Jadi?

145 16 2
                                    

"Sa- Saya permisi!"
"Fang?!"

Fang berlari keluar perpustakaan, tak memedulikan Komander Koko Ci dan regu lainnya.

Ying sialan! Dimana kamu?!

Fang berlari kesana-kemari membuka semua pintu-pintu yang ada dan meneriakkan nama Ying, tak memedulikan pandangan aneh orang lain.

Bocah bucin. Gumam Gopal.

Fang akhirnya menemukan info bahwa Ying ada di ruang operasional, sebuah ruang perawatan untuk alat-alat mekanikal. Ia langsung lari ke ruangan itu dan membanting– mendobrak pintu ruangan.

BRAK!!"YING!!""HAIYAA!!! Lu orang bikin kaget saja la! Kau ke sini masih berpenampilan seperti itu??""Itu tak penting! Yang lebih penting—"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

BRAK!!
"YING!!"
"HAIYAA!!! Lu orang bikin kaget saja la! Kau ke sini masih berpenampilan seperti itu??"
"Itu tak penting! Yang lebih penting—"

Fang membuka poninya dan dengan telinga merah menunjukkan dahinya, walau dengan perasaan malu, tak memedulikan wajah konyolnya yang penuh coretan.

Fang membuka poninya dan dengan telinga merah menunjukkan dahinya, walau dengan perasaan malu, tak memedulikan wajah konyolnya yang penuh coretan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu yang menuliskan ini kan?.."
"Ap-"
"Ini kedengaran konyol, tapi di mimpiku aku bertanya 'kamu suka aku kan?' ke kamu. Aku rasa tulisan ini bukan kebetulan.."
"... Lalu?"
"Kamu langsung bilang 'kau ke sini masih berpenampilan seperti itu?', berarti kamu pernah melihatku begini..."








Hening.
Hening banget.

Namun keheningan itu dipecah oleh Ying dengan menutup wajah dan menghela napas.

"Meski begitu, aku tidak menyangka kamu akan menemui ku dengan wajah itu hahaha! Kamu keliling mencari ku berpenampilan begitu?! Konyol amat!! HAHAHA!!!"
"Iya..." Fang tercengang melihat Ying menertawakannya.

"JA- JADI?!"
"Jadi apa?"
"Ja- Jadi, kita jadi???"
"Jadi musuh?"
"Jadiann!!! Ish!"

Ying hening sementara, lalu ia memejamkan mata dan tersingkap senyum jahil. Ying menutup program yang sedari tadi terbuka, dan berjalan menuju pintu keluar yang ada di belakang Fang. Namun ia berhenti sebentar di depan Fang, dan menempelkan telunjuknya di dahi Fang dan menoyornya.

 Namun ia berhenti sebentar di depan Fang, dan menempelkan telunjuknya di dahi Fang dan menoyornya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Itu jawabannya," ucap Ying sebelum pergi meninggalkan ruangan.

"Jawabannya?" Gumam Fang.
Ia mengingat-ingat tulisan yang ada di dahinya.

Iya.












JA







JADI!!!!













BERSAMBUNG...

Asmara Kelabu RemajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang