Pra-wedding (2)

70 8 0
                                    

Clau dan juga Vino saat ini sudah menyelesaikan sesi pemotretan untuk prewedding.

"Sebentar lagi kita pindah lokasi ya Clau untuk pemotretan masing masing." Ucap fotografer.

"Untuk sesi foto masing masing kita lanjut lain kali aja bisa?" Sela Vino.

"Kenapa mas?" Tanya Clau.

"Aku ada promosi comeback dua jam lagi, jadi aku buru buru." Ucap Vino hingga membuat Clau menghela napasnya.

"Kenapa nggak ngomong mas."

"Maaf." Hanya kata itu yang bisa disampaikan oleh Vino, mereka memutuskan untuk melanjutkannya keesokan hari.

🌻🌻🌻

Sementara di tempat lain, tempat yang sangat jauh dari kediaman Clau. Dua orang dewasa tengah duduk tenang di ruang keluarga, menatap sosok anak kecil berusia satu tahun yang kini sedang asik dengan dunianya sendiri. Herald, dan Xavier.

Tidak ada sepatah katapun yang keluar dari mulut mereka berdua. Xavier yang telah muak dengan keheningan ini menghampiri putrinya, Sky.

"Sayang, Sky mau mam nggak? Mama ambilin camilan ya." Ucap Xavi yang disauti oleh ocehan sang putri. Xavi berjalan menuju dapur untuk mengambil biskuit Sky. Biskuitnya ternyata berada sangat jauh di atas rak, Xavi berusaha mengambil biskuit tersebut, hingga tiba tiba sebuah tangan membantunya mengambil biskuit Sky.

"Makasih." Ucap Xavi, namun saat Xavi hendak pergi, sosok tersebut memanggil namanya hingga membuat Xavi terdiam dan membalikkan tubuhnya menghadap Herald, suaminya.

"Kenapa? Butuh sesuatu?" Tanya Xavi, namun Herald tidak menjawab, karena cukup lama Xavi menunggu jawaban yang tak kunjung diucapkan oleh sang suami, dia memutuskan untuk beranjak.

"Aku minta maaf." Ucapan Herald membuat Xavi diam membeku di posisi semula. Xavi tidak tau harus mengatakan apa, lidahnya kelu.

"Aku minta maaf buat semua yang aku lakuin ke kamu selama ini Vi."

"Tiba tiba? Kenapa baru sekarang?"

"Karena aku baru sadar."

"Apa yang kamu sadari?"

"Aku udah mulai ada rasa sama kamu, Vi." Xavier diam, tubuhnya ditarik mendekat oleh Herald, tubuhnya dibawa ke dalam dekapan hangat Herald. Xavi menangis, dia menangis tanpa suara. Entah apa yang dia rasakan kali ini. Senang, bingung, semua menjadi satu.

"Maaf, kita mulai semua dari awal.. aku akan bantu kamu merawat Sky, anak kita."

'anak kita', kata itu membuat Xavi semakin menangis, dia membalas pelukan erat Herald. Setelah sekian lama Sky-nya di sebut kesalahan oleh papanya sendiri, akhirnya hari ini papanya mau menyebutnya sebagai anak nya, anak mereka berdua.

"Marah sama aku, maki maki aku.. tapi untuk pertama kalinya aku mohon, tolong jangan pernah tinggalin aku." Herald mengakup pipi Xavi. Menatap wajah basah penuh air mata milik sang istri.

"Kita mulai semua dari awal ya sayang." Xavi tersenyum lebar, dia mengangguk, dia menyetujui apa yang diminta oleh Herald, karena ini adalah hal yang ditunggu oleh Xavi selama ini.

Herald mengecup kening Xavi cukup lama. Hingga tiba tiba suara melengking anak kecil terdengar.

"Papapapa!! Nonono!!" Herald dan Xavi menghentikan kegiatan mereka dan menatap Sky yang berjalan cepat ke arah mereka. Saat tepat di dekat mereka, Xavi menggendong Sky, hingga Sky memeluk erat leher Xavi. Herald menghampiri kedua permatanya dan memeluk erat mereka berdua. Semoga akan terus seperti ini.

🌻🌻🌻

Clau saat ini tengah berada di jalan raya, mobilnya mogok saat hendak pergi menuju tempat pemotretannya. Saat Clau akan memesan ojek, tiba tiba ada mobil yang berhenti di belakang mobilnya yang terparkir.

Raffa, dia keluar dari mobilnya untuk menghampiri Clau. "Clau, mobil kamu kenapa?" Tanya Raffa.

"Nggak tau, tiba tiba mati, padahal bensin juga udah aku penuhin semalem." Ucap Clau merengut.

"Mungkin mesinnya bermasalah, kamu mau kemana?"

"Mau ke pantai, take foto prewed disana." Ucap Clau pelan. Jujur saja, Clau masih tidak enak hati dengan Raffa. Tapi sebisa mungkin dia mencoba untuk biasa saja.

"Aku anter." Ucap Raffa, dengan cepat Clau menolak. Namun Raffa tetaplah Raffa. Dia akan terus memaksa hingga Clau mau mengikuti apa yang dia mau.

Raffa selalu menemaninya mengurus semua persiapan pernikahannya dengan Vino. Dari mengantarkannya untuk prewed, mengurus undangan, mengambil dan mengantarkan undangan ke para tamunya, hingga fitting baju pun Raffa yang menemaninya.

Bagaimana dengan Vino? Vino sangat sibuk akhir akhir ini. Bahkan Clau dan Vino hanya berbalas pesan singkat, atau juga tidak saling mengabari. Jujur saja, Clau lelah dengan Vino. Namun dia masih belum mau menyerah dengan hubungan ini. Dia berharap Vino nya akan merubah sikapnya menjadi lebih baik saat mereka telah menikah nanti.

🌻🌻🌻

Part ini updatenya dikit aja ya, buntu bgt ini ga dapet ide:))

Difficult (Hyuckle) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang