Seokjin dan Jungkook sedang berada dirumah sakit, awalnya Seokjin tidak mau tapi Jungkook memaksanya.
"Bagaimana Dok"? Tanya Jungkook setelah seorang dokter selesai memeriksa suaminya.
Dokter tersebut menatap Seokjin kebingungan kemudian menatap Jungkook yang berdiri disamping brankar Seokjin, bergantian.
"Dokter apa ada yang salah"? Tanya Seokjin ragu-ragu.
"Saya bingung tuan Kim, tidak ada penyakit yang serius didalam tubuh anda, sepertinya anda hanya lelah saja tapi....anda mengalami ini sudah lebih dari 1 Minggu". Kata Dokter.
"Emm jika kalian tidak keberatan....boleh nyonya Kim diperiksa"? Tanya sang Dokter dengan menatap Jungkook.
"Ke-kenapa saya diperiksa? Saya tidak sakit Dok". Kata Jungkook dengan kebingungannya.
"Saya hanya ingin memastikan sesuatu". Kata sang Dokter.
Jungkook nampak berfikir dan melihat ke arah Seokjin.
"Lakukan saja sayang". Kata Seokjin dengan lembut.
Jungkook menatap sang dokter.
"Huff...baiklah". Kata Jungkook.
"Kalau begitu ikut saya". Kata sang dokter pergi dan diikuti oleh Jungkook.
Seokjin hanya memandangi kepergian Jungkook untuk diperiksa, sejujurnya dia ingin menemani istrinya namun tubuhnya masih lemas.
Tak berapa lama, pintu kamar ruangan Seokjin terbuka dan menampilkan seseorang yaitu istri imutnya. Seokjin langsung mendudukkan dirinya di atas brankar dan menatap Jungkook dengan lembut.
"Bagaimana? Apa kata Dokter "? Tanya Seokjin penasaran.
"Hasilnya belum keluar oppa, kata dokter sebentar lagi". Kata Jungkook dengan lembut dan tersenyum manis pada Seokjin.
Seokjin menggeser posisi duduknya dan menarik tangan Jungkook untuk duduk diatas brankar bersama, berhadapan.
Wajah Jungkook menjadi murung dan khawatir, melihat itu diwajah istrinya, Seokjin menggenggam kedua tangan istrinya dan mengelusnya lembut.
"Semuanya akan baik-baik saja, apapun yang terjadi, aku akan selalu bersamamu, percayalah". Kata Seokjin dengan tulus.
Jungkook mendekatkan dirinya dan mencium pipi Seokjin sebentar kemudian memeluknya dengan erat.
"Terima kasih ahjussi tua, oppa, yeobo, sayang, ssaem, tuan CEO". Kata Jungkook dengan senyum yang tersembunyi didada suaminya.
"Kenapa kau memanggilku seperti itu"? Tanya Seokjin.
Jungkook menarik dirinya dari pelukan suaminya dan menatap wajah tampannya kemudian membingkainya dengan kedua tangannya.
"Banyaknya sebuah panggilan dan itu hanya milik satu orang yang sekarang berada di hadapanku". Kata Jungkook dengan lembut dengan senyum termanisnya.
Seokjin meraih tangan Jungkook yang ada dikedua pipinya.
"Aku akan selalu bersamamu, kita akan bersama selamanya". Kata Seokjin dengan lembut dan senyum manisnya.
Seokjin mencium kening Jungkook sedikit lama sebelum memberi kiss tipis-tipis pada bibir mungil istrinya.
Keduanya terlihat sangat bahagia sampai terdengar suara pintu terbuka oleh seseorang, membuat keduanya menoleh bersamaan.
"Sepertinya kalian sangat bahagia sekali". Goda sang dokter pada keduanya.
"Bukankah dokter juga pernah muda". Kata Seokjin dengan candanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cegil dan CEO
Romans"Kau jangan keluar malam ini". "tapi aku sudah mempunyai janji dengan temanku". "tidak....tidak, aku tidak mengijinkan mu". "huffff". "bagus". Penasaran gak nih? tokohnya masih sama kok...jinkook. mampir ya....