0.5

112 9 3
                                    


      Damian Yanuar Wicaksana remaja yang belum lama berulang tahun ke 16 ini baru saja memasuki Sekolah Menengah Atas. Pemuda itu memulai masa SMA nya di sebuah sekolah favorite  Ibu kota yang hanya diperuntungkan untuk anak-anak kaya.
Damian tengah memasuki masa pubernya membuat Harimurti, sang ayah pusing tujuh keliling menghadapi segala tingkah serta kenakalan-kenakalan yang ia perbuat.

Kedua orang tuanya bercerai pada saat Damian berumur 11 tahun. Ayah dan ibunya berebut hak asuh atas dirinya, namun hak asuh itu tetap dimenangkan oleh sang ayah. Seperti biasa, uang dan kekuasaan memenangkan segalanya. Pemuda itu  tidak memiliki saudara lelaki/perempuan lainnya. Damian adalah anak tunggal. Dahulu pemuda itu sangat ceria namun kepribadiannya berubah saat kedua orang tuanya bercerai. Ia menjadi sosok pendiam dan agak sedikit apatis. Ia tidak suka diganggu. Pemuda itu akan acuh pada apapun yang bukan menjadi fokusnya. Damian tidak mudah tertarik pada sesuatu. Baginya, bersitegang dengan sang ayah adalah sebuah keharusan.

Sama seperti Hugo, Damian dibesarkan dengan banyak sekali privilage. Ayah dan ibunya sangat menyayangi anak itu. Ayahnya adalah seorang pengusaha, ia memiliki  tambang batu bara dan bisnis Real Estate lainnya. Sementara sang ibu adalah seorang pengacara kondang yang biasa menangani kasus-kasus hukum. Alasan kedua orang tuannya berpisah adalah, sang ayah ingin ibunya fokus mengurus rumah tangga dan merelakan karirnya sebagai pengacara. Namun karena karir yang dibangun dari nol itu sedang naik-naiknya wanita itu menolak. Ia bersikekeuh untuk tetap berkarir dan berjanji akan mengurus keluarganya dengan baik.

Tapi karena tidak menemukan titik temu pada permasalahan itu, mereka akhirnya memutuskan  untuk bercerai. Sang ibu berusaha mati-matian dalam perebutan hak asuh pemuda itu, namun sayang ayahnya yang lebih kaya itu tidak akan membirkan hal itu terjadi begitu saja. Damian diharuskan tinggal bersama ayahnya setidaknya sampai usianya benar-benar matang dan sudah cukup dewasa untuk mengambil sebuah keputusan.

Namun sesunggunya tinggal bersama seorang pria dewasa yang otoriter membuat Damian amat  sangat tersiksa. Disaat dirinya sedang puber-pubernya Damian dipaksa menuruti semua keinginan sang ayah dengan dalih untuk masa depannya kelak. Damian sudah sangat muak sebenarnya. Pemuda itu ingin tinggal bersama ibunya di Bandung dan bersekolah disana dengan damai.

Tapi siaalnya ia harus terjebak bersama orang tua itu entah sampai kapan. Disaat Damian membangkang, ayahnya tak segan segan mengancam akan menutup akses antara dirinya dan sang ibu apabila pemuda itu melakukan kenakalan-kenakalan diluar kendalinya. Oleh karna itu ia rela menyibukan diri diluar rumah seperti bermain bersama teman-temannya hingga tidak pulang sampai berhari-hari, mengikuti berbagai ekstrakulikuler disekolah, atau bekerja  paruh waktu di bengkel milik temannya, menjadi teknisi dadakan, bahkan menjadi guru renang bagi anak-anak kecil pun ia lakoni. Semua itu ia lakukan semat-mata agar  intensitas bertemu sang ayah dirumah semakin berkuarang.


Sore itu di kediaman Van de Berg, seorang pemuda baru saja pulang dari kegiatan MPLS di sekolah. Karena kelelahan ia langsung menuju kamarnya dilantai atas. Sampai dikamar ia dibuat keheranan dengan sebuah amplop yang ternyata berisi tiket konser band favoritnya yaitu Coldplay. Tak main-main ia mendapatkan tiket yang paling mahal atau ultimate experiance dengan harga kisaran 11 jutaan belum termasuk pajak.

Tak hanya itu, ia juga mendapati seperangkat peralatan gaming terbaru yang bisanya harus indent terlebih dahulu karena belum ready stok di offline store. See, Mahesa tidak pernah main-main dengan ucapannya. Hugo pikir itu setimpal dengan kerja kerasnya selama tiga hari ini. Menjadi panitia dalam sebuah kegiatan adalah hal paling melelahkan. Setidaknya Mahesa tidak melaporkan kepada ayahnya jika ia masih aktif sebagai anggota club fotografi.

Rencananya setelah mandi dan beberes pemuda itu ingin mengistirahatkan tubuhnya sejenak, tapi belum juga ia melangkahkan kikinya ke kamar mandi suara ketukan pintu menggagalkan niatnya untuk sekedar membersihkan diri. Hugo meletakan kembali bathrobe itu di gantungan handuk dan berjalan kearah pintu untuk melihat siapa yang mengetuk.

AsmaralokaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang