11

13 10 0
                                    




-
-
-
-

happy reading

"bagaimana jika kita bawa saja ke rumah sakit gue takut dia kenapa-kenapa" ujar geovano terlihat cemas juga dengan keadaan youra semuanya setuju dengan ajakan geovano, marc langsung mengambil kunci mobil milik geovano ia langsung memangku tubuh ringan youra

semuanya berada di depan tempat youra di rawat mereka terlihat cemas dengan keadaan youra dokter dion dan cahyo menyuntiknya agar dia pingsan hanya ini cara satu-satunya agar dia istirahat

"dok bagaimana keadaan adik saya" ujar yeslin khawatir dokter dion dan dokter cahyo bertatapan lalu mereka berdua berucap "baik-baik saja" jawabnya simpel dan gugup

"yon sampai kapan kita harus berbohong tentang keadaan youra gue khawatir sama keadaan dia keadaan makin memburuk lo ingetkan yon penyakit dia apa penyakitnya bisa merenggut nyawa kalo di diem seperti ini terus" ujar cahyo sekarang mereka sedang di ruangan mereka

"yo kita udah janji sama dia kalo kita ga bakalan ngasih tau siapapun dia juga udah janji sama kita dia bakalan ngasih tau keluarganya bahwa dia punya penyakit" lirih dion mereka berdua menghela nafasnya berat dan mengusap wajahnya

marc setia menunggu youra sampai sadar dia duduk di kursi yang sudah di sediakan "ra ayok dong sadar" lirihnya

beberapa jam kemudian youra sadar ia kembali berteriak histeris "bukan rara bukan pembunuh bukan pembawa sial"

"arrgh rara bukan pembunuh bukan rara bukan pembunuh bi rara bukan pembunuhkan bi, bi rara bukan pembunuh rara bukan pembawa sial" di setiap teriakannya dia terus memanggil bi hanan, bi hanan langsung memeluk tubuh yang semakin hari semakin kurus

"iya nak rara bukan pembunuh bukan pembawa sial mereka semua iri sama rara jadi seperti itu" bi hanan mencoba menenangkan youra dia mengelus kepala youra bi hanan tak sengaja meneteskan air matanya marc tetep stay memegang tangan youra

aduh marc ga mau di lepas gitu genggamnya: outher

***

bi hanan dan yeslin sedang berada di taman yang ada di rumahnya "bi, bibi tau semua tentang youra ya sepertinya bibi yang lebih dekat sama youra bukan mamah atau papah bukan aku atau abang-abangnya juga"

"bi apa saja yang bibi tau tentang youra kasih tau elin bi elin juga mau tau tentang youra adik elin bi apa dia nyembunyiin sesuatu bi"

bi hanan menghembuskan nafasnya kasar "bibi sempet nyuruh temen bibi untuk mata-matain rara karena bibi penasaran kenapa rara sering pulang malam, ternyata sehabis sekolah dia langsung ke tempat dia bekerja itu info yang temen bibi dapat sehabis pulang sekolah katanya youra ada jadwal berobat dia langsung pergi ke rumah sakit entah penyakit apa yang dia alami" jelas bi hanan panjang lebar

"setersiksa ini kamu dek maafin kakak ya kakak ga tau kalo hidup kamu kayak gini kamu hebat kamu kuat kakak salut sama kamu maafin kakak saat kamu butuh kakak ga pernah ada di samping kamu" batinnya

"rara , ada yang rara sembunyiin dari kita" tanya yeslin sambil menatap ke arah youra, youra hanya membalas gelengan

"ra jangan bohong sama kita" sambung elena "rara ga bohong" ujarnya sambil menggelengkan kepalanya

"ya sudahlah ini rara makan dulu" ujar yeslin pergi namun langkahnya terhenti saat youra memanggilnya "kak" ujarnya yeslin langsung membalikkan tubuhnya kening mengerucut heran

"kak gimana suami sama anak kakak di sana" sambung youra "mereka di sini kok cuman di apartemen bukan di rumah ini, ini kakak mau pulang nyuruh mereka buat tinggal di sini nemenin rara kakak khawatir sama rara kakak ipar juga khawatir sama keadaan kamu" jelas yeslin panjang lebar

"nanti kamu ajak reyen main ya reyen kangen sama kamu katanya" sambung yeslin youra hanya mengangguk dia melanjutkan acara makannya marc masih menatap youra cemas dan kecewa seperti dia tau bahwa ada yang di sembunyikan oleh youra

marc dan youra sedang berada di taman rumahnya melihat langit malam "sekarang lo pacar gue" marc membuka mulutnya dan berujar seperti itu sontak youra yang mendengarnya kaget

"ini maksudnya nembak atau gimana cih ga ada romantis-romantisnya dasar batu tsundere" marc yang mendengar youra mengomel diam-diam tertawa




Youra Dan Lukanya  [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang