full 2817 words, only on karyakarsa
Helaan nafas malas terdengar begitu keras saat perempuan dengan rambut se punggung itu tengah membantu sahabatnya menata beberapa barang di tempat, padahal niatnya hari ini ia akan menghabiskan waktu dengan istirahat setelah melewati hari yang panjang.
"Capek banget!" gerutunya lagi tapi tetap melakukan pekerjaannya membantu sosok laki-laki yang tengah mendorong box besar.
Kim Sunoo laki-laki dengan wajah manis itu memutuskan pindah tempat tinggal yang lebih dekat dengan kampusnya, kenapa juga Sunoo harus meminta bantuannya pagi-pagi sekali padahal Sunoo juga tahu jika akhir pekan waktunya ia istirahat.
"Lo jangan kebanyakan tidur, udah bener lo bantuin gue biar olahraga." ujar Sunoo dengan bibir yang tersenyum karena melihat sosok perempuan yang sudah menjadi sahabatnya sejak di sekolah dasar.
Namanya Han Sarang tapi ia lebih suka dipanggil Hasa, menurutnya Sarang terlalu berlebihan, buat apa namanya melambangkan cinta jika Ayah dan Ibunya berujung bercerai karena tidak saling cinta lagi.
"Emang lo ga punya temen apa?" tanya Hasa kesal.
"Punya, tapi sengaja gue minta tolong lo."
Hasa mendelik kesal lalu berlanjut pada box lain yang berisikan buku-buku, ia menatanya pada rak khusus buku, tidak terasa waktu sudah menunjukkan pukul satu siang, sudah tiga jam ia membantu Sunoo tapi memang dasarnya tidak berperasaan harusnya Sunoo membeli camilan atau minuman untuk menjamunya yang sudah lelah ini.
Tidak ingin rasa kesalnya makin tersulut Hasa berfokus pada buku-buku tebal ini, Sunoo memang masuk salah satu siswa terpintar saat mereka sekolah dulu, yang Hasa tahu Sunoo itu kerjaannya menjalin kasih dengan buku-buku tebal ini. Pernah sekali ia mengajak Sunoo untuk bermain tapi ditolak mentah-mentah, ia rasa Sunoo masih sama seperti dulu.
"Lo mau makan apa?" tanya Sunoo tiba-tiba dengan tangan yang memegang ponselnya, matanya bergerak menggulir layar ponsel yang menampilkan beberapa menu.
"Bebas deh," jawab Hasa kemudian membaringkan tubuhnya di ranjang yang berada diatas lantai itu.
Mendengar jawaban Hasa yang mengambang lantas Sunoo memesankan Tteokbokki dari kedai favorit Hasa, ia begitu mengenal sosok perempuan yang sebagian jiwanya mencintai seni, Hasa dan dirinya sudah seperti adik kakak sebab dari kecil sudah tumbuh bersama di lingkungan yang sama pula, karena hal itu Sunoo baru menyadari jika rasa sayang yang tiba-tiba tumbuh itu lain dari sebelumnya, Sunoo sadar jika ia mulai menaruh perasaan pada sosok Hasa.
Suara tawa pelan Hasa terdengar begitu matanya menatap sesuatu yang berserakan dilantai, sebuah figura berukuran sedang itu menampilkan potret dirinya dan juga Sunoo yang masih kecil tengah bermain dipinggir sungai sambil memegang semangka.
"Noo lo beneran ga punya pacar?" tanya Hasa penasaran sebab selama bersahabat dengan Sunoo ia sama sekali tidak pernah mendengar ataupun melihat Sunoo memiliki kekasih.
"Kepo banget," Sunoo menjawab dengan sebal lalu beralih menaruh gitar kesayangannya.
Walaupun wajah Sunoo terlihat imut dan manis tapi seratus persen berbanding terbalik dengan tubuhnya yang berotot, Hasa sendiri sempat menyuruh Sunoo untuk berhenti datang ke gym karena takut tubuh Sunoo makin kekar dan besar. Ini sih sama seperti muka Bebelac badan L-Men, pokoknya Sunoo kurang cocok jika memiliki otot, soalnya wajah Sunoo benar-benar imut dengan kulit putih mulusnya.
"Serius! Kalo engga temen gue ada yang suka sama lo."
Sunoo menatap tajam kearah Hasa, sudah cukup sebulan yang lalu saat Hasa memberitahu jika temannya menyukai Sunoo, karena tidak enak akhirnya Sunoo mengiyakan ajakan teman Hasa, tapi semuanya mampu membuat Sunoo trauma karena perempuan itu begitu liar dan nakal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsessed, ENHYPEN
Фанфик[ 🔞 Enhypen hyungline one-shot ] Butterflies in stomach. oce, 2023.