"Terima kasih sudah berkumpul disini, Ying, Fang."
Fang dan Ying mendadak dipanggil oleh Komander Koko Ci secara mendadak. Mereka diminta untuk menjalankan misi yang lebih ringan daripada biasannya.
"Aku ingin meminta tolong pada kalian untuk menjalankan misi ini. Aku ingin kalian mengumpulkan dandelion."
"Dandelion?" Ujar Ying dan Fang bersamaan.
"Kenapa kita perlu mencari bunga itu? Bukannya itu cuma rumput liar?" Tanya Ying.
"Kalian sudah tau kalau cokelat dapat menjadi sumber energi di planet lain, 'kan? Sama halnya dengan dandelion. Bedanya, bunga itu dibutuhkan sebagai obat."
"Bunganya kan ada yang kuning dan putih, kita kumpulkan yang mana?" Tanya Ying lagi.
"Hmmm... Kalian kumpulkan saja semua jenisnya. Aku yakin semua itu dapat berguna. Kumpulkanlah dalam tabung ini." Jawab Komander Koko Ci sambil menyerahkan 2 tabung.
"Sebentar... Kenapa kita cuma berdua? Bagaimana yang lainnya?" Tanya Fang.
"Yang lain juga dalam misi mereka. Ochobot akan mengantarkan kalian langsung ke tempat tujuan. Cepat selesaikan tanpa tundaan!"
"Baik, Komander!"
Singkat cerita,
Mereka sampai ke tempat tujuan, ladang penuh dandelion yang sangat indah."Wahh... Tempat ini indahh, sulit dipercaya tidak ada yang pernah ke tempat ini." Ujar Ying.
"Itu juga lebih baik, tanaman ini tidak terkontaminasi polusi!" Tambah Fang lagi.
"Beda daripada yang kubayangkan, ternyata dandelion-nya kebanyakan yang putih.." tambah Ying lagi."Aku akan kembali sekitar 1 atau 2 jam lagi. Hati-hati tersedak dengan bunganya ya, daah..!!" Ochobot memasuki portalnya dan pulang kembali, meninggalkan Ying dan Fang berduaan.
Mereka pun tanpa basa-basi membuka tabung yang mereka bawa dan mulai memetik satu per satu bunga yang ada di situ.
"Ying, aku sudah tau arti.. tsuki ga kirei." Fang memulai perbincangan.
"Oh ya?"
"Yahh ternyata kau bisa malu-malu juga, Ying. Sheesh...."
"Jijik." Balas Ying singkat, padat, nyelekit."Kalau begitu kamu gak akan populer, loh,"
"Memang gak mau tuh, nilaiku lebih penting."
"Ish, kamu itu cantik padahal, tapi omongannya nyelekit banget.""Aku.... Apa?...."
Angin berhembus tepat saat itu juga, dengan kencangnya sampai dapat mengeluarkan suara dan menerbangkan banyak tanaman-tanaman putih itu, dandelion.
Namun sosok mereka tidak bergerak dari tempatnya, menatap satu sama lain tanpa mengeluarkan sedikit suara pun. Suasananya menjadi canggung dan romantis disaat yang bersamaan.
Fang nampak ingin mengeluarkan suaranya.
Be-
BEGO KAMU FAAAAANNNNGGGG!!!!!!!! I- INI GARA-GARA BUKU GOMBAL SEMALAM YA?!
Tenang Fang, tenang... Cowok cool harus tenang dan berkarisma~ ✨
Dengan cepat Fang memetik satu bunga dandelion berwarna kuning (yg kayak Zenitsu) lalu berpose seakan-akan ingin memberikannya pada Ying. Walau dengan wajah merona malu, Fang pun membuka obrolan lagi.
"Ya- Yah, kamu gak salah dengar kok, Ying, ka- kayak bunga ini....
Kamu cantik.. ✨"
"..... Aku sudah selesai mengumpulkan, aku pergi duluan yah,"
"He- Heii tunggu dulu, kau mau ke mana?! Hei, tunggu dulu aku belum selesai- HEEEEIIII!!!!"Ying melesat pergi berusaha memanggil Ochobot walaupun dihalau Fang. Pada akhirnya Ying malah terlihat berlari menjauhi kejaran Fang.
"Fang kamu....
BEGO!!"
"Hah..? Kamu malu y-"
"Haiya, cepat selesaikan kamu punya kerjaan, la! Tuh, lihat pada berterbangan karna kamu ngejar aku!"
"Ah, iya...."Haduhh malu-maluin banget kamu Ying, bisa-bisanya dipuji gitu aja langsung salting.
BERSAMBUNG...
KAMU SEDANG MEMBACA
Asmara Kelabu Remaja
Romance-Sampul by @ikhwanulkhairinurhakim on Instagram -Prequel from Jalan Menuju Kebahagiaan Ying menyadari gejolak asmara mulai tumbuh pada dirinya. Namun untuk siapa? Sulit untuk tahu jika rasa ditutupi ego. Di satu sisi, Fang nampaknya merasakan hal ya...