang terangkat.

Rohee menghapus sisa-sisa air matanya dengan lengan kiri yang masih memeluk tubuh Heeseung yang dibalut tshirt lengan panjang berwarna putih. Rohee menatap ke arah mata laki-laki yang akan menjadi kakak tirinya itu, rasanya dunia berhenti begitu Rohee sadar jika kedua bola mata itu jika di lihat dengan baik maka mampu membuatnya tenggelam.

Obsessed, ENHYPENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang