18

9 7 0
                                    

Happy reading













"Bi hanan kapan ya kesini lagi padahal baru di tinggal tapi udah kangen sama bi hanan" batin youra sambil membereskan semuanya

Tak lama kemudian semuanya sudah beres ia kembali ke kamarnya seperti biasa ia akan berdiri di balkon kamarnya menatap bulan

"Kalo aku pergi duluan pasti mamah sama papa bakalan seneng mah pa rara sayang sama kalian Rara ga pernah benci sama sekalian" gumamnya sambil menatap bulan

Kemudian ia menangis sambil melamun menatap bulan "Rara capek mah pa rara udah ga kuat lagi nahan semuanya, kalo pada akhirnya rara kalah sama penyakit rara maafin rara ya pa ma" ucapnya di sela tangisnya

"Capek ya ra" ujarnya bertanya kepada dirinya sendiri "gpp sebentar lagi kita pulang dengan tenang ya" lanjutnya lalu ia memasuki kamarnya dan tertidur

Jam 03.23 ia terbangun dari tidurnya ia pergi ke kamar mandi mencuci muka dan gosok gigi lalu ia turun ke bawah untuk menyiapkan sarapan setelah selesai menyiapkan sarapan ia kembali ke kamar

Ia mengambil buku dan pensilnya duduk di teras balkonnya menatap langit yang masih gelap ia menulis sesuatu di buku diary nya itu

"Maafin rara ya kalo rara kalah sama penyakit rara, maaf marc, nana, bi hanan rara ngingkar janji rara, Rara berharap si bisa sembuh biar bisa main sama kalian lagi" batinnya sambil menatap langit ia melamun begitu lama

Beberapa jam kemudian ia kembali masuk ke kamar untuk mandi dan mengganti pakaiannya ia ada janji dengan elena

Jam menunjukkan pukul 08.52 elena sudah menunggu di depan rumah youra di depan rumah ada viona yang duduk di kursi depan rumah

"Heh lo mending jauh jauh dari si youra kalo ga mau hubungan lo sama si geo hancur" ujar viona kepada elena

"Iri bilang aja ga usah bilang gitu" jawab elena "asal lo tau si youra deketin si geo di belakang lo"

"Apa si pitnah pitnah orang segala ga mungkin Rara gitu" ujar elena meninggikan nadanya "lo liat ini" viona menunjukkan foto geo dan youra di situ terlihat youra yang sedang menggenggam setangkai bunga mawar

Youra keluar dari rumahnya "na ayok" ujarnya namun elena malah menampar pipi youra, youra yang mendapatkan tamparan itu terdiam bingung apa salah dia sampai di tampar oleh sahabatnya sendiri batin youra

"Ra harusnya rara sadar Rara udah punya marc harusnya jangan deketin geo Rara tau kan geo pacar nana kenapa rara jahat banget si apa salah Nana ra" ujar elena yang di iringi air mata

"Apa maksud kmu na" ujar youra bingung bukannya di jawab elena malah menampar pipi youra lagi setelah ia menampar pipi youra ia langsung pergi

Youra yang masih bingung hanya terdiam menatap kepergian elena, viona yang menyaksikan itu hanya tersenyum lalu ia pergi youra menelpon elena terus terus an untuk menanyakan apa maksudnya

Youra yang masih bingung hanya terdiam menatap kepergian elena, viona yang menyaksikan itu hanya tersenyum lalu ia pergi youra menelpon elena terus terus an untuk menanyakan apa maksudnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Isi chat youra dan elena.

🍃🍃🍃

Youra yang tidak merasa merebut geo pun masih bertanya tanya siapa yang menyebarkan hoax itu, ia juga sudah berusaha menjelaskan sebisa mungkin mestipun ia tidak tau permasalahan awalnya seperti apa

Youra pergi ke pantai niatnya untuk menenangkan diri ia duduk di tepi pantai mendengarkan berisiknya suara ombak waktu sudah menunjukkan pukul 04.27 pengunjung sudah tidak terlalu banyak hanya ada beberapa

"Siapa si yang nyebarin hoax itu masih ga cukup ya buat hidup Rara hancur" batin nya ia terus bertanya tanya kenapa semuanya menjadi runyam seperti ini

Tak lama kemudian hidung youra mimisan tubuhnya pun tergeletak di pasir ia sudah tak sadarkan diri pengunjung lain yang melihat itu langsung menghampiri youra

"Tolong tolong tolong" teriak seseorang yang menemukan youra pingsan semua orang yang mendengar teriakkan minta tolong pun langsung menghampiri

"Loh pak ini kenapa" ujar penjaga di sana "saya juga tidak tau pak saya ke sini anak ini sudah pingsan pak, panggil ambulance aja pak takutnya kenapa napa"



Jangan lupa vote.

Youra Dan Lukanya  [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang