Rival

77 6 3
                                    

"Oi Fang!"
"Apa?"
"Ayo kita duel."

Begitulah setelah Boboiboy menemukan Fang, ia langsung menantangnya.

"Buat?"
"Adu kekuatan."
"Kamu segitu ga terimanya diakui kuat?"
"Kenapa memangnya? Kamu takut kalau kamu benar? Lemah."
"LEMAH?"

Fang yang tersulut emosi meng-iya-kan tantangan duel dari Boboiboy. Mereka langsung ke arena pelatihan, hanya ada mereka berdua di situ. Mereka sama-sama tak ingin ada yang menghentikan duel mereka.




Jurus-jurus sudah dikeluarkan, segala macam teknik serangan sudah dicoba, meski keringat dan luka terus bertambah, mereka berdua nampak segan untuk mengakhiri duel sebelum ada yang benar-benar tumbang.


"Bebola Api!!" Boboiboy menggunakan elemen andalannya di kala stres: Blaze. Meskipun kuat dan bertubi-tubi, serangannya itu dapat dielak dan bahkan dapat dibalikkan oleh Fang.

Fang yang daritadi melawan Boboiboy yang terus berubah-ubah elemen mulai tambah marah dengan Boboiboy. Ia tidak mengerti apa maksud sebenarnya dari duel ini.


"SEBENARNYA KAU ITU MAU APA SIH?! NGGAK PUAS KAMU DICAP 'TERBAIK'?!?!"

"BERISIK!! AKU NGGAK AKAN BERHENTI SEBELUM KAMU TARIK KATA-KATAMU!!!"

"AAARRGGHHHHH!!!! NGOTOT BANGET SIH JADI ORANG!!!!!"

"AAARRGGHHHHH!!!! NGOTOT BANGET SIH JADI ORANG!!!!!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"CAKRA API!!!"
"ELANG BAYANG!!!"






Pertarungan sengit itu akhirnya terhenti. Siapa yang memenangkan duel itu? Ga ada. Mereka berdua sama-sama tepar kehabisan tenaga.

"Haah... Haah... Apa-apaan? Udah sengit begitu hasilnya malah seri," kekeh Fang.

"Nggak, aku rasa tadi kamu menang." Ucap Boboiboy.

"Hah? Gimana bisa coba? Kita tepar di waktu yang bersamaan kok!"

"Tadi waktu jadi Boboiboy Taufan.. haah.. aku.. haah..."

"Atur napas dulu coba,"

"Hehehe... Tadi waktu jadi Boboiboy Taufan, aku jatuh duluan,"

"Ya sama aja dong, habis itu aku jatuh juga, cuma beda berapa mili detik."

"Nggak, itu beda banget. Itu nunjukin kalau aku kurang bisa simpan tenaga, aku kurang bisa ngatur strategi. Tadi waktu duel kamu pake strateginya kan?"

"Ehh ya iya sih,"

"Itu tandanya kamu lebih pintar dari aku... Walaupun aku MALAS BANGET ngakuin ini."

"Boboiboy... Kamu kerasukan kah?"

"Aku masih bisa bogem kamu dari sini loh."

"Eh iya sori sori"

"Aku bilang gini karna bukan cuma aku yang mikir gitu, semuanya juga. Apalagi Ying. Yah, jujur aja nih, aku gatau bagusmu selain di otak itu di mana, tapi Ying pasti bisa ngelihat sisi baikmu. Jadi sebaiknya kamu juga harus bisa lihat sisi baikmu."

Boboiboy berdiri saat Fang masih mencerna kata-kata wejangan yang diberikan Boboiboy. Ia kemudian mengulurkan tangannya untuk membantu sohibnya itu berdiri.

"Tapi ini bukan berarti aku ngaku kalah loh, suatu saat nanti akan kubalas! Kita rival kan?" Ucap Boboiboy tersenyum sambil menunjukkan tinjunya.

Fang terkekeh mendengarnya, ia lalu membalas tos tinju Boboiboy sambil menyeringai. "Okeh, rival abadi, kutunggu balasanmu itu!"















BERSAMBUNG...

Asmara Kelabu RemajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang