Ego

149 14 1
                                    

"Kak Javi!!" Teriak Clau dari lantai 2 rumah mereka.


"Di Dapur Clau." Clau berlari menghampiri sang kakak yang saat ini sedang memasak makan siang.

Clau berhenti di depan meja makan saat melihat banyak sekali makanan yang dimasak oleh Javi. "Ini kakak masak segini banyak siapa yang mau habisin?" Tanyanya masih melihat meja makan.

"Ada kok yang habisin, kita semua bakal habisin makanan ini Clau." Clau mengernyit. Kita? Kita semua? Bukankah disini hanya ada mereka berdua? Hanya ada Clau dan Javi.

"Kita semua? Tapikan kak, kita cuma berdua."

"Seenggaknya sambut kakak dengan baik, kakak udah jauh jauh datang kesini tapi kalian nggak mau sambut kakak." Clau menoleh dengan cepat, melihat siapa orang yang hadir diantara mereka.

Claudio begitu terkejut, sedangkan Javi hanya tertawa gemas melihat ekspresi adiknya. "Kok diem? Katanya kangen? Sini peluk." Clau berlari dan menghambur kedalam pelukan hangat yang amat sangat dia rindukan.

"Kak, Clau kangen."

"Aduh, bayi kakak udah besar sekarang. Kangen banget ya sama kakak? Maaf ya, kakak baru bisa Dateng."

"Enggak masalah kak, oh iya, Kak Xavi sendiri? Kak Herald mana? Sky?"

"Kak Herald ikut kok, lagi ambil koper di taxi, kalau Sky emang nggak kakak ajak, dia dirumah Omanya."

"Kenapa? Kok nggak di ajak kak?" Tanya Javi sambil berjalan menghampiri 2 saudaranya.

"Sama mama nggak boleh ikut, sky masih kecil katanya." Javi mengangguk dan matanya menatap ke arah Clau yang masih memeluk kakak sulungnya. "Ini yang boleh pelukan emang cuma kalian ya? Aku nggak boleh gabung?" Tanya Javi memperlihatkan ekspresi sedihnya.

"Sini sini, kita pelukan bertiga.. kak Xavi, kak Javi, sama aku.. Claudio." kedua pria manis itu tertawa mendengar kalimat yang diucapkan oleh si bungsu.

Mereka saling berpelukan, sampai akhirnya Javi melihat seseorang yang berada di ambang pintu sedang menatapnya. Tatapan mereka bertemu dan berhenti beberapa saat. Senyum yang sedari awal dia perlihatkan, perlahan memudar. Namun, pada akhirnya Javi kembali tersenyum meskipun hanya senyum simpul yang terlihat dipaksa.

"Kak Herald.. masuk kak, ngapain di pintu" ucap Javi hingga membuat pelukan dari 3 bersaudara tersebut terlepas dan ikut melihat ke arah pintu.

Herald masuk ke dalam rumah tersebut, dia berjalan dan berhenti disisi Xavi, namun pandangan matanya tak pernah lepas dari sosok Javi.

Xavi menyadari itu, dengan cepat dia mengelus lengan Herald, sehingga Herald sedikit terkejut dan menoleh ke arah Xavi.

"Aku seneng kita bisa kumpul kayak gini lagi.. jadi, ayo kita makan.. Kak Javi masak banyak banget. Kak Herald suka kan sama masakan kak Javi?" Tanya Clau pada Herald hingga membuat Javi sedikit menegurnya.

"Clau."

"Iya, Kak Herald suka sama masakan Javi, sangat suka." Ucapannya terhenti dan lagi lagi matanya menatap ke arah Javi "dari dulu."

Clau masih bersemangat mengajak mereka untuk menikmati hidangan makan siang, tanpa Clau ketahui bahwa suasana canggung sudah mendera ketiga orang dewasa tersebut.

Difficult (Hyuckle) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang