Pagi ini Seokjin dan Jungkook sudah siap untuk melakukan urusannya masing-masing dan sudah berada di meja makan.
"Kapan mulai terapinya"? Tanya Seokjin di sela-sela makannya.
"Minggu depan, kata Dokter juga ini tidak terlalu parah patah tulangnya". Kata Jungkook santai.
"Hah? Tidak parah katamu? Itu kedua kakimu patah loh dan kamu biasa saja"? Kata Seokjin tak percaya dengan apa yang di katakan istrinya.
"Lalu aku harus bagaimana ahjussi? Haruskah aku mengurung diri dikamar? Murung setiap hari? Tidak makan, selalu sedih dengan keadaan, seperti itu"? Kata Jungkook masih dengan nada yang sama.
"Ya tidak juga". Jawab Seokjin.
"Aku bukan orang yang seperti itu". Kata Jungkook lagi.
"Baiklah, kapan kamu akan berangkat kuliah? Apa mau saya panggilkan dosennya untuk kesini"? Tanya Seokjin.
"Tidak perlu ahjussi, aku akan berangkat kekampus bersama teman-temanku, bolehkan"? Tanya Jungkook ragu.
"Hmm, boleh saja". Kata Seokjin.
Ding dong...
"Sepertinya mereka sudah datang? Akan membuka pintunya". Kata Jungkook yang hendak pergi namun di tahan oleh tangan Seokjin.
"Biarkan bibi saja". Kata Seokjin dengan tatapan lembutnya.
"Bi, tolong bukakan pintunya". Kata Seokjin.
"Baik tuan". Kata bibi, lalu pergi membukakan pintu utama.
"Tangan ahjussi". Kata Jungkook
"Tidak, biarkan seperti ini". Kata Seokjin yang tidak mau melepaskan tangannya dari tangan Jungkook.
"Apa kau takut kehilanganku"? Goda Jungkook.
"Sangat". Kata Seokjin dengan tatapan tajamnya.
"Benarkah"? Tanya Jungkook bahagia.
Seokjin tak menjawab pertanyaan Jungkook, justru dia bangkit dari duduknya lalu mendekati Jungkook dan memeluknya.
"Apa ini kurang untuk menyakinkan hatimu"? Tanya Seokjin yang masih memeluk Jungkook.
"Jantung, berhentilah berdegup kencang....bisa ketahuan oleh ahjussi nanti". Hati Jungkook teriak.
"Jungkook kenapa aku bisa mendengar detak jantungmu? Cepat sekali". Kata Seokjin yang sedikit terkekeh.
"Karena ahjussi memelukku, mangkanya jantungku berdegup kencang". Jujur Jungkook dengan polos.
Seokjin melepaskan pelukannya dan menatap wajah cantik istrinya lalu mencium keningnya dengan lembut, tanpa mereka sadari ada dua orang yang sedari tadi melihat mereka.
"So sweetnya". Kata Hana yang terlarut dengan apa yang dilihatnya.
Seokjin melepaskan ciumannya pada kening Jungkook dan memandangi wajah cantik istrinya.
"Temanmu sudah datang". Kata Seokjin.
Jungkook langsung melihat ke arah pintu utama dsn ternyata benar, kedua temanya sudah datang dan pasti mereka melihatnya di peluk dan dicium Seokjin, pikirnya.
"Pagi kookiee". Sapa Yura dengan suara cemprengnya.
"Bisakah kau pelankan suaramu Yura"? Tegur Hana yang ada di sampingnya.
"Hehehe mian". Kata Yura dengan senyum manisnya.
"Isshhh menyebalkan". Kata Hana lalu pergi kearah Jungkook dan Seokjin disusul oleh Yura.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cegil dan CEO
Romansa"Kau jangan keluar malam ini". "tapi aku sudah mempunyai janji dengan temanku". "tidak....tidak, aku tidak mengijinkan mu". "huffff". "bagus". Penasaran gak nih? tokohnya masih sama kok...jinkook. mampir ya....