09

19 12 0
                                        

-
-
-
-

"yon lu ngerasa ada yang aneh ga sih sama orang tua si rara" tanya cahyo "iya, gw anehnya tu kenapa orang tua nya ga pernah nanyain keadaan anaknya" jawab dion

di perjalanan pulang youra melihat anak kecil sepertinya berusia 11 tahun ia sedang menangis di pinggir jalan youra yang melihat itu langsung nyamperin anak itu dan duduk di sampingnya "ini sudah malam kenapa kau masih diam di luar" tanya youra "kak aku lapar ibu ku meninggalkan aku di sini sendirian aku ga tau jalan pulang" jawabnya youra yang mendengar jawaban sang bocah kaget kok bisa ibunya meninggalkan nya di tempat seperti ini sendirian

youra merasa kasian dengan bocah itu tapi ia juga ga punya uang untuk membeli makanan uangnya habis "e-em bentar ya dek kakak telpon temen kakak dulu"

tuttttttt tutttt
marc langsung mengambil ponselnya di sana tertera nama youra ia langsung menekan tombol hijau "ad ap" belum selesai bicara youra langsung to the poin "oke gw ke sana serlok ra" jawab marc

beberapa menit kemudian marc datang ia langsung duduk di samping bocah itu ia menyodorkan makanan ke anak itu youra langsung menarik tangan marc "dek jangan kemana kemana ya" titahnya

"morc gimana ni masa ni anak kita tinggalin di sini" tanya youra bingung "ck nama gw marc bukan morc, gw ga tau" jawabnya

"dih anying mikir kek jan cukup pake kata ga tau lu mau ngebiarin ni bocah di sini sendirian lu ga takut dia kenapa kenapa dasar ga punya hati lu morc" youra mendorong marc karena kesal orang ini selalu membuatnya kesal padahal baru tiga minggu mereka kenal

"ck gw tegasin sekali lagi ya nama gw marc bukan morc, sans aja kali kita anterin ke panti gampangkan" jawab marc santai "cih terus kalo orang tuanya nyari gimana" tanya youra

"ck berisik dek ayok naik lu juga cepet naik" titah marc "ini seriusan mau ke panti, dek gapapakan tinggal di panti" tanya youra kepada bocah itu bocah itu mengangguk sebagai jawaban

sepanjang perjalanan keheningan menyelimuti mereka hingga sampai ke panti mereka masih diam yang mengantar bocah itu ke dalam youra marc menunggu di luar sehabis itu youra pun keluar dari panti menuju marc "cepet naik" titah marc singkat youra naik ke motor milik lelaki tampan itu ia tidak membuka mulutnya lelaki ini sungguh menyebalkan

"abis dari mana lu ga mungkin kalo kerja sampe jam sepuluh malem kata elena paling malem sampe jam sembilan lu pulang jam lima kan dari tempat kerja lu abis dari mana lu selama lima jam" tanya marc dari awal ia curiga dengan youra, youra tidak menjawabnya ia sedang menyiapkan mental untuk di rumahnya

"morc turunin gw di halte aja" ujarnya singkat "ga ini dah malem" jawab marc wanita ini selalu meminta di turunkan di halte setiap marc mengantarnya pulang

***

"wah wah wah hebat banget anak satu ini pulang sekolah bukannya pulang malah keluyuran pacaran pulang jam dua belas malam masih ingat pulang kamu hamil sebelum nikah makan tuh" ujar clara sang ibu ia berbicara sambil tepuk tangan reno yang ada di sana hanya berdecak lalu pergi meninggalkan mereka berdua "urus tu anak mah, papa capek" ujar reno di tengah tengah perjalanannya

"kenapa ga pulang sekalian biar hamil kamu tu ya bisanya nyusahin malu maluin keluarga kita aja kenapa ga mati aja sih anak sialan ini selama kamu hidup mau bunuh siapa lagi" tanyanya sambil menjambak rambut youra kasar

ssh youra hanya meringis kesakitan pipi mulusnya terus terusan di tampar hingga merah clara mendorong tubuh youra hingga jatuh ke lantai ia langsung pergi menyusul suaminya saat hendak ia ingin memasuki kamarnya tiba tiba viona menariknya dari belakang ia mendorong tubuh mungil youra ke tembok "jangan harap lu akan bahagia di sini" ujarnya lalu pergi

"capek pengen nyerah" lirihnya ia membanting tubuhnya ke atas kasur miliknya "kenapa rara di lahirin sih, rara capek sama semuanya" ia tertidur di tengah tangisannya

pagi pun tiba ia keluar kamar dan duduk di meja makan bersama keluarganya namun ia tidak di anggap ada hatinya berasa di tusuk ribuan panah rasanya sakit melihat viona begitu di sayang oleh orang tuanya harusnya ia yang berada di posisi viona ia menahan air matanya agar tidak kelihatan cengeng di depan keluarganya bi hanan yang melihat youra hanya tersenyum

"sini rara bantu" ujarnya selesai makan youra langsung menghampiri bi hanan niatnya untuk menghilangkan rasa sakit di hatinya ia bercanda tertawa bersama bi hanan saat ia melihat ke ruang keluarga hatinya teriris lagi bi hanan langsung mengalihkan pandangan youra

"bi" lirihnya suaranya begitu kecil bi hanan yang mendengar youra memangilnya langsung menghampiri anak itu "rara capek" lanjutnya lalu ia melipatkan tangannya di meja sebagai bantalan bi hanan mengelus punggung anak itu tak sengaja bi hanan menjatuhkan air matanya



jgn lpa vote

Youra Dan Lukanya  [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang