"Haah.. Capeknya..."
"Tapi hey, bulannya cantik loh!"Sunyi senyap di malam hari, angin berhembus meniup pelan menemani dua pasang kaki yang berjalan bersama. Fang dan Ying baru saja menyelesaikan misi mereka dan pulang bersama.
"Yah benar. Tapi kau lebih cantik, Ying ;)"
"Jijik.""Hey Fang, kamu itu... Alien kan?" Celetuk Ying tiba-tiba.
"Hah? Ya iyalah."
"Tapi lu orang punya budaya sama macam saya la.""Kalau mau tinggal disini mau nggak mau beradaptasi kan? Aku sama aba- kapten melakukan.. itu(?)" Jawab Fang.
"Heee..."
"Tapi tau gak sih, Abang- kapten lebih mirip orang Jepang loh, menurutku."
"Hahaha benar juga! Tau gak sih, kalau di Jepang 'bulannya indah' juga dapat berarti-"Ying menghentikan ucapannya, bersamaan dengan langkahnya. Mulutnya menjadi kaku dan pergerakannya terhenti.
"Kok tiba-tiba diam? Berarti apa?" Fang bertanya.
"Eehh itu.... Carilah sendiri!!" Ying menyahut dengan kencang dan berlari mendahului Fang.
"Ehh?! Apa sih?!?!"
Huh? Bisa-bisanya aku malu di depan Fang?! Yah kata-kata itu memalukan sih tapi aku seharusnya tak perlu malu...
...kan?
Seharusnya aku tak perlu malu untuk memberitahunya kalau artinya itu
'Aku suka kamu'.
BERSAMBUNG...
KAMU SEDANG MEMBACA
Asmara Kelabu Remaja
Romance-Sampul by @ikhwanulkhairinurhakim on Instagram -Prequel from Jalan Menuju Kebahagiaan Ying menyadari gejolak asmara mulai tumbuh pada dirinya. Namun untuk siapa? Sulit untuk tahu jika rasa ditutupi ego. Di satu sisi, Fang nampaknya merasakan hal ya...