"Ying, Pang, saya perintahkan kalian putus."
Satu kalimat itu berhasil memicu perbedaan pendapat dari teman-teman Fang dan bahkan rekan-rekan Kaizo yang merasa keputusan itu tidak serta merta tepat.
"Performa Fang menurun itu fakta, yang kalian utarakan daritadi hanya pendapat. Keputusan saya sudah tepat dan bulat," tutur Kaizo.
"Kalau sampai ada kecelakaan kerja karena opini egois kalian, kalian sendiri yang akan menanggung akibatnya!" Lanjutnya. Tidak ada yang membalas.
"Bacot banget, gembel."
Satu ruangan menoleh pada Fang. Si pemilik suara rupanya sudah menatap lekat saudaranya itu, menunjukkan semburat amarah dari matanya.
"Lo siapa sih, ngatur-ngatur gitu?"
"Kurang ajar kamu. Aku ini kapten-"
"Emang ngusik urusan pribadi itu tugasnya kapten?""'kalo sampe ada kecelakaan', emangnya Lo pernah peduli? Lo aja pernah ninggalin gua di planet antah berantah sendirian!" Lanjut Fang lagi.
"Adeknya Kaizo kalo ngamuk jadi kayak kamu bicaranya," bisik Ray pada Zen.
"Bacot."
"Kan,""Performa rendahku cuma lo liat dari data statistik, bukan fakta lapangan."
"Heh, jadi kamu bilang semua data yang terkumpul bohong, gitu?"
"Bukan bohong, tapi ga akurat!""Oho~ jadi kamu mengakui kamu lemah?"
"Kai." Zen mencoba menyela, tapi Kaizo nampak tak peduli."Sampai kapan sih, aku bakal dianggap lemah?"
"Cuma karena performaku rendah aku dibilang lemah?! Abang gak lihat pangkatku lebih tinggi daripada Boboiboy dan Gopal?!"
"Abang gak lihat kalau T.A.P.O.P.S kenapa-kenapa aku juga yang bantuin?! Abang gak lihat aku tiap hari latihan bahkan waktu yang lain tidur, ITU YANG ABANG BILANG KURANG LATIHAN, YANG ABANG BILANG LEMAH???!!!"
"Aku dilarang pacaran dengan alasan 'menurunkan performa' padahal kamu nggak pernah merhatiin usahaku buat mempertahankan 'performa'ku,"
"Lo pernah gasih kepikiran kenapa aku pacaran, kenapa aku sering gombalin orang?"
"Ying, si makhluk Bumi yang katanya penyebab performa ku turun, jauh lebih merhatiin aku. Lo gak takut aku performa turun kek, gagal misi kek, mati kek, lo cuma takut kehilangan pesuruh-"
BUAAAKKK!!!!
Sebuah tinju melayang ke wajah Fang, tepatnya pipi kirinya. Tinju itu berasal dari orang di depannya tak lain dan tak bukan adalah Kaizo.
"Kamu seenaknya ngatain saya bacot gembel, padahal terlihat jelas sekarang yang bacot gembel siapa. Emosimu bikin kamu lemah, menggebu-gebu seperti itu hanya karena pacar... Kamu malah membuktikan poin yang saya buat barusan." Ucap Kaizo sembari memijat pergelangan tangan kanannya.
"Kamu terlalu cepat 100.000 tahun untuk melawanku."
Kaizo lalu meninggalkan ruangan tanpa sedikitpun melihat ke arah Fang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Asmara Kelabu Remaja
Roman d'amour-Sampul by @ikhwanulkhairinurhakim on Instagram -Prequel from Jalan Menuju Kebahagiaan Ying menyadari gejolak asmara mulai tumbuh pada dirinya. Namun untuk siapa? Sulit untuk tahu jika rasa ditutupi ego. Di satu sisi, Fang nampaknya merasakan hal ya...