Seorang pemuda tiba di kediamannya pada pukul 19.00 malam. Lelah dengan berbagai macam les tambahan Hugo memutuskan langsung pulang daripada menuruti ajakan Mahesa untuk nongkrong sebentar di kafetaria terdekat. Suasana rumah terlihat sepi, ayah dan ibunya sedang melakukan perjalanan bisnis ke Bangkok. Karena sudah terlalu lelah ia melangkahkan kakinya kelantai atas menuju kamarnya.
Sebelum tidur, Hugo menyempatkan diri untuk mandi. Selesai berbakaian pemuda itu merebahkan dirinya diatas ranjang empuk yang sudah ia impi-impikan sejak tadi. Tapi belum juga sempat memejamkan mata, sebuah notifikasi whatssap yang muncul di layar ponselnya membuat pemuda itu mengurungkan niatnya.
+628XXXXX
Save
Damian
Melihat sebuah pesan dengan nomor tidak dikenal, Hugo buru-buru membukanya karena penasaran. Namun sederik kemudia ia menyesali keputusannya itu saat mengetahui si pengirim pesan itu adalah Damian, sosok pemuda yang mengganggu ketenangannya akhir-akhir ini. Hugo hanya membaca pesan itu tanpa ada niatan untuk membalas.
+628XXXXX
Jadi kapan mau survei lokasi?
Kak?
Karena tidak mendapat jawaban, Damian terus-terusan mengiriminya pesan membuat Hugo yang hendak tidur menjadi kesal sendiri. Bunyi dering notifikasi terus bermunculan membuatnya kesulitan memejamkan mata. Mau tak mau Hugo kembali meraih ponselnya untuk membalas pesan dari Damian agar pemuda itu berhenti mengiriminya pesan.
+628XXXXX
Ketemu dimana?
Terserah
Kaya cewe lo
ditanyain jawabnya terserah
Bacot
Suka-suka gue lah
Samperin ke rumah gue aja
Gue ada rekomendasi
Kenapa harus?
lokasinya ada didekat rumah gue
Jadi biar sekalian aja
Ketemu ditengah-tengah
Terserah kalau lo mau muter jauh
Ck, yaudah sharelockSudah sekitar lima menit menunggu namun belum juga mendapat balasan Hugo merasa bosan. Pesan itu hanya dibaca. Padahal dirinya sudah meluangkan waktunya untuk sekedar membalas pesan dari adik kelasnya itu. Kesal karena pesannya tak kunjung dibalas, Hugo memutuskan keluar dari room chat mereka berdua dan mematikan jaringan internet miliknya. Kantuk itu kembali menyerang, kali ini ia benar-benar harus tidur dan beristirahat.
Sementara itu, didalam sebuah kamar bernuansa abu-abu miliknya, Damian tengah asik memandangi sebuah foto yang tertera pada kontak whatssap seseorang. Tak salah lagi, foto yang dipandanginya sedari tadi adalah milik Hugo. Bahkan saking asiknya memandangi potret itu Damian sampai lupa membalas pesan dari kakak kelasnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Asmaraloka
FanfictionAku hanyalah sebuah bintang kecil yang tak terlihat, sedangkan kamu adalah galaksi terindah dari seluruh alam semesta