"ARGHHH ANJING!!!"
"BAJINGAN LO DEON!!!"
"GUE ABISIN JUGA LO LAMA LAMA!!"
"SIAL, ARGHHH!!!"
di dalam mobil, ara terus memaki maki deon dengan penuh amarah nya. ia mengeluarkan unek unek yang ada di dalam hati nya
tak tertinggal, ara mengendarai mobil nya dengan kecepatan yang sangat tinggi. ia menambah kecepatan mobil nya sejak berada di jalan raya
ara menyalip beberapa kendaraan yang berada di depan nya, tanpa menurunkan kecepatan mobil nya
saat ara sedang mengendarai mobil nya dengan sedikit ugal ugalan, handphone nya berbunyi
ara melihat ke layar handphone nya, disana terlihat lah nama dari seseorang yang ia tunggu tunggu. ara tersenyum walaupun hati nya sedang tidak baik
"bunda?"
ara mengambil handphone nya di dashboard mobil nya. setelah mengambil handphone nya, ara ingin menerima panggilan dari bunda nya
tetapi saat ingin menyentuh layar handphone nya, tangan ara sedikit tergelincir hingga membuat handphone itu jatuh
ara sangat kesal hingga memukul stir mobil nya, ia masih mengendarai mobil nya dengan kecepatan tinggi.
ara ingin mengambil handphone nya yang terjatuh, sebelum itu ia melihat ke depan. jalanan lumayan sepi, ia mencoba mengambil handphone nya yang jatuh itu
saat ara meraih handphone nya, ia kembali duduk tegap dan melihat ke depan. tetapi panggilan itu sudah tertutup, ia mencari cari kontak bunda nya dan ingin menelepon balik
ara menyetir mobil nya dengan tangan kanan nya dan tangan kiri nya sibuk mencari cari kontak bunda nya
ara teledor karena terlalu fokus mencari kontak yang ia inginkan, hingga tak sadar jika didepan nya ada perempatan
ara terus melajukan mobil nya tanpa melihat kanan dan kiri, saat berada di tengah perempatan ada mobil yang sedang melaju cukup kencang dari arah kanan nya
mobil itu membunyikan klakson hingga membuat ara terkejut dan reflek melihat ke arah suara itu
ara membuka mata nya dengan lebar, karena mobil itu sudah tak jauh dari jarak nya. ia reflek menjatuhkan handphone nya dan memegang stir mobil nya dengan sangat erat
ara menginjak gas mobil nya dengan full, mobil ara melaju kencang ke depan nya. ara mencoba mengontrol mobil itu, dengan menginjak rem perlahan
namun rem nya tak berfungsi, sehingga ara kewalahan untuk menahan kecepatan mobil nya. ara mencoba untuk tenang dan berusaha untuk memberehentikan mobil nya
saat ara berusaha menginjak rem nya, ada motor yang ingin menyebrang. awal nya ara tak melihat itu, setelah menghadap ke depan ara dikejutkan kembali
ara tak punya pilihan lain, ia membanting stir nya ke kiri hingga manabrak sebuah pohon yang besar
DAM!!!!
ara terdorong ke depan, kapala nya menabrak kaca depan mobil dan dada nya membentur stir mobil dengan sangat keras sehingga membuat nya terasa sangat sesak
kaca itu pecah tertabrak dengan ara, ara menabrak kaca itu hingga tubuh nya keluar dari dalam mobil
ara terbanting, membentur pohon yang ditabrak nya. tubuh nya terasa sakit, nafas nya sangat berat dan pandangan nya mulai memudar
ara melihat dengan pandangan nya yang buram, ia sedang dikerumuni oleh orang orang yang disana dan banyak sekali suara samar samar yang terdengar
"TELPON AMBULAN!!"
"BANTU ANAK ITU!!"
"YA ALLAH"
"AMBIL HP NYA, BIAR BISA HUBUNGI KELUARGA NYA!!"
ara tak kuat hanya sekedar membuka mata nya, sangat berat untuk nya melakukan hal biasa yang dilakukan. perlahan suara itu mulai menghilang
kepala ara semakin sakit dan akhirnya ara pingsan tak berdaya disana
sedangkan disisi lain, chika sibuk mengobati luka pukulan deon yang dibuat oleh ara. mereka berdua duduk dibangku yang berada disana
perasaan chika sudah tak enak sejak tadi, ia pun khawatir dengan ara. chika tau saat sedang emosi seperti ini, ara akan mengendarai mobil nya dengan kecepatan yang tinggi
"aw, sakit chik"
"sorry"
chika mengobati luka deon dengan telaten, luka itu berada di samping mata nya.
"thanks chik" ucap deon saat pengobatan itu selesai
"gue minta maaf ya, gara gara gue lo jadi dipukul ara gini" ucap chika
"gapapa chik, lagian kan wajar kalo ara khawatir sama kamu" jawab deon
"jelas khawatir dong, kan lo bakal jadi milik gue haha"
"sorry yaa" ucap chika kembali
"gapapa chik"
chika mengangguk paham, handphone chika berbunyi. tertera nama ara disana, chika masih kesal dengan ara. ia mematikan panggilan itu dan menaruh handphone nya kasar
"sorry ya, kayanya gue balik aja deh" ucap chika
"loh kenapa?" tanya deon
"mau tidur, cape" jawab chika
"ohh yauda gapapa, ayo gue anter" ucap deon
"gausah, gue naik taxi aja"
"udah ayo" ucap deon lalu menarik tangan chika pelan, chika menurut
mereka berjalan menuju mobil deon dan bersiap untuk pulang
-----
"ara lo tolol banget sih, kenapa bisa begini anjing!!!"
"fuck, kalo lo kenapa napa gimana ra.."
"ara gapapa la ji, ara kuat."
flora, zee dan olla sedang menunggu ara diruangan icu. mereka mendapat kabar dari seseorang yang menelpon menggunakan handphone ara
"ini chika kemana sih?, bukan nya balik sama ara?" tanya zee
flora dan olla menggeleng tak tahu, mereka bertiga sangat khawatir dengan keadaan ara sekarang
mereka bertiga masih sabar menunggu seorang dokter keluar dari ruangan itu. flora, zee dan olla berjalan bolak balik karena tak tenang
tak lama, seorang dokter keluar dari ruangan icu. mereka bertiga langsung menghampiri dokter itu
"dok temen saya gimana?"
"ara gapapa kan?"
"ara bisa sembuh kan?"
dokter itu mengeluh, ia menatap flora, zee dan olla dengan kasihan
"orang tua anak ini dimana ya?" tanya dokter itu
"lagi jalan ke sini dok" jawab olla
"oke, ada yang mau saya bicarakan siapa yang mau mewakilkan?" tanya dokter itu
"saya dok" jawab flora cepat
"baik, ikut saya ya"
nih dikasih double up, baik aing mah
segini dulu ya guys!! besok lagii!!vote, komen and follow
terimakasih sengkuu