waktu sudah menunjukkan pukul 12.30. di dalam ruangan ara, beberapa orang sedang berkumpul untuk menjenguk ara
ara duduk dibangsal nya sambil makan bubur yang disuapi oleh chika. disana ada zeus, deline, aya, artha dan christy
satu demi satu suapan ara memakan bubur itu. rasa bubur itu hambar, namun karena disuapi oleh chika ia merasa ada cita rasa makanan sedikit
ara belum mengetahui perasaan apa yang ia rasakan. tetapi intinya, ara tak ingin jauh jauh dari chika. begitu pun sebalik nya
"kak ara makan yang banyak yaaa!!" ucap christy yang berada duduk disamping chika
"biar cepet sembuh kak" sambung nya
"iya iya kity, makasi ya udah jengukin" ucap ara
"HARUS AKU JENGUK DONG PASTINYA" ucap christy dengan semangat
chika dan ara tertawa melihat respon christy yang begitu semangat. orang tua mereka pun tersenyum melihat anak anak nya berinteraksi dengan sangat akur
sejak tadi pagi aya, artha dan christy berada dirumah sakit. mereka langsung berangkat ke rumah sakit, saat mendengar ara siuman. bahkan, christy sampai izin tidak masuk sekolah karena ingin melihat ara
mereka semua terlihat bahagia bersama. ara yang selalu merasa sedikit kesepian, itu hilang dalam sekejab. ara sedikit mensyukuri telah berada disini
"satu lagi ra" ucap chika
ara mengangguk, ia menghadap ke arah chika lalu membuka mulut nya. satu suapan pun masuk, bubur itu telah habis tak tersisa
chika mengambil minum yang berada di laci samping nya dan membantu ara untuk minum, saat makanan di mulut nya sudah habis
chika menaruh mangkuk dan gelas itu di tempat menaruh alat makan yang berada disana. lalu kembali ke tempat nya duduk
aya dan artha yang sejak tadi duduk do sofa bersama deline dan zeus, mereka berdiri menghampiri ara. posisi mereka berada di samping kiri ara, berhadapan dengan chika dan christy
"ara cepet sembuh ya sayang" ucap aya
"jangan sakit sakit lagi" sambung artha
"iya mi, pi makasi" jawab ara
"oh iya chika, akur akur ya sama ara. jangan berantem berantem lagi, papi udah denger dari zeus tadi" ucap artha
"iya pi, maafim chika yaa" ucap chika meminta maaf pada papi nya
"ara juga minta maaf" ucap ara
"gapapa sayang, jangan dipikirin ya" ucap aya
chika dan ara mengangguk paham, mereka kini terlihat semakin akur
"ada apa sih?, emang kak ara sama kak chika berantem karena apa?" tanya christy bingung
"hust, anak kecil jangan ikut ikutan" ucap ara bercanda
"ih kak ara mah, christy kan udah gede. bentar lagi lulus sma ini" jawab christy tak terima
"hahaha iya deh iyaa" ucap ara mengalah
mereka hanya tertawa saja mendengar percakapan itu. aya mengkode suami nya untuk berbicara, artha paham
"oh iya, chika, ara christy. kita ga bisa lama lama disini, papi mami ada urusan diluar negeri dan sekarang harus berangkat" ucap artha
"iya sayang, maaf yaa?" sambung aya
zeus dan deline mendengar itu, mereka berdua berjalan ke arah nya.
"loh aya?, buru buru banget nih?" tanya deline
"iya lin, maaf yaa" ucap aya
"yasuda kalau gitu gapapa, terimakasih ya repo repot jenguk ara" jawab deline
"ah gapapa lah, titip chika sama christy ya untuk sementara ini" ucap aya
"pasti"
aya menatap chika, ia tersenyum. chika berlari kecil menghampiri mami nya, lalu langsung memeluk erat aya
"mami?, chika masih kangen" rengek chika
"maafin mami ya sayang, tapi ini gabisa ditunda lagi. papi udah nunda untuk ke sini soalnya" jawab aya dengan jelas agar chika paham
"yauda deh" lalu chika melepas pelukan nya
"maaf ya chika" ucap artha, sambil mengelus kepala chika lembut
"gapapa pi. papi sama mami hati hati yaa, kabarin chika kalau udah sampai" jawab chika
"pasti sayang" ucap artha disetujui
oleh ayachristy yang sejak tadi melihat chika berpelukan dengan aya, ia ingin memeluk nya juga. christy menghampiri aya, lalu memeluk aya
"kamu disini baik baik juga ya kity" ucap aya
"iya miiii" ucap christy, lalu melepas pelukan nya
aya melihat ara yang tengah menatap nya dengan senyuman, aya membalad senyuman dari ara
"ara gamau peluk mami nih?"
tanya aya"mau!!!" ucap ara sambil merentangkan tangan nya
aya menggeser sedikit tubuh nya agar lebih dekat dengan ara. lalu aya dengan sigap menerima pelukan dari ara, aya mengelus punggung ara
cukup lama mereka seperti itu, hingga akhirnya melepaskan pelukan mereka.
"cepet sembuh ya sayang, maaf mami gabisa nemenin ara sampai pulang" ucap aya
"iya mami gapapa, makasi ya mi pi" ucap ara
"sama sama sayang" kompak artha, aya
"ra, nitip chika ya" ucap artha
"SIAP!" jawab ara sambil memberi hormat pada artha, mereka semua tertawa melihat itu
"lin, us, kita duluan ya" ucap artha disetujui oleh aya, mereka berdua mengangguk
"bye sayang" pamit aya pada anak anak nya
"HATI HATI MI!!" kompak mereka bertiga
lalu artha menggandeng aya untuk berjalan keluar, mereka mulai meninggalkan ruangan itu
sekarang, tersisa deline, zeus, chika, ara dan christy. mereka tersenyum satu sama lain
"oh ya, ra bunda sama ayah mau ke apart kamu dulu. mau mandi ni lengket, kamu gapapa ditinggal bentar?" tanya deline
"gapapa kok ndaa, btw mandi berdua nih?" ledek ara
deline dan zeus terkejut mendengar candaan anak nya, namun setelah itu menahan senyum nya. begitu pun dengan chika, ara dan christy
"araa, jangan mulai yaa!" ucap zeus
"hahhahaa, sok atuh ara mah ga larang" jawab ara
"ara!!" panggil deline, wajah nya sudah memerah
"ciee" saut christy
"eh dedek, kamu masih kecil ya!!"
ucap chika"ah kak chika mah, aku kan udah 18 tahun" jawab christy
"GABOLEH!" ucap chika kembali
"yauda deh" jawab christy lesu
"hahhaha" mereka semua tertawa pelan melihat wajah christy yang ditekuk
"yauda atuh, kita duluan ya ra" ucap deline
"iya ndaa, hati hati ayah nakal" ledek kembali ara
"ARA!!" kompak mereka berdua
"HAHAHHAHA" tawa ara
lalu deline dan zeus meninggalkan ruangan ara. ara masih tertawa dengan percakapan itu
"ara ih nakal banget" ucap chika
"nakal gimana atuh?, orang ga ngapa ngapain" jawab ara
"ehem!" deheman itu keluar dari mulut christy
"udah ah aku mau ke taman rs" sambung christy lalu berjalan keluar
"hati hati ya dedek" ucap chika, christy menjulurkan ibu jari nya
gue mau up skrg deh, segini dulu ya!!
vote, komen and follow
terimakasi