"sayang?..."
chika melihat ke arah suara itu, ternyata adalah deline dan ada zeus disamping nya. chika menghapus air mata nya dengan kasar, tak mau jika diri nya terlihat menangis kembali
"makan dulu yaa, jangan ditangisin mulu ara nya"
"ara juga pasti gamau chika nangis loh" sambung deline
"makan dulu chika" ucap zeus
chika hanya bisa mengangguk, ia berdiri dan pindah duduk disofa bersama deline. sedangkan zeus duduk di tempat chika tadi, samping ara
"kamu gamau makan dulu mas?" tanya deline
"duluan aja, mau nunggu ara" jawab zeus
deline dan chika hanya bisa menghela nafas nya dengan berat hati. deline tak mau jika chika sedih kembali
deline langsung memberikan makanan yang sudah dibeli nya kepada chika. chika menerima nya dan membuka makanan tersebut
chika melihat makanan tersebut dengan lesu, sungguh chika tak selera makan. namun terpaksa ia harus memakan nya
chika mulai memakan makanan tersebut dengan sangat lambat, pikiran nya terus saja mengarah kepada ara
deline paham apa yang dirasakan chika, diri nya pun hancur melihat anak nya yang hanya bisa terbaring saja
deline tidak bisa melihat senyum dan mendengar tawa anak nya, yang selalu ia rindukan. dan lagi deline harus kuat menghadapi cobaan nya
"bunda, chika kenyang" ucap chika
"kenyang?, kamu baru makan dua suap sayang" jawab deline
"kenyang ndaa.."
"hm.., yauda deh nanti dimakan lagi yaa" jawab deline, chika mengangguk
"mas makan dulu" ucap deline pada suami nya, zeus menurut lalu menghampiri mereka
"biar chika yang temenin ara yah" ucap chika, ia berdiri dan berjalan menghampiri ara kembali
zeus duduk disamping deline, ia membuka satu box makanan dan perlahan memakan nya. zeus dan deline hanya bisa makan sambil melihat anak nya yang terbaring
chika duduk di tempat nya kembali, ia memegang tangan ara. ia memohon maaf di dalam hati nya lagi dan lagi
"gue tunggu lo sampe bangun ra"
batin chikachika terus menunggu ara sadar hingga tampak kelelahan, lalu ia menidurkan kepala nya di samping ara dan perlahan mulai memejamkan mata nya
deline pun sama, ia sudah tertidur dibahu suami nya setelah makan tadi. hanya zeus yang tidak tidur, ia akan menjaga anak nya
-----
kini waktu menunjukkan pukul 11.30, flora tak bisa tenang berada dikamar nya. ia merasa ada yang janggal dengan kecelakaan yang ara alami
sore menjelang malam tadi, ia meminta tolong kepada teman nya yang lain agar memeriksa kondisi mobil ara
flora mendapatkan info jika mobil ara rem nya tak berfungsi sehingga terjadi lah kecelakaan itu. namun flora tak percaya, karena yang ia tahu ara selalu memastikan kondisi mobil nya selalu baik baik saja saat ingin digunakan
terutama itu adalah mobil kesayangan ara dan ara sangat merawat mobil nya dengan baik, flora sudah tak bisa berpikir positif
dengan modal nekat, flora pergi untuk mencari tahu sendiri. ia tertuju pada rival ara, flora berniat untuk menghampiri kembali markas mereka
singkat cerita, flora sudah berada di depan markas mereka. flora melihat lumayan banyak motor yang terparkir disana
benar dugaan zee, pasti mereka takut informasi nya bocor kembali. flora mencari tempat aman untuk memarkirkan motor nya, ia mulai berjalan ke markas mereka
flora berjalan pelan namun cepat mendekati markas tersebut. disana terlihat tiga orang yang berjaga diluar sambil bermain catur
flora memikirkan strategi agar bisa masuk ke dalam markas itu. ia termenung sedikit lebih lama, hingga tak sadar ada seseorang dibelakang nya
orang itu menepuk bahu flora, ia terkejut dan membeku sejenak. dengan gerakan yang sangat cepat ia memutar tangan yang ada dibahu nya, sehingga tangan orang itu terpelintir
lalu flora memposisikan, orang itu berada di depan nya. flora merasa heran, mengapa orang itu tidak berteriak hanya merintih
flora berniat untuk melihat wajah orang itu. dan betapa terkejut nya saat melihat wajah nya, seseorang itu adalah zee
"zee?" tanya flora bingung
"lepas anjing!" jawab zee pelan
flora reflek melepaskan serangan nya tadi, ia bertanya tanya mengapa zee berada disini
"ngapain lo disini?" bisik flora
"lah, lo juga ngapain disini?" jawab zee pelan
"kepo lu jamet" jawab flora
"bajingan" sumpat zee pelan namun menekan kata tersebut
"nekat lo" ucap zee
"lo juga sama"
"iya dah, jadi siap ga?" kode zee
"jelas!" jawab flora paham
flora dan zee mulai mengendap ngendap memasuki markas itu lewat semak semak yang berada disana
"flo, keliatan kalo berdiri harus merayap ini" ucap zee melihat semak semak didepan nya sangat pendek
"mau jadi cicak lo?" tanya flora pelan
"serius ah" jawab zee
"yauda"
mereka berdua tengkurap disemak semak tersebut dan mulai berjalan pelan menghampiri pintu markas itu
flora dan zee sebisa mungkin untuk berhati hati, sedikit lagi mereka akan sampai di samping markas. namun di depan mereka ada ular yang cukup besar, itu membuat flora dan zee sedikit tremor
"flo ular flo.." ucap zee pelan
"anjing!!" sumpat flora pelan
"gimana woi?" bisik zee, ia terlihat panik
"diem"
zee menuruti perkataan flora, mereka seketika berdiam membeku. tetapi ular itu justru menghampiri mereka, flora tahu zee sangat takut dengan ular
"mundur!!" titah flora pelan
flora dan zee mundur dengan merayap seperti cicak, tetap seperti tadi. mereka mundur sedikit lebih cepat, karena ular itu akan mengincar mereka
"flo gimana anjing?!!" ucap zee semakin terlihat panik
"mundur terus"
mereka terus mundur hingga akhirnya ular itu hanya menatap kepergian mereka saja. flora dan zee sangat lega melihat itu, ular tersebut perlahan pergi dari semak semak
flora dan zee nekat untuk merayap ke depan kembali, kini mereka ekstra hati hati dengan sekitar mereka
tetapi saat mereka berdua maju ke depan kembali, dada flora terbentur dengan sebuah batu yang lumayan tajam di depan nya. ia tak melihat ada batu, flora reflek berteriak sedikit kencang
"ARGHH!!"
"flo anjirr..."
"WOI SIAPA DISANA?!!"
HAHHAHA DELINE, HEHE...
VOTE, KOMEN AND FOLLOW
TERIMAKASIHHH