chika dan flora berlari dikoridor rumah sakit menuju ruang icu. chika sudah tak bisa menahan tangis nya dan flora hanya bisa menghela nafas
saat melihat ruang icu didepan mata nya, chika langsung membuka pintu itu dan masuk ke dalam
disana terlihat dua pria dan wanita. chika mengenal kedua orang itu, ia menghampiri dan..
chika membeku, saat melihat ara berbaring disana dengan beberapa selang yang berada ditubuh nya
chika berjalan pelan mengahmpiri ara sambil menopang tubuh nya yang sudah lemas. kedua orang itu melihat ke arah chika
"ara?.."
"chika?" kompak zeus dan deline
flora berlari masuk ke dalam ruang icu menyusul chika. ia terkejut melihat kedua orang itu, yang seperti nya adalah kedua orang tua ara
"ARA?!!"
"RAAA????"
"ARA BANGUN ARA!!"
"MAAFIN GUE RAA!!"
"BANGUN RA BANGUN!!!!"
"GUE MOHON BANGUN!!"
panggil chika sambil mengoyang goyang kan tubuh ara, air mata chika sudah banjir. zeus dan deline melihat chika dengan kasihan
"chika, chika denger ayah ya nak" ucap zeus sambil menghentikan tangan chika yang menggoyangkan tubuh ara
"YAH ARA YAH? ARA GAPAPA KAN?!!" tanya chika sambil menangis kencang
deline yang sedang duduk disofa menangis kembali, mendengar tangisan chika
deline tak tega melihat chika, yang sudah dianggap anak oleh nya menangis tersedu sedu seperti diri nya.
deline berdiri lalu menghampiri zeus"ara gapapa sayang, jangan nangis ya?" ucap zeus mencoba menenangkan perasaan chika
"sayang?, kamu juga udah ya nangis nya?" ucap zeus saat melihat istri nya menangis kembali disamping nya
flora menonton kesedihan orang tua ara dan chika, ia ingin menangis tetapi flora menahan nya. karena jika ia menangis suasana akan menjadi lebih buruk lagi
flora berjalan menghampiri chika, ia berada disamping nya. lalu tanpa diduga, flora memeluk chika
chika yang sedari tadi menangis pun tak tahan lalu menerima pelukan flora, flora hanya ingin menenangkan chika
diikuti oleh zeus, ia memeluk istri nya yang berada di samping nya. mereka berdua mencoba menenangkan istri dan sahabat nya
pintu ruang icu terbuka, dua orang masuk ke dalam yakni zee dan olla.l
zee dan olla yang sehabis makan, kembali ke ruang icumereka berdua terlihat bingung, dengan apa yang terjadi. setelah melihat chika menangis, mereka berdua mengerti
zeus, deline dan flora melihat zee dan olla yang baru saja datang. lalu kembali fokus kepada chika
zee dan olla menghampiri flora dan chika. zee mengelus punggung chika, membantu menenangkan nya
"flo...., ara flo?.." ucap chika pelan
"tenang, ara gapapa" jawab flora
"ini semua gara gara gue, maaf. maafin gue ra..., maaf"
"maaf.."
"salah lo? maksudnya?" tanya flora, lalu melepas pelukan nya
tak hanya flora, zee, olla, zeus dan deline pun ikut kebingungan dengan ucapan chika
"chika?, maksud nya apa?" tanya zeus
"maaf, maafin chika yah.., nda.." ucap chika sambil menatap mereka
"maafin chikaa..."
"coba jelaskan sayang" ucap deline, setelah sedikit tenang
"chika mau main sama temen chika yang lain, ara ga bolehin chika dengan alasan 'boleh main sama siapa aja, asal ga sama temen chika yang satu itu'. chika ngebantah ucapan ara karena temen chika ikut campur, ara mukul temen chika. chika panik dan ga sengaja buat ara sakit hati. ara pergi dengan keadaan emosi setelah itu. maafin chika ayah..., bundaa.., maaf" jawab chika lalu menangis kembali
zeus mengeluh, memang anak nya sedikit posesif jika dengan chika dan zeus memaklumi chika membantah ara, karena chika memang sedikit
keras kepala"jadi gitu cerita nya?, gapapa sayang itu bukan salah kamu. musibah emang ga ada yang tau, jangan merasa bersalah yaaa?" jawab zeus
"bener chika, gapapa sayangm sini peluk(?)" sambung deline
chika semakin mengencangkan tangisan nya, ia berjalan ke deline untuk memeluk nya. mereka berdua berpelukan sambil menangis bersama
flora, zee dan olla saling tatap satu sama lain, mereka curiga kepada chika. mereka penasaran siapa "teman" yang dimaksud oleh chika
setelah dirasa cukup tenang, deline dan chika melepaskan pelukan nya. deline mengelus kepala chika dengan lembut
"chika sudah makan?" tanya deline
"belum laper nda" jawab chika
"kenapa gitu sayang?, ara pasti marah kalau chika belum makan" ucap deline
chika kembali teringat hari hari yang di lalui nya bersama ara, ia ingin menangis lagi namun ditahan
"iya nda, nanti chika makan" jawab chika lalu tersenyum kecut
"mama papah ga kesini nda?" tanya chika tentang orang tua nya
"tadi ayah udah telpon mama papah kamu sayang, mereka baru jalan, ke sini" jawab deline, chika mengangguk paham mendengar jawaban itu
zeus sedari tadi tersenyum melihat interaksi istri nya bersama chika, ia rindu dengan kebersamaan mereka
pandangan zeus teralihkan kepada flora, ia paham jika orang itu adalah salah satu teman ara yang dimaksud zee dan olla
zeus tersenyum kepada flora, flora membalas senyuman dari zeus.
"boleh om tanya sama kalian?" tanya zeus pada flora, zee dan olla
"boleh om" kompak mereka
"om lupa tanya tentang kondisi ara, gimana hasil dari dokter nya?" tanya zeus
"ara terkena pneumotoraks atau paru paru mengempis om, selebih nya cedera kecil" jawab flora
"pneumotoraks?" tanya chika, ia memelas kembali
"iya chik, tapi tenang aja. ara bakalan bisa sembuh kok, perlu dirawat sementara waktu" jawab kembali flora
"gapapa sayang, anak ayah mah kuat" hibur zeus
chika dan deline mengangguk, meskipun hati mereka tak tenang. tetapi mereka berdua tidak ingin berpikir negatif tentang ara
"gue mau ngomong sama lo chik"
ucap flora"ngomong apa?" tanya chika
"diluar"
"oke"
"om, tante flora izin bicara dulu ya sama chika" pamit flora lalu keluar
dari ruang icu"ikut flo, saya juga om" saut olla
"saya juga om" saut kembali zee
"silahkan" jawab zeus
zee dan olla pun menyusul flora dan chika yang berjalan keluar
saat diluar ruang icu, suasa menjadi sangat hening. disana belum ada yang memulai pembicaraan, hingga akhirnya flora berbicara
"siapa yang lo maksud 'temen' ?"
jadi kangen chikara deh...
btw, semangat ya guys tgl 20
keep strong semua!!!vote, komen and follow
thanks..