Melepas Rindu.

134 23 1
                                    

Sesi shopping mereka telah selesai satu jam yang lalu, saat ini mereka memutuskan untuk berdiam diri menikmati waktu berdua di apartemen milih Clau.

Di dapur, Clau sudah bertarung dengan semua alat dan juga bahan masak yang ada di rumahnya. Sedangkan Vino, dia sedang membersihkan dirinya.

Clau terlihat begitu lihai menggunakan alat masaknya, senyumnya juga sama sekali tidak luntur. Clau terlihat begitu bahagia karna Vino dan juga dirinya tidak ada jadwal selama 3 hari kedepan. Jadi dapat disimpulkan, bahwa selama itu juga mereka akan menghabiskan waktu berdua di apartemen ini. Ya, hanya berdua.. hanya ada Vino dan Clau.

"Hmmmm.. harumnya, sayangku masak apa sih?" Dengan tiba tiba suara bariton milih Vino terdengar. Clau menoleh sebentar dan tersenyum melihat keberadaan Vino yang berjalan ke arahnya.

Clau merasakan ada tangan besar yang melilit perutnya dan Clau juga merasakan beban di bahu kanannya karna Vino meletakkan kepalanya disana saat ini.

"Aku masak udang asam manis buat kamu.. suka nggak?" Tanya Clau masih sibuk dengan masakannya.

"Apapun yang kamu masak, mas pasti suka kok.. sekalipun kamu masakin mas tahu tempe gosong juga bakal mas makan.. karna pasti rasanya enak"

"Dasar aneh"

Keduanya tertawa, suasana di dapur itu menjadi sangat hangat karna kedua insan yang tengah berada disana tidak berhenti untuk saling menunjukkan cintanya.

Clau sudah selesai dengan sesi memasaknya, namun posisi mereka masih sama. Clau berdiri membelakangi Vino yang saat ini memeluknya.

"Udahan dulu peluknya, nanti lagi.. kita makan dulu"

Vino menurut dan melepaskan pelukannya, namun saat Clau membalikkan tubuhnya, dengan cepat Vino menarik tubuh Clau hingga menempel sempurna padanya.

Clau sedikit melotot merasa terkejut dengan pergerakan mendadak dari Vino. Keduanya masih saling tatap dengan kedua tangan Clau yang berada di bahu Vino dan Tangan kiri Vino menahan pinggang ramping Clau dengan tangan kanan yang dia masukkan ke dalam saku celananya.

"Cantik.."

Clau bersemu, mukanya memerah dengan pujian mendadak yang dilontarkan oleh pujaan hatinya.

"Kenapa kamu selalu cantik? Sayang, kalau aja kamu tau.. setiap ngeliat wajah kamu, mas tersiksa.. kamu tau kenapa?" Tanya Vino, dan Clau menggelengkan kepalanya perlahan.

"Karna setiap ngeliat kamu, jantung mas berdetak dua kali lebih cepat, itu cukup menyiksa.. dan saat ngeliat senyum kamu, mas akan jatuh sayang.. mas akan semakin jatuh ke kamu"

Clau masih enggan untuk menjawab, dia hanya menatap mata milik Vino yang saat ini juga sedang menatap lurus ke arah matanya.

"Mas nggak bisa kontrol perasaan mas ke kamu.. setiap hari, setiap hari mas jatuh cinta sama kamu" Vino mengeluarkan tangan kanannya dari saku celana, lalu beralih untuk merapikan poni Clau.

"Mas juga nggak bisa bayangin, gimana jadinya hidup mas tanpa kamu.. tanpa Claudio nya mas"

"Aku juga nggak akan pernah sanggup hidup kalau bukan sama kamu mas.. Dunia aku itu kamu, bahagia aku itu kamu, aku bisa merasakan dan melewati banyak hal juga karna kamu mas.. Don't feel like you're the only one falling in love here, Karna aku juga ngerasain hal yang sama... Aku juga jatuh cinta sama kamu setiap saat" tangan Clau berpindah melingkar pada leher Vino, sehingga tubuh mereka juga semakin menempel.

"Oh ya? Tapi mas rasa, cinta mas ke kamu lebih besar"

"Mas pikir, cinta aku nggak sebesar itu?"

"Cinta kamu besar, tapi lebih besar cinta mas"

Difficult (Hyuckle) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang