37

195 32 3
                                    

Setelah sampai dijeju, semuanya langsung menuju hotel untuk beristirahat sebelum menjelajahi pulau Jeju ini. Semuanya sudah memasuki kamar masing-masing, begitupun Seokjin yang akan memasuki kamarnya namun suara seseorang menghentikannya.

"Kau kenapa Hyung? Apa ada masalah dengan Jungkook"? Tanya Hoseok to the poin.

"Aku lelah Hoseok". Kata Seokjin lalu pergi kekamarnya.

"Huffff ku harap kalian baik-baik saja". Gumam Hoseok kemudian memasuki kamarnya.

Hari semakin larut membuat semua orang akan terlelap dengan tidurnya yang nyaman. Namun tidak dengan Seokjin yang kini masih berada dibalkon kamarnya, dia sedang melamun. Terkadang pikirannya terarah kepada istrinya yang dia sendiri tidak tahu bagaimana keadaannya setelah mengalami bullying.

"Ada Hana dan Yura kemudian ada......namja itu". Gumamnya.


Disisi lain, Jungkook masih menangis tersedu-sedu hingga membuat kedua matanya bengkak.

"Oppa hiks kau dimana? Kenapa kau hiks tidak menolong ku hiks hiks". Gumam Jungkook ditengah isakannya.

Karena terlalu lama menangis, akhirnya Jungkook tertidur. Begitupun dengan seseorang yang sedang berada dipulau Jeju.

Matahari bersinar begitu terang dan hangat dipagi hari, membuat namja tampan itu terbangun dari alam mimpinya.

"Hoammmmm". Seokjin terbangun dari tidurnya, atensinya tertuju pada ponselnya yang sedari kemarin dia nonaktifkan.

Seokjin meraih ponselnya, dia berharap Jungkook menghubunginya atau mengiriminya pesan. Dan benar saja, Jungkook menelfonnya berulang-ulang kali. Kemudian Seokjin membuka satu persatu pesan yang dikirimkan padanya.

Soobin👻

"Jin Hyung kau dimana? Kenapa tidak diangkat panggilanku? Kakak ipar memintamu untuk pulang kerumah, jin Hyung kenapa kau tadi menyuruhku untuk melindungi kakak ipar? Kenapa bukan kau saja? Cepatlah pulang, keadaannya tidak baik-baik saja sekarang, dia sendirian dirumah. Cepatlah pulang"!

Luo Yunxi

"Seokjin, aku tidak tau apa yang terjadi dengan kalian, tapi kau memberikan kesempatan pada pria lain untuk melindungi istrimu. Kau kemana tadi? Apa kau tau keadaan istrimu saat itu? Dia sangat takut dan shok dengan serangan 1 kelasnya ditambah dengan hinaan-hinaan yang dia dapat.

(Send video)

Ku harap ini dapat membantumu".

Tanpa pikir panjang lagi, seokjin langsung menuju bandara, bahkan dia mengabaikan pertanyaan-pertanyaan teman-temannya.



Jungkook sudah membuka kedua matanya namun dia tidak beranjak dari tempat tidurnya. Pikirannya kacau karena kejadian kemarin dikelasnya ditambah, Seokjin tidak menemuinya. Apakah Seokjin sudah tidak mencintainya lagi dan membencinya? Itu yang selalu dipikirkannya.

Jungkook bangun dari tidurannya dan menuju kamar mandi, dia tidak mau terlarut-larut dalam kesedihannya. Dia juga yakin kejadian kemarin pasti akan menjadi perbincangan orang-orang diluar sana.

Setelah mandi dan berpakaian, Jungkook turun kebawah, sepi...itulah keadaan rumahnya sekarang. Jungkook keluar rumah dan menuju garasi, memakai motornya kemudian pergi.



"Kookie maafkan aku, maafkan aku". Lirih Seokjin dengan mata yang sembab.

Seokjin masih dibandara, tidak ada jadwal pesawat yang berangkat dipagi hari bahkan di siang hari. Seokjin mengambil tiket pesawat yang terbang di jam 5 sore. Seokjin tidak kembali pada hotelnya, dia pergi ketaman.

Cegil dan CEO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang